Virus Corona
Menkes Dokter Terawan Sebut Obat Ini untuk Pasien Virus Corona, Ini Penjelasan Obat Tamiflu!
Mengenal Apa itu Obat Tamiflu, Obat yang Dipakai Terawan untuk Para Pasien yang Terjangkit Virus Corona atau COVID-19
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Virus corona telah menginfeksi hampir semua negara. Saat ini, Kamis (2/4/2020) sudah lebih 900.000 kasus dilaporkan dari seluruh dunia menurut Worldometers.
Gejala terinfeksi ada yang terlihat (simtomatik), ada yang ringan, bahkan ada yang tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimtomatik).
Dengan ini, Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk mengatasi virus yang mematikan ini.
Melansir dari Kompas.com, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, pemerintah menggunakan obat jenis tamiflu untuk pasien Covid-19.
Terawan mengatakan, obat tamiflu digunakan berdasarkan protokol yang dikeluarkan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
• Tunggakan PT LIB Senilai Rp 3,4 Miliar Belum Dibayar, Hendri Zainuddin: PT LIB Punya Hati Nuranilah
"Kita menggunakan tamiflu, yang persediaannya ada yaitu kita sudah ada di dinas kesehatan dan sudah terbagikan," kata Terawan dalam rapat kerja dengan Komisi IX, Kamis (2/4/2020).
Terawan mengatakan, pemerintah sudah membagikan 450.000 tablet obat tamiflu ke rumah sakit rujukan Covid-19.
"Dan ini kemarin hari Rabu, datang bahan baku untuk tamiflu, yang sehingga kita akan bisa mendapatkan satu juta tablet dalam seminggu dua minggu mendatang," ujar dia.
Menurut dia, pemerintah sudah menyiapkan skenario untuk menahan laju perkembangan Covid-19, bahkan apabila terjadi lonjakan pasien positif.
Diperlukan peningkatan kapasitas rumah sakit, termasuk sarana, prasarana, dan kesiapan sumber daya manusia rumah sakit.
Dijelaskan Prof. Dr. dr. Faisal Yunus, Sp.P (K), FCCP yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), tamiflu atau oseltamivir adalah obat yang digunakan untuk kasus flu burung.
Menurutnya, pemberian tamiflu merupakan salah satu tindakan suportif yang dilakukan tim medis untuk meredakan gejala-gejala yang dialami pasien COVID-19. Sebelumnya, diketahui pemerintah juga menggunakan avigan dan klorokuin untuk merawat pasien virus corona.
• Serbuan Corona Gelombang Dua Mengancam, China Kembali Lockdown Provinsi Ini, Siasat Tangkis Covid-19
Diketahui, Tamiflu sendiri merupakan antivirus yang digunakan secara luas saat mewabahnya virus Flu Burung dan Flu Babi beberapa tahun silam.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan Tamiflu dalam daftar obat esensial tahun lalu karena ada bukti efektivitas penggunaan obat ini dalam penanganan varian virus influenza yang tidak biasa, seperti flu burung.
Presiden Jokowi sebelumnya mengak sudah menyediakan 5 juta Avigan dan Chloroquine dalam perang melawan Virus Corona.
• Begini Cara Membuang Sampah Masker Bekas Pakai, Supaya Virus Corona tak Menyebar
Apa itu Tamiflu?
Dilansir Hello Sehat, tamiflu yang memiliki nama generik Oseltamivir, adalah obat antivirus golongan neuraminidase inhibitor (NAI) yang biasa digunakan untuk mengobati influenza tipe A dan tipe B.
Tamiflu bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim neuraminidase yang terdapat di permukaan virus. Dengan mengurangi aktivitas enzim tersebut, kemungkinan virus untuk hinggap di tubuh, bereplikasi, serta menginfeksi tubuh dapat berkurang.
Itu sebabnya, obat ini juga digunakan sebagai regimen pencegahan flu, terutama jika Anda memiliki kontak dengan seseorang yang terinfeksi flu.
Beberapa gejala flu yang bisa diatasi dengan penggunaan obat ini antara lain:
hidung tersumbat
batuk
sakit tenggorokan
demam
menggigil
nyeri
kelelahan
Melansir Alodokter, Manfaat lain penggunaan tamiflu adalah mempersingkat waktu pemulihan pasien dalam waktu singkat, hanya 1-2 dari dari biasanya 5-6.
Obat ini bekerja maksimal jika diresepkan dalam waktu 48 jam setelah tanda-tanda flu pertama kali muncul.
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Oseltamivir:
Jangan mengonsumsi oseltamivir jika Anda memiliki riwayat alergi dengan obat ini.
Oseltamivir bukan terapi untuk menggantikan vaksin flu. Pemberian vaksinasi influenza sangat diutamakan sebagai pencegahan utama terhadap flu.
Harap berhati-hati sebelum mengonsumsi oseltamivir jika Anda memiliki penyakit jantung, penyakit liver, gangguan fungsi ginjal, gangguan saluran pernapasan, penyakit paru-paru kronis.
Beri tahu dokter jika Anda memiliki kondisi yang menyebabkan pembengkakan atau kelainan pada otak, gangguan sistem imune, kelainan genetika, sindrom Steven-Johnson, atau baru mendapatkan vaksin flu hidung kurang dari 2 minggu.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk obat herbal atau suplemen.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi obat ini, segera temui dokter.
Cara Menggunakan Oseltamivir dengan Benar
Bacalah petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan dan ikutilah saran dokter sebelum mengonsumsi oseltamivir. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis obat tanpa seizin atau sepengetahuan dokter.
Untuk mengurangi risiko sakit maag setelah konsumsi obat, oseltamivir bisa dikonsumsi saat makan. Obat ini akan bekerja dengan efektif jika diminum dalam dua hari setelah terpapar virus influenza.
Bagi pasien yang kesulitan menelan kapsul secara utuh, diperbolehkan membuka kapsul menjadi dua. Campurkan isi kapsul dengan makanan manis seperti kue, sirop coklat, atau sari gula jawa. Aduk campuran tersebut hingga merata sebelum dikonsumsi.
Usahakan mengonsumsi oseltamivir pada jam yang sama tiap harinya agar pengobatan maksimal. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi oseltamivir disarankan untuk segera melakukannya begitu ingat, jika jeda dengan jadwal pemakaian berikutnya tidak terlalu dekat. Bila sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
• Kondisi Lagi Hamil, Ussy Sulistiawaty Jujur Ngaku Penghasilannya Berkurang, Bertahan Cuma dari Sini!
Interaksi Oseltamivir dengan Obat Lain
Hindari mengonsumsi oseltamivir bersama pemberian vaksin influenza. Pemakaian keduanya secara bersamaan berpotensi menghambat kerja vaksin influenza. Berikan jeda sekurang-kurangnya dua hari setelah mengakhiri konsumsi oseltamivir, sebelum vaksin flu diberikan.
Konsultasikan kepada dokter jika sedang mengosumsi oseltamivir bersama dengan obat-obatan berikut ini yang dapat menyebabkan interaksi obat tidak diinginkan:
Amoxicillin, karena bisa menurunkan efektivitas kedua obat
Probenecid, karena bisa meningkatkan kadar oseltamivir di dalam darah
Kenali Efek Samping dan Bahaya Oseltamivir
Di samping manfaat yang diberikan, tiap obat juga menimbulkan efek samping bagi orang yang mengonsumsi atau menggunakannya. Sejumlah efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi oseltamivir adalah:
Sakit kepala
Merasa tidak enak badan
Batuk dan hidung tersumbat (khususnya pada anak-anak)
Sakit perut
Diare
Mual dan muntah
Sulit tidur
Dosis obat
Dijelaskan BPOM, ada beberapa kriteria dalam pemberian tamiflu. Obat bisa diberikan pada penderita influenza dengan rincian dosis sebagai berikut:
Dewasa 2 kali sehari; dosis 75 mg selama 5 hari,
Anak di atas satu tahun dengan berat 15 kg atau kurang; 30 mg setiap 12 jam,
Usia di atas 1 tahun dengan berat badan lebih dari 15-23 kg; 45 mg setiap 12 jam,
Usia di atas 1 tahun dengan berat badan lebih dari 23-40 kg; 60 mg setiap 12 jam,
Untuk anak dengan berat di atas 40 kg, dosis diberikan sama dengan orang dewasa.
Sedangkan untuk pencegahan influenza obat bisa dikonsumsi orang dewasa atau remaja di atas 13 tahun dengan dosis 75 mg sekali sehari selama 7 hari. Dapat digunakan sejak pertama kali lingkungan terjangkit wabah influenza.
====