Virus Corona

Putus Rantai Penyebaran Virus Corona, 3 Daerah di Indonesia Lakukan Local Lockdown, Ini Daftarnya

Untuk memutus rantai penyebaran virus corona, maka sejumlah daerah di Indonedia memperlakukan sistem lockdown.

Pixabay
Putus Rantai Penyebaran Virus Corona, 3 Daerah di Indonesia Lakukan Lockdown, Ini Daftarnya 

SRIPOKU.COM - Untuk memutus rantai penyebaran virus corona, maka sejumlah daerah di Indonedia memperlakukan sistem lockdown.

Hal tersebut dilakukan pemerintah daerah meski pemerintah pusat belum memberikan instruksi.

Presiden Jokowi melalui konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden mengutarakan alasan Pemerintah Indonesia tidak memilih lockdown.

Alih-alih lockdown, pemerintah pusat lebih memilih jaga jarak sosial atau physical distancing yang dirasa lebih efektif untuk cegah penyebaran corona di Indonesia.

 

Ilustrasi mencegah penyebaran corona.
Ilustrasi mencegah penyebaran corona. (Pixabay)

Kebijakan tersebut diambil pemerintah setelah mempelajari sejumlah langkah yang diterapkan oleh negara-negara lain dalam menghadapi wabah virus corona.

"Sehingga di negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing," tambahnya.

Presiden Jokowi bahkan sempat melarang pemerintah daerah memberlakukan lockdown.

Namun, beberapa pemerintah daerah punya pendapat lain, yaitu tetap menerapkan local lockdown atau karantina wilayah di daerahnya masing-masing.

Berikut ini daftar daerah di Indonesia yang menerapkan local lockdown.

Selain Manusia, Peneliti Ungkap Kucing Pertama yang Terkena Virus Corona, Tertular dari Pemiliknya

10 KABAR BAIK di Tengah Pandemi Virus Corona, Jadi Harapan Badai Covid-19 Akan Segera Berlalu?

1. Tegal

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono umumkan lockdown.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono umumkan lockdown. (TribunJateng/Istimewa)

Dilansir dari Kompas TV, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono memutuskan untuk memberlakukan local lockdown dengan menutup akses masuk ke Tegal selama empat bulan.

Aturan itu berlaku mulai Senin (30/3/2020) hingga Jumat (30/3/2020).

"Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," kata Dedy, Rabu (25/3/2020).

Dedy juga mengimbau kepada warganya untuk tidak mudik ke kampung halaman.

Untuk mengantisipasi warga miskin yang terdampak, Pemerintah Kota Tegal menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar.

"Saya sudah instruksikan dinas sosial harus segera untuk membantu masyarakat miskin, tidak mampu, atau yang membutuhkan dalam kondisi ini," imbuh Dedy.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved