KISAH Perjuangan Seorang Penjual Kue Pancong yang Mendorong Gerobak di Jalan yang Sepi Sunyi, SEDIH!

Perjuangan haru penjual kue ini mendorong gerobak dagangannya ditengah jalanan sepi dan saat itu tengah gerimis

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Twitter @rubiyanta83
Potret seorang pedagang yang melintasi jalanan sepi 

SRIPOKU.COM - Hingga saat ini Virus Corona atau corona virus disease (Covid-19) masih terus menjadi musuh terbesar seluruh dunia.

Di Indonesia, berbagai kebijakan pun dilakukan untuk memutus rantai penyebaran wabah covid-19  atau virus corona.

Virus corona masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi masyarakat Indonesia.

Buktinya, penderita positifnya masih terus meningkat setiap hari.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona agar tidak meluas, pemerintah menghimbau agar masyarakat untuk saat ini menghindari kerumunan dan kegiatan yang mengundang banyak massa.

Kini beberapa negara telah menerapkan sistem lockdown (mengunci wilayah), namun berbeda dengan di Indonesia yang masih menerapkan social distancing dan physical distancing yakni menjaga jarak fisik.

Oleh karena itu adanya istilah #stayathome menjadi gerakan sosial untuk membantu memutus rantai virus corona.

Mulai dari bekerja, belajar hingga beribadah juga dianjurkan untuk sebisa mungkin dilakukan di rumah untuk saat ini.

Namun, situasi dan kondisi berbeda dialami oleh seorang pedagang ini.

Ia tetap harus menjajakan jualannya dengan cara berkeliling meski di tengah jalanan yang sepi karena imbas virus corona.

Potret mengharukan ini dibagikan oleh akun @rubiyanta83 melalui media sosial Twitter, Minggu (29/03/2020).

Fatwa Muhammadiyah Jika Virus Corona Belum Reda Saat Ramadan,Salat Tarawih Dilakukan di Rumah

Potret seorag pedagang melintasi jalan sepi
Potret seorag pedagang melintasi jalan sepi (Twitter @rubiyanta83)

Ponpes Qodratullah Banyuasin Pulangkan Santrinya Secara Bertahap, yang Jemput Hanya Boleh Ayah & Ibu

Terlihat pada video berdurasi 11 detik tersebut seorang pria yang diketahui mendorong sebuah gerobak di jalanan yang sepi.

Bapak tersebut tengah berjualan bandros atau kue pancong yang merupakan kue tradisional khas Bandung.

Yang lebih memprihatinkan lagi, bapak tersebut menyusuri jalan yang sepi yang saat itu cuaca sedang tidak cerah.

"Situasi jl Asia-Afrika menuju jl sudirman. Cuaca gerimis terlihat penjual bandros melintas," tulis keterangan akun @rubiyanta83.

Seorang pedagang melintasi jalan sepi
Seorang pedagang melintasi jalan sepi (Twitter @rubiyanta83)

Inilah 3 Cara Menjaga Tidur Tetap Nyaman Saat Hidung Tersumbat: dari Posisi Tidur hingga Obat

Video mengharukan tersebut juga dibagikan ulang oleh akun Instagram @sahabatsurga.

Mengharukan, potret perjuangan seorang ayah..

Bapak penjual makanan bandros melintas di jl Asia-Afrika menuju jl Sudirman Bandung

Tak seperti biasanya jalanan yang biasanya ramai itu, nampak begitu sepi.

Semangat ya Pak, semoga dimudahkan jalan rezekinya, diberkahkan dan dilindungi oleh Allah," tulis akun tersebut.

Inilah 3 Kemungkinan Virus Corona Muncul di Rumah Walaupun Tidak Berpergian dan yang Perlu Dilakukan

Melihat perjuangan bapat tersebut, tak sedikit orang yang merasa iba dan memanjatkan doa agar si bapak diberikan kelapangan dan limpahan rezeki.

@bang_ekes

Kok sedih ya, smoga diberi limpahan rezqi pak

@ululazmi_26

Gakuat ngeliat yg begini cuma biss bilang “Semoga dilapangkan rezekinya”

@astriilutfyanii

Sehat terus bapaknya semoga selalu dalam lindungan allah. Banyak rezeki

Kisah Driver Ojek Online di Palembang,Bertahan Hidup di Tengah Turunnya Jumlah Penumpang

Kisah Pilu Kakek Kayuh Sepeda Ontel dari Kota Orang, Sedih Tak Sanggup Bawa Pulang Jenazah Istrinya

Kejadian pilu menimpa seorang pria paruh baya yang kini hidup sebatang kara.

Pasalnya ia  baru saja kehilangan istrinya untuk selama-lamanya.

Tak hanya sedih karena ditinggal seorang diri, kakek tersebut harus mengikhlaskan jenazah istri tercinta untuk dimakamkan di kota orang karena ia tak sanggup membawa jenazah istrinya.

Ia bahkan berangkat dari kota tempat asalnya dengan menggunakan sepeda.

Kisah menyentuh ini dibagikan oleh salah satu akun melalui media sosial Twitter.

Kisah seorang kakek yang menempuh perjalanan dari Semarang ke Pati menggunakan sepeda setelah istrinya meninggal dunia menyita perhatian publik.

Cerita tersebut dibagikan pemilik akun Twitter @gilangswasongko pada Senin (24/3/2020) lalu.

 Kisah Driver Ojek Online di Palembang,Bertahan Hidup di Tengah Turunnya Jumlah Penumpang

"Tadi siang ketemu orang tua naik sepeda tiba2 dateng duduk di sebelahku, di daerah Purwodadi.

Keliatan dari mukanya tampak letih.

Awalnya dia tanya jam, kemudian aku tanyain," tulis Gilang, membuka ceritanya di Twitter, Senin.

Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Gilang membenarkan kisah yang ia ceritakan di Twitter merupakan pengalaman pribadinya.

Menurut Gilang, ia bertemu dengan kakek tersebut di daerah Purwodadi, Jawa Tengah, pada Senin (24/3/2020).

"Iya, Senin kemarin kejadiannya, pas saya ada kerjaan di Purwodadi," kata Gilang pada Tribunnews.com, Jumat sore.

"Saya baru istirahat di depan mini market terus ada kakek itu yang juga istirahat," sambungnya.

Dalam unggahannya, Gilang menceritakan, ia sempat mengobrol dengan kakek tersebut.

Kakek itu pun bercerita bahwa dirinya akan pulang ke Pati menggunakan sepeda.

Lantas saja Gilang seketika terkejut mendengarnya.

Terlebih, saat si kakek menceritakan bahwa dirinya berangkat dari Semarang.

Sebelumnya pun kakek tersebut dengan setia menemani sang istri yang menderita liver.

"Saya kaget pas dia bilang dari Semarang naik sepeda, nungguin istrinya sakit," ungkap Gilang.

 Kisah Haru Calon Prajurit TNI AL Ini Menangis saat Dinyatakan Lolos, Ternyata Ini Penyebabnya!

Menurut Gilang, sang kakek kemudian mengungkapkan bahwa istrinya yang dirawat di rumah sakit baru saja meninggal dunia pada Senin dini hari.

Istrinya lalu dimakamkan di Semarang oleh pihak rumah sakit.

Gilang lantas menanyakan mengapa istri kakek tersebut tidak dimakamkan di daerah tempat tinggalnya.

"Saya saja ke Semarang naik sepeda, Mas, karena gak punya biaya, apalagi bawa pulang jenazah istriku, biayanya lebih mahal," kata Gilang, menirukan kalimat sang kakek.

Gilang menceritakan, sebelumnya, kakek tersebut memang hanya tinggal berdua dengan istrinya karena mereka tidak memiliki anak.

Bahkan, menurut cerita si kakek, ia pun tidak memiliki sanak saudara di sekitarnya.

"Tambah sedih pas dia bilang gak punya anak sama saudara.

Saya gak nyangka ada orang yang dikasih ujian berat banget," tutur Gilang.

 Kisah Pemuda Merawat dan Menggendong Ibunya yang Lumpuh, Jadi Anak Yatim Sejak Dirinya Kelas 2 SD

Merasa prihatin melihat keadaan kakek tersebut, Gilang kemudian memberikan sebagian rejekinya untuk si kakek.

Kakek itu pun sangat berterima kasih pada Gilang.

"Pas (kakek) pamit, tanpa pikir panjang, aku kasih semua yang ada di dompet.

Aku cuma bisa bantu itu soalnya," kata Gilang.

"Mungkin semua orang yang ada di posisi saya melakukan apa yang saya lakukan ke Mbah itu," tambahnya.

Melalui Twitternya, Gilang juga menyampaikan rasa ibanya saat melihat sosok kakek tersebut.

"Saya iba dengan beliau, meski banyak musibah, dia tak sampai terang-terangan meminta uang kepada orang, apalagi sampai mengemis, tapi malah membagi doanya buat orang lain," ungkap Gilang di Twitter.

"Mungkin nanti ada yg berpikiran 'ah mungkin dia modus', 'ah dia pura-pura kasihan', 'ah riya', pemberian disebarin. Tidak ada sedekah yang tidak terbalaskan dan tidak ada pemberian yang tidak tergantikan," tambahnya.

 Kisah Anak Pemulung yang Tepat Waktu untuk Sholat Berjamaah, Rapi dan Wangi sebelum Masuk ke Masjid!

Gilang pun memberi pesan melalui pengalaman pribadi yang dibagikannya tersebut agar setiap orang dapat lebih bersyukur

Terlebih, bagi mereka yang masih memiliki sanak saudara di sekelilingnya.

"Bersyukurlah kita yang masih punya sanak saudara, mereka adalah orang yang pertama kita mintain tolong, orang yang datang di saat kita kena musibah," kata Gilang.

"Mungkin ada sebagian orang yang tidak akur sesama saudaranya, tapi yakinlah saudara tidak akan tega bila saudaranya dapat musibah," lanjutnya.

Kisah yang Gilang bagikan ini kemudian viral di media sosial.

Hingga Jumat malam, unggahannya telah dibagikan lebih dari 16 ribu kali dan disukai lebih dari 28 ribu orang.

Kisah pilu ini juga menyita perhatian banyak orang dan tak sedikit yang ikut merasakan kepedihan yang dialami si kakek.

@zhrarvie

66km ngontel, dalam keadaan patah hati dan kesal sama diri sendiri  (emoji)

@humarara21

Ya ampun mbaaah, ini aku yang kemaren balik bawa motor aja lewat pantura capeknya setengah mati. Apalagi ini lewat purwodadi, sambil patah hati pulak (emoji)

@onetaraaa

belum lagi jatipohon kan jalannya nanjak tinggi ya mbak,otomatis pasti dituntun sepedanya.
wah udah gak kebayang betapa capeknya fisik si mbah ditambah lagi rasa patah hati (emoji)

Yuk follow Instagram Sriwijaya Post

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved