Berita Muratara
Diberi Uang Rp 2.000,Kakek 82 Tahun di Muratara Perkosa Anak 8 Tahun,Korban Cerita Kepada Temannya
Seorang kakek 82 tahun di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel) tega menyetebuhi anak perempuan berusia delapan tahun.
SRIPOKU.COM, MURATARA - Seorang kakek 82 tahun di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel) tega menyetebuhi anak perempuan berusia
delapan tahun.
Pelaku SR sudah diamankan aparat kepolisian setelah diserahkan oleh pemerintah desa dan warga setempat.
Kapolres Muratara, AKBP Adhi Witanto saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
"Tersangka dan barang bukti sudah kami amankan di Mapolres, kini sedang diproses," kata AKBP Adhi Witanto, Minggu (29/3/2020).
Informasi yang dihimpun di lapangan, persetubuhan itu terjadi di kebun belakang rumah warga pada 21 Maret 2020 sekira pukul 11.00 WIB.
Saat itu korban sedang bermain bersama teman-temannya, lalu korban dirayu oleh pelaku dengan uang Rp 2.000.
Pelaku kemudian mengajak korban ke dekat pondok di dalam kebun belakang rumah warga, hingga terjadilah kejadian tersebut.
• Tidak Main-main Larangan Mudik Putus Rantai Penyebaran Covid-19
• Oknum Polisi di Gresik Nekat Cabuli Mertua Sendiri, Istri Kaget Pas Bongkar Isi HP Malah Temukan Ini
Saat itu korban sempat menangis dan berteriak meminta tolong, namun tidak ada orang yang mendengar.
Setelah disetubuhi pelaku, korban kembali lagi ke tempat bermain teman-temannya tadi dan menceritakan kejadian yang dialaminya.
Korban lalu pulang ke rumahnya, namun tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orangtuanya.
Setelah beberapa hari, teman-teman bermain korban memberitahu kepada kakak korban bahwa korban telah disetubuhi pelaku.
Kakak korban menanyakan kepada korban dan korban membenarkan telah disetubuhi pelaku hingga mengalami sakit di bagian intimnya.
Atas kejadian itu korban mengalami trauma dan keluarganya melapor kepada aparat kepolisian untuk diproses sesauai hukum yang berlaku.
Kapolres Muratara menyatakan, pelaku diamankan Sabtu (28/3/2020) kemarin setalah diserahkan oleh pemerintah desa dan warga setempat.
"Kejadiannya sudah satu minggu yang lalu, korban tidak bercerita kepada keluarganya, mungkin takut," katanya.