Virus Corona

Ada 123 ODP di Palembang, 14 di Antaranya Pernah Kontak dengan Pasien Positif Corona di Palembang

Dinas Kesehatan Kota Palembang melalui Puskesmas yang ada di masing-masing kecamatan, terus memperbaharui perkembangan kondisi kesehatan warga yang

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Anton
Ilustrasi PDP. Ada 123 ODP di Palembang, 14 di Antaranya Pernah Kontak dengan Pasien Positif Corona di Palembang 

Ada 123 ODP di Palembang, 14 di Antaranya Pernah Kontak dengan Pasien Positif Corona di Palembang

Laporan Wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dinas Kesehatan Kota Palembang melalui Puskesmas yang ada di masing-masing kecamatan, terus memperbaharui perkembangan kondisi kesehatan warga yang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Berdasarkan data Dinkes Kota Palembang sesuai dari notifikasi Dinkes Provinsi, hingga 25 Maret 2020 jumlah ODP di Palembang 123 orang, 60 di antaranya sudah selesai pemantauan selama 14 hari dan dinyatakan sehat.

Sisa 57 orang yang masih dalam proses pemantauan.

Di antaranya ada 14 ODP yang pernah kontak erat dengan pasien positif virus corona di Palembang yang hingga kini juga masih dipantau jarak jauh selama 14 hari dalam masa isolasi diri.

Kecamatan yang paling banyak jumlah ODP-nya yakni daerah Kecamatan Sukarami Palembang.

Tetapi, upaya pencegahan dan pengawasan virus corona atau corona virus disease (covid-19) dimaksimalkan seperti melakukan penyemprotan disinfektan.

90 Warga PALI Berstatus ODP Covid-19, Jumlah Terus Bertambah, 3 Lewat Masa Inkubasi

 

11 Orang di Lubuklinggau Status ODP, 125 Orang Lainnya Beresiko Terpapar covid-19, dari Luar Kota

PLT Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Ayus Astoni mengatakan, ODP yang diawasi tenaga medis dari Puskesmas setelah mendapatkan notifikasi juga dilengkapi dengan Alat Perlindungan Diri (APD) saat akan mendatangi ke rumah/lokasi dimana yang bersangkutan berada.

Tim medis dengan membawa surat tugas akan memeriksa suhu tubuh, mengecek apakah ada gejala batuk atau lainnya serta memberikan obat-obatan yang diperlukan.

"Pemantauan yang dilakukan dua cara, baik langsung ataupun jarak jauh yang dipantau bisa via telpon dan video call setiap hari untuk memastikan kondisinya, karenanya kita minta ODP jujur menceritakan kondisinya.

Ketika mereka memiliki keluhan akan kita datangi lagi, apakah gejalanya mengarah ke virus Corona atau bukan," jelasnya.

Diakui Ayus, ODP sesuai notifikasi yang diberikan Dinkes Provinsi, mayoritas belum memiliki gejala dan kondisinya sehat.

Karena rata-rata mereka tidak sakit namun yang diawasi baru saja datang dari daerah terjangkit sesuai dengan notifikasi Dinkes Provinsi/KKP.

"Tidak semua orang yang pulang dari daerah terjangkit disebut ODP, selama dia tidak ada kontak erat dengan pasien positif Corona.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved