Virus Corona

Hati-hati Salah Arti, Ini Perbedaan Social Distancing dengan Lockdown, Ini yang Cocok di Indonesia!

Hati-hati Jangan Salah Arti, Ini Perbedaan Social Distancing dengan Lockdown, Ini yang Lebih Cocok di Indonesia

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Hati-hati Salah Arti, Ini Perbedaan Social Distancing dengan Lockdown, Ini yang Cocok di Indonesia! 

Social distancing adalah tindakan menjauhi kerumunan, menghindari pertemuan masal, dan menjaga jarak (sekitar 2 meter) dari orang lain.

Hal ini bertujuan mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang penularan virus.

Kiranya ada poin penting dari social distancing, yaitu sebagai berikut:

- Menjauhi segala bentuk perkumpulan;

- Menjaga jarak dengan orang lain;

- Menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang.

Avigan Disebut Ampuh Lawan Corona, Pegawai Apotik di Palembang: Efek Sampingnya bisa Bunuh Janin

10 Kabar Harapan di Tengah Pandemi Virus Corona, Polusi Udara Merosot hingga Ada Obat Flu Efektif

Ilustrasi social distancing.
Ilustrasi social distancing. (Shutterstock)

Faktanya, tidak semua negara memutuskan lockdown sebagai langkah cegah penyebaran virus corona.

Korea Selatan, contohnya, mengambil kebijakan lain untuk mencegah penyebaran virus corona, yaitu dengan social distancing.

Selain Korea Selatan, Indonesia dan Singapura juga menerapkan social distance alih-alih lockdown.

Alasan Indonesia tidak Mengambil Langkah Lockdown

Dilansir oleh Kompas.com, alasan pemerintah belum putuskan lockdown adalah karena itu justru akan meningkatkan peluang penyebaran virus di suatu wilayah.

Hal ini diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Ilustrasi social distancing.
Ilustrasi social distancing. (Kolase TribunStyle, Shutterstock, Pixabay)

"Kalau di-lockdown, malah kita tidak bisa berbuat apa-apa. Konsekuensinya, kasus (Covid-19) di wilayah itu bisa jadi naik dengan cepat," ujar Yuri.

Gugus Tugas Penanganan COVID-19 menyatakan bahwa lockdown akan berbahaya bagi perekonomian di Indonesia.

"Karena dengan lockdown orang di rumah semua, aktivitas ekonomi sulit. Dan secara ekonomi berbahaya," ujar Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers BNPB pada Rabu (18/3/2020).

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved