Berita PALI

Alasan 50 KK Warga di PALI tak Mau Direlokasi saat Banjir, Warga : Rumah Bantuan Lebih Kecil

50 Kepala Keluarga (KK) Talang Pipa Kelurahan Talang Ubi Barat Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), memilih bertahan.

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Reigen Riangga
Kondisi Perumahan khusus relokasi warga Talang Pipa kini tak berpenghuni dan ditumbuhi rumput liar. 

Alasan 50 KK Warga di PALI tak Mau Direlokasi saat Banjir, Warga : Rumah Bantuan Lebih Kecil

SRIPOKU.COM, PALI -- 50 Kepala Keluarga (KK) Talang Pipa Kelurahan Talang Ubi Barat Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), memilih bertahan, saat banjir datang.

Mereka sebagian menolak tawaran Pemerintah Kabupaten PALI untuk rumahnya direlokasi ke perumahan khusus yang berlokasi di kawasan Bandara Ex Stanvac Kelurahan Handayani Mulya.

Padahal, sebanyak 50 unit rumah bantuan dari Kementrian PUPR ini telah selesai dibangun pada Tahun 2017 lalu.

Meski begitu, hingga Tahun 2020 ini kawasan perumahan khusus tersebut tak berpenghuni.

Meski perumahan tersebut telah disiapkan, bahkan sambungan listrik dan air telah ada.

Namun sebagian warga dari 50 Kk ini lebih memilih tinggal di tempat mereka yang lama, yakni di bantaran Sungai Abab.

Salah seorang warga H Taufik, yang bermukim persis di bibir Sungai Abab berkata, bahwa dirinya menolak untuk direlokasi dengan alasan bahwa rumah baru untuk keluarganya jauh lebih kecil dan dinilai tidak sebanding dengan luas tanah yang saat ini dia tempati.

Muba Babel United FC Lusa Launching Pemain di Sekayu, Ini Nama-nama 27 Pemain Hingga Posisinya

 

Lucinta Luna Kehilangan Sumber Keuangan Pasca Ditahan, Bak Jatuh Ditimpa Tangga, Abash Pengangguran?

Menurut dia, banyak faktor yang membuatnya enggan pindah ke perumahan yang telah disiapkan pemerintah, salah satunya ialah jaraknya yang cukup jauh.

Sementara mata pencaharian berada di kawasan lama, selain juga masih ada anak-anak sekolah.

Kemudian, ukuran rumah yang kecil serta luas lahannya juga sempit.

"Kalau bisa ganti duit saja untuk ganti rugi kami, jadi kami bisa tentukan kemana kami akan pindah." uangkap H Taufiq, Selasa (10/3/2020).

Senada diutarakan Sumi, warga lainnya bahwa dengan lokasi komplek perumahan relokasi bagi warga Talang Pipa menyulitkan keluarganya untuk merubah nasib.

Dia bilang, terasa sangat berat meninggalkan tanah kelahiran, terlebih harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang jaraknya cukup jauh berkisar tiga (3) kilometer dari jalan utama.

Kondisi Talang Pipa dalam tiga tahun belakangan, kata Sumi, masalah banjir sedikit berkurang setelah ada normalisasi di hilir sungai dan apabila Sungai Abab ini sudah keseluruhan di normalisasi, banjir tidak akan terjadi lagi.

"Kami hidup disini pak dan mencari makan juga disini menjalankan usaha turun temurun orangtua kami. Jadi berat rasanya untuk pindah," katanya.

Dipenuhi Rumput Liar dan Bangunan Retak

Akibat tak berpenghuni, sebagian rumah dari jumlah 50 unit rumah yang telah disiapkan pemerintah untuk merelokasi warga Talang Pipa kini kondisinya memprihatinkan.

Rumah khusus bantuan dari pusat ini, meski telah siap ditempati sejak tiga (3) tahun lalu ini, namun sebagian warga memilih hanya membersihkan bangunan rumah milik mereka dan enggan ditempati.

Tak ayal, rumput-rumput liar tumbuh subur di bangunan rumah tersebut.

Selain itu akibat tak ditempati dan juga tak dibersihkan pemilik rumah, bangunan rumah juga banyak yang mengalami retakan.

Miran warga Talang Pipa berkata, meski ia menerima rumah relokasi tersebut, namun belum sempat untuk ditempati, walaupun sudah ada listrik serta air dari PDAM.

Ia lebih memilih untuk membersihkan bangunan rumahnya, lantaran banyak ditumbuhi banyak rumput liar.

Gelontorkan Rp 37 Miliar untuk Penanganan Karhutla 9 Kabupaten Kota di Sumsel 2020

 

Respon Pemkab dan Warga Lahat Pasca Batalnya Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

"Kami berharap agar surat rumah segera diterbitkan. Kemudian bangunan fisik rumah yang sudah mengalami kerusakan atau keretakan untuk segera direnovasi," ungkap Miran.

Sementara, Plt Kepala Dinas Perkim Kabupaten PALI, Hilmansyah membenarkan bahwa belum keseluruhan warga Talang Pipa yang direlokasi untuk siap pindah.

Sementara ini, jelas Hilman, pihaknya terus melakukan pendekatan terhadap warga yang belum mau pindah.

"Untuk perumahan, kami telah siapkan 50 unit dan siap huni, kalaupun ada sedikit kerusakan, bakal kami perbaiki." katanya.

"Dari 50 KK itu memang masih ada 17 KK yang masih bertahan, tapi tetap kami beri arahan dan masukan agar semua warga yang direlokasi bersedia pindah," jelasnya

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved