Uang Palsu di Palembang
Pengedar Uang Palsu Incar Pedagang Warung Kecil, Beraksi Saat Pembeli Sedang Ramai
Menurut seorang pedagang warung kecil di sana, sebut saja Rz (19), ia pernah mendapat seorang pembeli yang membayar dengan uang palsu.
Penulis: Muhammadaryanto | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Muhammad Aryanto
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Penelusuran Sripoku.com dari Sabtu (7/3/2020) hingga Minggu (8/3/2020), ada dua pedagang warung kecil yang mengaku sudah pernah mendapat uang palsu dari pembelinya.
Adapun uang palsu yang didapat para pedagang ini yakni pecahan Rp 100 ribu.
Salah satunya dikatakan seorang pedagang di kawasan Jalan HM Noerdin Panji.

Menurut seorang pedagang warung kecil di sana, sebut saja Rz (19), ia pernah mendapat seorang pembeli yang membayar dengan uang palsu.
"Saat itu dia beli bensin dan rokok. Uangnya pecahan Rp 100 ribu, ya kami kembalikan dengan uang asli dong," kata Rz.
• Remaja Diam-diam Menyelinap ke Kamar, Paginya Sang Ibu Menjerit Lihat Putrinya Tewas tak Bernyawa
Dijelaskan Rz, kala itu, pembeli yang membayar dengan uang palsu ini memanfaatkan situasi warung yang sedang ramai pembeli.
Ia lalu datang dengan bermoduskan membeli BBM eceran yang dijajakan Rz di warungnya.
Karena lagi ramai pembeli, Rz mengaku tidak fokus untuk memeriksa uang yang dibayarkan oleh pembeli saat itu
Selain itu pula, dirinya belum pernah mendapat bayaran uang palsu sehingga berpikiran ke arah sana pun tidak.
"Saat itu kondisinya lagi ramai pembeli. Jadi, aku nggak fokus," kata Rz.

• Hasil Big Match Akhir Pekan, Arema FC Vs Persib dan Derbi Manchester dan Juventus Vs Inter Milan
Karena itu, dirinya yang tidak ada kecurigaan uang yang dibayarkan pembeli adalah uang palsu, langsung saja memberi kembalian yang tentu saja adalah uang asli.
"Uangnya pecahan Rp 100 ribu. Selain beli BBM, dia juga beli rokok. Uang kembaliannya tentu uang asli," kata Rz.
Dirinya baru menyadari itu uang palsu beberapa saat pasca si pembeli pergi.
Meski demikian, sampai sekarang, ia mengaku belum membuat laporan ke aparat kepolisian dan uang palsu yang ia terima masih disimpan sampai sekarang.
"Saat ini kepikirannya iklas saja dulu, rejeki ada yang mengatur. Semoga saja tidak terjadi lagi," kata Rz sembari memperlihatkan pecahan uang rp 100 ribu yang menurutnya adalah uang palsu.