WHO Ungkap Dunia Kekurangan Peralatan Medis untuk Tangani Corona

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa setiap bulan tenaga medis di seluruh dunia butuh sekitar 89 juta masker medis, 76 ju

Editor: Yandi Triansyah
AFP/FABRICE COFFRINI
Sekretaris Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa pada 30 Januari 2020. Tedros mengumumkan status darurat dunia atas virus corona yang hingga saat ini, sudah membunuh 212 orang di China.(AFP/FABRICE COFFRINI) 

WHO Ungkap Dunia Kekurangan Peralatan Medis untuk Tangani Corona

SRIPOKU.COM -- Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa setiap bulan tenaga medis di seluruh dunia butuh sekitar 89 juta masker medis, 76 juta sarung tangan, dan 1,6 juta kacamata untuk menanggapi wabah Covid-19.

"Bila kekurangan persediaan di atas, semua dokter, perawat, dan pekerja medis yang ada di garis depan tidak memiliki peralatan lengkap dan ini berisiko," ungkap Tedros  dikutip dari Kompas.com. 

"WHO telah mengirim hampir setengah juta set alat pelindung diri ke 27 negara, tapi persediaan menipis," imbuhnya Dalam jumpa pers pada Selasa (3/3/2020).

Negara-negara di seluruh dunia sedang mempersiapkan kemungkinan darurat kesehatan masyarakat terkait penyebaran virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Untuk alasan itu, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) memperingatkan bahwa kurangnya peralatan pelindung dapat menghambat dalam menanggapi wabah.

Hingga siang ini (5/3/2020), lebih dari 95.000 orang di seluruh dunia dikonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 dan menewaskan sedikitnya 3.285 orang sejak pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China pada akhir Desember 2019.

Dalam waktu kurang dari 10 minggu, virus ini telah menyebar ke lebih dari 75 negara dan wilayah.

Di mana jumlah korban terbanyak ada di China, Korea Selatan, Italia, Iran, dan Jepang.

Kasihan dengan Puput, Ahok Sindir Veronica Tan, Bak Isyaratkan Perselingkuhan Singgung Pria Lain

 

Kenal dari Medsos,Bocah 13 Tahun Korban Pemerkosaan Sejenis di Rumah Ibadah,oleh Pemuda Pengangguran

Perlu disadari, saat ini jumlah pasien baru di China memang menurun. Namun jumlah pasien baru di negara lain melonjak tajam.

Sebagai contoh, dalam 24 jam terakhir sejak kemarin (4/3/2020), jumlah pasien baru di China ada 160 orang.

Namun di Korea Selatan, jumlah kasus baru bertambah 438 orang.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan, hingga Jumat (5/3/2020), lebih dari 52.000 pasien di China telah pulang dan dipulangkan dari rumah sakit. Kabar baik, angka ini terus bertambah.

WHO mengatakan, saat ini terus bekerja dengan pemerintah, produsen, dan Jaringan Rantai Pasokan Pandemi untuk meningkatkan produksi dan mengamankan pasokan di negara-negara yang berisiko.

Diperkirakan, pasokan kebutuhan medis di atas perlu ditingkatkan sebesar 40 persen untuk memenuhi kebutuhan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved