Pungutan Liar di Jembatan Nilakandi Kertapati Ada Kwitansinya, Begini Penuturan Si Pelaku
Pelaku pungutan liar (pungli) di wilayah Simpang Keramasan, khususnya di Jembatan Nilakandi Kertapati, masih beredar dan meresahkan masyarakat.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pelaku pungutan liar (pungli) di wilayah Simpang Keramasan, khususnya di Jembatan Nilakandi Kertapati, masih beredar dan meresahkan masyarakat terutama sopir truk muatan.
Buktinya, seorang pelaku pungli diamankan Tim Hunter Sat Sabhara Polrestabes Palembang saat kedapatan memalak seorang sopir truk.
"Kami mengamanatkan seorang pelaku pungli berinisiatif BU, usia 25 tahun. Yang bersangkutan kami amankan saat sedang memalak sopir truk di dekat Jembatan Nilakandi pada Minggu (1/3/2020)," kata Kasat Sabhara Polrestabes Palembang, Kompol Sutrisno melalui Danru 1 Team Hunter Alfa, Ipda Sunarto, Senin (2/3/2020).
Saat disergap, pelaku tidak berkutik karena ditemukan uang senilai Rp 205 ribu dan dua lembar kwitansi pungli.
Tak buang waktu, pelaku dibawa ke Mapolrestabes Palembang untuk diperiksa.
• Ini Identitas Mr X yang Diantar ke RSUD Bari, Masih Bernafas Sebelum Tiba di Kamar Mayat
"Pelaku dalam menjalankan aksinya dengan modus memberi kwitansi pada sopir truk, seolah punglinya ini legal. Padahal ini ilegal, pungutan liar," jelas Sunarto.
Selain barang bukti uang tunai Rp 200 ribu dengan pecahan dua lembar Rp 100 ribu dan kwitansi, petugas juga mengamankan dompet dan batu hitam diduga jimat milik pelaku.
"Yang bersangkutan kita serahkan ke Satreskrim untuk diproses lebih lanjut," terang Sunarto.
Sementara BU mengakui perbuatannya memalak sopir truk yang melintas dari arah Simpang Keramasan menuju Jembatan Musi II.
• Indomaret di Gunung Ibul Dibobol Maling, Pelaku Rusak Rolling Door dan Jendela Bawa Kabur Rokok
Dalam menjalankan aksinya, pelaku memaksa sopir truk untuk memberi sejumlah uang dengan alasan keamanan selama melintas di wilayah Simpang Keramasan hingga Simpang Macan Lindungan.
"Saya kasih kwitansi setiap sopir yang saya pinta uang. Tapi jujur, ini baru pertama kali saya minta uang," kata BU.
Supardi sopir truk yang dipalak pelaku mengaku terpaksa menyerahkan sejumlah uang karena takut dengan ancaman pelaku.
"Saya merasa pelaku pungli ini banyak. Saya takut mereka keroyokan," kata Supardi.