Kenapa Harga Emas Terus Naik Setiap Tahunnya?
Kadangkala emas mengalami penurunan, meski itu jarang terjadi dibandingkan kenaikannya.

SRIPOKU.COM , JAKARTA - Jauh sebelum manusia mengenal investasi portofolio berupa surat berharga, emas sudah lama digunakan sebagai sarana investasi dan menimbun kekayaan. Nilai emas ini cenderung terus meningkat.
Kadangkala emas mengalami penurunan, meski itu jarang terjadi dibandingkan kenaikannya.
Bahkan dalam jangka panjang, menyimpan emas bisa memberikan imbal yang menguntungkan. Saat ini, investasi logam mulia ini banyaki dilakukan dengan membeli emas dalam bentuk batangan ketimbang perhiasan, seperti emas keluaran PT Antam Tbk.
• Melonjak Rp 11.000, Harga Emas Antam Sabtu 22 Februari 2020 per Gram Rp 804.000
• Inilah 6 Zodiak Suka Menuntut Pasangan: Leo Suka Pamer Pasangan, Scorpio Mudah Cemburu
Apalagi saat ekonomi dunia diwarnai dengan ketidakstabilan dan tensi politik global, membuat investasi di pasar modal maupun pasar uang ikut tergerus.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:
Di sisi lain, menyimpan emas nilainya cenderung terus meningkat, meski dalam beberapa waktu tertentu juga mengalami penurunan harga. Kondisi ini yang membuat emas disebut sebagai safe haven.
Lalu sebenarnya apa itu safe haven?
Dikutip dari Investopedia, Jumat (21/2/2020), safe haven adalah investasi aset yang nilainya bisa bertahan bahkan terus meningkat di tengah gejolak pasar.
Banyak investor di dunia berpikir untuk menaruh investasinya di pasar, namun menyimpan sebagian asetnya dalam bentuk logam mulia untuk menghindari kerugian terlalu besar jika terjadi penurunan pasar.
Artinya, meski untungnya terbilang kecil, emas dijadikan cadangan agar aset tak benar-benar tergerus gejolak keuangan dunia.
Kenaikan nilai emas sendiri di mata investor bukan lebih karena dianggap sebagai keuntungan, namun untuk menjaga aset mereka dari gerusan inflasi dalam jangka waktu yang lama.
Emas diibartkan sebagai asuransi bagi beberapa investor. Ketika situasi dinilai semakin memburuk, banyak investor akan menumpuk lebih banyak emas yang membuatnya harganya melonjak saat krisis.
Ini karena nilai emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga dan kebijakan moneter dan fiskal lain dari bank sentral dan pemerintah. Ini berbanding terbalik dengan portofolio berupa saham dan obligasi.
Bisa dikatakan, harga emas malah akan naik ketika merespon ketidakstabilan pasar.