Advertorial
Berkah dari Ultah Anak, Bisnis Tumpeng Dapur Mbak Tutik Beromzet Rp50 Juta Per Bulan
Sekarang juga pelanggan tumpeng saya dari beragam kalangan dari perorangan dan sudah merambah perusahaan, bank-bank dan dinas di Palembang
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Sudarwan
Berkah dari Ultah Anak, Bisnis Tumpeng Dapur Mbak Tutik Beromzet Rp50 Juta Per Bulan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jalan pembuka rezeki memang kerap kali datang dari sesuatu yang tidak disangka.
Seperti halnya untuk usaha tumpeng Dapur Mbak Tutik yang digeluti oleh Emilia Yuni Astutiningsih sejak tiga tahun lalu.
Kala itu pada tahun 2017, Emilia hanya membuatkan tumpeng untuk perayaan ulang tahun sang buah hati di sekolahnya lalu diunggah ke media sosial Facebook.
Tak dikiranya, salah seorang ibu teman sekelas anaknya menyukai olahan tumpeng yang dibuatnya.

Saat ini dari pesanan pertama itu Emilia bisa meraup omzet hingga Rp50 juta per bulan dari memenuhi pesanan tumpeng untuk berbagai kalangan dan kegiatan.
"Berkembangnya bisnis tumpeng ini berkah dari ultah anak saya.
Sekarang juga pelanggan saya dari beragam kalangan dari perorangan dan sudah merambah perusahaan, bank-bank dan dinas di Palembang," ujar Emilia kepada Sripoku.com, Rabu (19/2/2020).

Menarik perjalanan lebih jauh, Emilia pun sempat menjajal usaha kuliner pada tahun 2012 dengan konsep angkringan dan Sego pecel dengan brand yang sama namun dia belum menemukan peruntungannya.
Akhirnya selang berapa tahun dia mencoba menawarkan tumpeng buatannya dan menemukan passion-nya di menu tumpeng dan bekal (bento) untuk anak sekolah.
Nasi tumpeng yang ditawarkan oleh Emilia bercita rasa menu Yogyakarta dengan sentuhan pedas, manis dan asin sehingga diminati banyak konsumen.

Untuk bentuk dan menu pelengkap tumpeng seperti lauk, sayuran dan buah-buahan pun dapat dipilih sendiri oleh pemesan.
Adapun harga yang dipatok untuk satu paket tumpeng yaitu mulai Rp150 ribu sampai Rp3 juta.
"Promosi tumpeng dan bekal anak memanfaatkan akun Instagram @dapurmbaktutik dan jaringan pengusaha UMKM," lanjut Emilia.
Pengusaha perempuan berusia 40 tahun ini mengatakan awalnya saat memutuskan menekuni bisnis kuliner dia hanya mengeluarkan modal Rp1 juta.
