Berita Regional
Lima Janda Tertipu Kuli Bangunan Jadi Anggota TNI AL Gadungan, Satu Korbannya Dosen, Ditiduri dan
KG alias Ali (29) seorang kuli bangunan jadi anggota TNI AL gadungan menipu lima orang janda salah satunya dosen, ditiduri dan diambil hartanya.
SRIPOKU.COM, MOJOKERTO - Kepolisian Resor (Polres) Mojokerto, Jawa Timur, menangkap KG alias Ali, seorang kuli bangunan asal Turen, Kabupaten Malang.
Duda berusia 29 tahun itu diduga melakukan penipuan terhadap 5 orang janda.
KG menyetubuhi hingga mengambil barang berharga milik kelima orang tersebut.
Untuk memuluskan aksinya, tersangka yang tinggal di indekos di wilayah Gresik itu mengaku sebagai anggota TNI Angkatan Laut yang bertugas di Surabaya.
Untuk meyakinkan para korban, KG memajang foto dirinya berseragam TNI di dalam profil dan foto akun media sosial miliknya.
Kapolres Mojokerto AKBP Feby DP Hutagalung memastikan bahwa KG alias Ali merupakan anggota TNI AL gadungan.
Menurut dia, pekerjaan utama dari pria yang kini ditahan di Mapolres Mojokerto itu adalah kuli bangunan.
Tersangka mengaku sebagai anggota TNI untuk memuluskan aksinya mencari mangsa.
"Penipuan dengan berpura-pura menjadi anggota TNI Angkatan Laut, gadungan," kata Feby saat menggelar konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Senin (17/2/2020).
Menurut Feby, KG alias Ali memiliki akun pada salah satu media sosial Tantan dengan nama akun Alikhusnaidin.
Tantan merupakan salah satu aplikasi untuk mencari teman, pacar, jodoh dan pasangan.
KG alias Ali memasang foto profil mengenakan kaos dengan motif seragam TNI.
• IRT Kendalikan Prostitusi Online Memperkerjakan Perempuan di Bawah Umur, Tarifnya Rp 500 Ribu
• Tenaga Kerja Non ASN di DLH Musirawas Meninggal Dunia karena Sakit Dapat Santunan Kematian
• Wakapolres Muaraenim Kompol Tri Wahyudi Pimpin Upacara HKN di Halaman Mapolres Muaraenim
Sedangkan, saat berkenalan dengan sesama pengguna aplikasi Tantan, KG yang memiliki satu anak ini mengaku sebagai anggota TNI AL yang berdinas di Surabaya.
"Saat kenalan, dia mengaku sebagai anggota TNI AL yang berdinas di Surabaya," ujar Feby.
Menurut Feby, kelima korbannya para janda.