Berita OKI

Prihatin dengan Kondisi Penyakit Tetangganya, Ibu Mardiah Berharap Ada Bantuan dari Dermawan

Para masyarakat yang tinggal di sekitar tempat tinggal mereka sudah sejak lama merasakan iba terhadap bocah-bocah malang tersebut.

Editor: Tarso
Tribunsumsel.com/Nando Zein
Mardiah-warga Pedamaran 5 Tanjung Nior Pedamaran OKI saat menceritakan keprihatinannya terhadap tetangganya yang menderita tumor. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Para bocah penyintas tumor yang ada di desa Pedamaran 5 Tanjung nior, Kecamatan Pedamaran OKI.

Diantaranya yakni Windu Kristian Praseno (14), Dedef Firmansyah (10), Lipinta (10) dan Ringgo Pranata (7) kini menjadi perbincangan.

Para masyarakat yang tinggal di sekitar tempat tinggal mereka sudah sejak lama merasakan iba terhadap bocah-bocah malang tersebut.

Seperti Mardiah, salah seorang warga pemilik toko kelontong yang juga merupakan tetangga dari Windu dan Dedef.

"Rumahnya pas di belakang toko saya ini, namun bukan keluarganya hanya saja dari dulu orangtua mereka sering belanja di warung saya," ujarnya, Minggu (16/2/2020).

Mardiah menambahkan kalau orang tua dari bocah penderita ini tidak memiliki penyakit yang sama dengan anak-anaknya.

"Yang saya lihat orangtuanya sehat-sehat saja kok, dan yang memiliki kelainan hanya 2 dari 5 anaknya," tandasnya.

Dilanjutkannya, jika sejak bayi saat dibawa belanja ke warung ini sudah terlihat bintik hitam-hitamnya.

"Bintiknya seperti tahi lalat yang hitam itu, dulu tumbuhnya tidak terlalu banyak seperti sekarang ini,"

Diduga Warga Tidur di Dalam Mobil, Ternyata Driver Gocar Ditemukan Tewas di Banyuasin

Tiga Tersangka Pemilik Narkoba Jenis Sabu dan Ekstasi Diamankan di Polres Empatlawang

Tersinggung Pacarnya Diejek, ABG di Sekayu Ini Bacok Dua Temannya, Kemudian Sembunyi di Hutan

"Saya juga sempat mendengar jika saat masih bayi mereka di bawa ke dokter anak tapi katanya tidak apa-apa," lanjutnya.

Kemudian makin kesini bintik hitam tersebut makin membanyak, makin menyebar ke tangan dan hampir ke sekujur tubuh.

"Orangtuanya sudah berusaha membawa anak-anak ini berobat, saya dengar-dengar biaya berobatnya Rp. 300 ribu setiap berobat perminggunya," pungkasnya.

Mardiah menceritakan jika dirinya sangat merasa kasihan karena bintik-bintik tersebut bau busuk, hingga mengundang lalat untuk hinggap di badan mereka.

"Kondisi tersebut membuat mereka tidak pernah lagi keluar rumah, hanya berdiam diri di rumah,"

"Kalau misal ke warung saya pun anak itu sedikit menghindari saya," jelasnya.

Kemudian saat ditanya perihal bantuan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar, Mardiah mengatakan jika para warga belum memberi bantuan.

"Para tetangga tidak memberi bantuan paling anak-anak yang, mungkin kalau kesini cuma saya kasih jajanan aja buat Windu dan Dedef," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved