Terungkap Alasan Tentara Thailand Lakukan Penembakan Massal yang Tewaskan 26 Orang

Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, mengungkapkan, tentara Thailand yang membunuh 26 orang di Nakhon Ratchasima ( Korat) disebut melakukan aksinya kare

Editor: Yandi Triansyah
Facebook via BBC
Sersan Mayor Jakraphanth Thomma, tentara Thailand yang melakukan penembakan massal di Nakhon Ratchasima, dengan 12 orang dilaporkan tewas pada Sabtu (8/2/2020).(Facebook via BBC) 

Terungkap Alasan Tentara Thailand Lakukan Penembakan Massal yang Tewaskan 26 Orang

SRIPOKU.COM -- Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, mengungkapkan, tentara Thailand yang membunuh 26 orang di Nakhon Ratchasima ( Korat) disebut melakukan aksinya karena masalah jual beli rumah.

Polisi mengidentifikasi si tentara Thailand sebagai Sersan Mayor Jakraphanth Thomma, yang bertugas di batalion amunisi di Korat.

Media setempat menyebut Jakraphanth sebagai sosok dengan kemampuan menembak bagus, dan penggila senjata, di mana dia pernah mengunggah foto memegang pistol.

Penembakan massal itu terjadi di Distrik Muang pukul 15.30 Sabtu (8/2/2020), di mana dia menembaki kuil dan pusat perbelanjaan.

Harga Moge Benelly, Motor Ditumpangi Gubernur Sumsel Herman Deru & 2 Jenderal ke Ogan Ilir

 

Kiat dari Novri Fernando Peraih Skor Tertinggi Tes CPNS Muba, Selama Persiapan tak Gunakan Ponsel

Setelah itu dia masuk ke dalam mall Terminal 21, dan dikepung oleh militer dan pasukan elite kepolisian dalam baku tembak lebih dari 12 jam.

Pada pukul 09.00 waktu setempat keesokan harinya, Bangkok mengonfirmasi bahwa prajurit berusia 32 tahun itu telah ditembak mati.

"Ini karena masalah personal. Jual beli rumah," terang Prayut kepada awak media seperti diberitakan Reuters Minggu (9/2/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

PM yang juga mantan panglima angkatan bersenjata Negeri "Gajah Putih" itu berujar, pertikaian itu melibatkan kerabat dari komandannya.

Komandan Jakraphanth disebut termasuk dalam korban tewas pertama, sebelum dia menuju gudang senjata, dan mengambil senapan mesin beserta amunisi.

Komandan Area Kedua, Letnan Jenderal Thanya Kiatsarn mengatakan, Jakraphanth Thomma melumpuhkan penjaga yang ada di gudang.

"Dia menyerang dan membunuh mereka, kemudian mencuri jip resmi, senapan serbu HK33 dan amunisi untuk mempersenjatai diri," katanya.

Ucapan PM Prayut tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya. Meski begitu pada Jumat (7/2/2020), Jakraphanth sempat mengunggah status Facebook mengecam orang tamak.

"Kaya dari hasil menipu. Mengambil keuntungan dari orang lain. Apakah mereka yakin bisa menghabiskan uangnya di neraka?" tanyanya dalam Bahasa Thailand.

Saat melakukan penembakan massal, dia juga masih sempat menulis pesan bahwa "kematian tidak bisa dihindari bagi semua orang".

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved