Pemkot Palembang, Ungkap Banyak Warga Galau Dipasang Jargas, Klaim Termakan Isu Negatif
Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, mengakui ada beberapa warga yang galau, untuk melakukan pemasangan jaringan gas kota.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, mengakui ada beberapa warga yang galau, untuk melakukan pemasangan jaringan gas kota,
Meski sudah didata untuk mendapatkan bantuan pemasangan Jargas, Pemkot Palembang menyebut tak sedikit calon pelanggan yang tiba-tiba galau hingga tak berminat untuk pemasangan Jargas karena beberapa alasan.
Kepala Bagian Pembangunan Pemkot Palembang, Zuriyati mengatakan, masyarakat masih galau untuk melakukan pemasangan jargas.
Menurut dia, beberapa alasan yang membuat masyarakat ragu untuk dipasangkan Jargas, mulai dari alasan keselamatan, biaya penggunaan jargas yang mahal,menghabiskan gas elpiji yang ada dirumahnya dan masih banyak lagi.
Berdasarkan data kuota pemasangan Jargas bantuan Kementerian ESDM di tahun 2018 berjumlah 4.315 Sambungan Rumah (SR) untuk di empat kecamatan yakni Kecamatan Plaju Ulu, Seberang Ulu I, Seberang Ulu II dan Jakabaring.
Tapi ada 81 calon pelanggan diantaranya yang mengalami masalah.
"Mereka tidak berminat galau saat hendak dipasang gas, padahal secara infrastruktur sudah selesai. Sejumlah Masyarakat ada yang termakan isu-isu negatif, yang beredar sehingga membuat mereka ragu. Inilah yang kita harapkan agar bisa diselesaikan paling lambat satu Minggu ini, lewat sosialisasi yang dilakukan oleh pihak kecamatan, kelurahan hingga RT bahwa instalasi ini gratis dan aman," kata dia, Selasa (4/2/2020).
Zuriyati mengatakan, jargas relatif aman jika diperbandingkan dengan gas korek api.
Gas Korek Api 4 Bar tapi Jargas hanya dikisaran 0,2-0,3 Bar artinya sangat aman untuk digunakan.
Kemudian, pemasangan Jargas ini tidak ada beban biaya pada masyarakat.
"Hanya memang masyarakat harus membeli token minimal 20 ribu. Token ini bisa berlangganan di tempat yang disediakan Kementerian ESDM," ujarnya.
Zuriyati mengatakan, pembangunan infrastruktur Jargas ini melewati berbagai tahapan, seperti by name by address atau sesuai dengan minat dari masyarakat dulu.
Mereka yang berminat sangat banyak tapi yang memenuhi persyaratan hanya 4.315 SR yang dilayani sesuai bantuan Jargas tahun 2018.
"Selain galau tidak mau dipasang, ada juga 37 calon pelanggan yang di kelurahan Plaju Ulu, 5 ulu dan Tuan Kentang yang belum dipasang gas. Tapi ini jadi tanggung jawab Kementerian dan pihak vendor," jelasnya.
Kemudian, masalah juga terjadi untuk di pemasangan instalasi di tahun 2019.