Breaking News

Bagaimana Cara Mendaur Ulang Sampah Kemasan agar Memiliki Nilai Jual?

Seiring dengan peningkatan konsumsi rumah tangga dan kegiatan sektor bisnis di Indonesia, penanganan sampah menjadi tantangan tersendiri.

Editor: Bejoroy
http://3dprintingforbeginners.com
Ilustrasi. Dengan metode pengolahan bisa memungkinkan sampah kemasan memiliki daya guna dan nilai ekonomis. 

SRIPOKU.COM , JAKARTA – Seiring dengan peningkatan konsumsi rumah tangga dan kegiatan sektor bisnis di Indonesia, penanganan sampah menjadi tantangan tersendiri.

Tahun lalu, Indonesia menghasilkan 67 juta ton sampah, jumlah tersebut lebih tinggi dari rata-rata 64 juta ton per tahun dengan komposisi sampah organik, 70 persen; sampah plastik yang sumber utamanya berasal dari kemasan makan minuman, kemasan consumer goods, kantung belanja dan pembungkus barang lainnya, 20 persen; dan sampah industri lainnya seperti kaca, metal, karet, 10 persen.

Melihat dampak lingkungan dan sosial yang terjadi akibat sampah, pemerintah menargetkan untuk melakukan 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen penanganan sampah pada 2025.

Herman Deru Segera Kumpulkan Bupati/Walikota Temukan Inovasi Industri Daur Ulang Sampah

Daur Ulang Sampah, Yeni Mulyani Hidayat mampu Buktikan Kesuksesan

Ramalan Bintang Kesehatan Sabtu 1 Februari 2020: Taurus Sedikit Pusing, Virgo Konsumsi Serat

Kendati demikian, hingga saat ini kebijakan pengolahan sampah TPS3R yang dicanangkan oleh pemerintah masih mengalami kendala, karena belum sepenuhnya menjalankan mekanisme pemilahan sampah sejak dari sumbernya dengan melibatkan semua pihak.

Sektor swasta, melalui Asosiasi Kemasan dan Daur Ulang Untuk Lingkungan Berkelanjutan di Indonesia (PRAISE) mendorong pemerintah untuk mengimplementasikan sistem penanganan sampah yang efektif dengan melibatkan Extended Stakeholder Responsibility (ESR) dengan menggunakan sistem ekonomi sirkular.

Dalam prinsip tersebut, kepada Kompas.com, perwakilan PRAISE Sinta, turut meningkatkan keterlibatan komunitas untuk pemilahan sampah, serta memanfaatkan sampah kemasan yang bisa digunakan kembali (reuse) oleh industri.

PRAISE merupakan gabungan dari enam perusahaan di Indonesia yaitu Coca Cola, Danone, Indofood, Nestle, Tetra Pak, dan Unilever.

Metode ekonomi sirkular bisa memungkinkan sampah kemasan memiliki daya guna dan nilai ekonomis.

Berdasarkan laporan dari Ellen MacArthur, tanpa pemahaman ekonomi sirkular, 95 persen nilai ekonomis bahan kemasan termasuk plastik sekali pakai akan hilang.

Sebaliknya dengan landasan ekonomi sirkular, 53 persen sampah di Eropa, bisa didaur ulang dan menghasilkan uang.

Namun, ekonomi sirkular akan bisa berjalan baik dengan menggunakan pedekatan ESR yang mendorong kolaborasi semua pihak baik itu rumah tangga, komunitas, pemerintah dan swasta.

Sirkular ekonomi melalui program Desa Kedas
Di Indonesia, usaha daur ulang adalah salah satu wujud sirkular ekonomi secara bertanggung jawab.

Namun, usaha daur ulang tersebut akan mengalami kendala tanpa proses pemilihan sampah yang benar.

PRAISE menginisiasi program Bali Bersih untuk membangun program komunitas berkelanjutan dalam rangka membantu lingkungan dan perkotaan mengatasi permasalahan sampah kemasan yang dihadapi melalui ekonomi sirkular.

Dalam melaksanakan program ini, asosiasi tersebut bekerjasama dengan Mckinsey.org yang menjadikan Desa Kedas (Desa Bersih) di Bali sebagai proyek percontohan Bali Bersih.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved