Terjadinya Virus Corona Sudah Diprediksi dalam Buku Iqro, Benarkah? Ternyata Ini Fakta Sebenarnya!

Terjadinya Virus Corona Sudah Diprediksi dalam Buku Iqro, Benarkah? Ternyata ini Fakta Sebenarnya!

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
instagram/memoefriantto
Terjadinya Virus Corona Sudah Diprediksi dalam Buku Iqro, Benarkah? Ternyata ini Fakta Sebenarnya! 

Merujuk situs penyedia jurnal penelitian dan buku akademik, sciencedirect.com, disebutkan bahwa virus korona pertama kali diidentifikasi pada tahun 1931 oleh sekelompok peneliti pada hewan, dengan jenis pertama HCoV-229E. Baru pada 1965, virus korona dilaporkan telah menjangkiti manusia.

Sampai berjangkitnya sindrom pernapasan akut pada akhir tahun 2002 (Severe Acute Respiratory Syndrome/SARS-CoV), hanya dua virus korona yang menjangkiti manusia (HCoV) yang diketahui, yakni HCoV-229E dan HCoV-OC43.

Virus korona yang ditemukan di Wuhan adalah jenis baru dari "kelaurga" virus korona yang diberi nama resmi: Novel Coronavirus (2019-nCoV).

Merujuk buku karangan peneliti Anna M. Gade berjudul "Perfection Makes Practice: Learning, Emotion, and the Recited Qur'an in Indonesia" yang dipublikasikan University of Hawaii Press pada 2004, disebutkan bahwa buku Iqro yang dibuat oleh seorang kyai dan pedagang bernama As'ad Humam (1933-1996) dari Yogyakarta pertama kali diterbitkan pada awal 1990-an.

Dengan demikian, klaim bahwa buku Iqro telah memprediksi virus korona diciptakan pada zaman penuh kebohongan, tidaklah benar.

Sebab, istilah virus korona atau coronavirus sudah ada 60 tahun lebih awal sebelum buku Iqro diterbitkan. 

Selanjutnya, kata "QO-RO-NA" pada buku Iqro yang diklaim merujuk pada virus korona juga terbantahkan dengan bentuk penulisan.

Dilansir dari Aljazeera.net, situs berita berbahasa arab, menyerap istilah virus korona dengan susunan huruf "KAF-WAWU-RA-WAWU-NUN" bukan "QO-RO-NA".

Jadi Orang Pertama yang Sembuh dari Virus Corona, Pemuda Ini Lakukan Hal Tak Terduga sampai Selamat

Ternyata Virus Corona Sudah Tertulis di Alquran & Hadits, Penjelasan Ilmiah Jika Konsumsi Hewan Ini

Alquran
Alquran Surat Al-Maidah (Sripoku.com/Tria Agustina)

Tapi tahukah kalian ada sebuah hadits yang sangat mansyur yang membahas kedua binatang ini seperti dikutip Sripoku.com melalui kanal YouTube Permana Cuy, Rabu (29/1/2020).

Dari 'Abdullah bin 'Amru, ia berkata, "Janganlah kalian membunuh katak, karena suaranya adalah tasbih. Jangan kalian pula membunuh kelelawar, karena ketika Baitul-Maqdis roboh ia berkata : "Wahai Rabb, berikanlah kekuasaan kepadaku atas lautan hingga aku dapat menenggelamkan mereka." (HR. AL Baihaqi dalam Al-Kubraa 9: 318 dan Ash-Shugraa 8: 293 no. 3907. dan Al-Ma;rifah hal. 456. Al Baihaqi berkata bahwa sanad hadits ini shahih).

Pada kitab yang sama Aisyah Radhiallahuanhu juga menyebut peran besar kelelawar ketika kebakaran melanda Masjidil Aqsa.

Diriwayatkan dari Aisyah tentang kelelawar, dia adalah hewan yang memadamkan api dengan sayap-sayapnya pada saat Baitul Maqdis dibakar.

Allah berfirman dalam Alquran, "Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa." (QS. Al-A'raf 7:133)

Alquran
Alquran Surat Al-Maidah 5:3 (Sripoku.com/Tria Agustina)
Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved