Bahaya Virus Corona, Media Sosial Dihebohkan dengan Alur Sebuah Game yang sama dengan Wabah Tersebut

Bahaya Virus Corona, Media Sosial Dihebohkan dengan Alur Sebuah Game yang sama dengan Wabah Tersebut!

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Tribunnews/twitter/@mfajrul05
Bahaya Virus Corona, Media Sosial Dihebohkan dengan Alur Sebuah Game yang sama dengan Wabah Tersebut 

Dari 'Abdullah bin 'Amru, ia berkata, "Janganlah kalian membunuh katak, karena suaranya adalah tasbih. Jangan kalian pula membunuh kelelawar, karena ketika Baitul-Maqdis roboh ia berkata : "Wahai Rabb, berikanlah kekuasaan kepadaku atas lautan hingga aku dapat menenggelamkan mereka." (HR. AL Baihaqi dalam Al-Kubraa 9: 318 dan Ash-Shugraa 8: 293 no. 3907. dan Al-Ma;rifah hal. 456. Al Baihaqi berkata bahwa sanad hadits ini shahih).

Pada kitab yang sama Aisyah Radhiallahuanhu juga menyebut peran besar kelelawar ketika kebakaran melanda Masjidil Aqsa.

Diriwayatkan dari Aisyah tentang kelelawar, dia adalah hewan yang memadamkan api dengan sayap-sayapnya pada saat Baitul Maqdis dibakar.

Allah berfirman dalam Alquran, "Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa." (QS. Al-A'raf 7:133)

Alquran
Alquran Surat Al-Maidah 5:3 (Sripoku.com/Tria Agustina)

Dari sini diketahui jika kedua hewan ini dilarang untuk dibunuh, tentunya apalagi jika dimakan.

Apakah virus corona itu akibat dari kelakukan manusia yang menyantap kuliner ekstrem, itu bisa saja terjadi, karena santapan berupa hewan-hewan yang tidak lazim seperti ular, biawak, dan juga termasuk seperti kelelawar dan katak dijual disana bahkan dikonsumsi setiap hari.

Virus Corona yang mematikan mmebuat kota Wuhan menjadi sorotan, bahkan kota Wuhan sendiri sudah diisolir agar tidak menyebar ke tempat-tempat lainnya.

Dan kuat dugaan awal dari virus ini berasal dari salah satu pasar daging dan seafood yang ada di Wuhan.

Sejak dulu pasar ini dikenal menjual berbagai jenis daging hewan liar, termasuk yang masih hidup.

Dalam salah satu foto yang menampakkan kondisi pasar Wuhan terlihat seekor ayam yang diikat di keranjang sayur.

Kemudian ada pula talanan yang diletakkan diatas ember digunakan sebagai meja atau tempat mmeotong.

Kemudian di sampingnya ada penjual katak, katak yang masih hidup juga terlihat di dalam ember tersebut.

Tapi ada pula katak yang sudah dipotong, dagingnya disingkirkan namun diletakkan di ember yang sama dalam kondisi masih berdarah.

Daging katak pun bercampur dengan daging lain yaitu ikan, kemudian di sampingnya ada ember yang tidak dicuci serta timbangan digital yang kotor.

Virus
Pedagang sedang memotong sejumlah daging hewan (Tangkap layar Youtube/Permana Cuy)

 Pria di Jepang tak Pernah ke China Tapi Terkena Virus Corona, Terungkap Pernah Antar Turis Wuhan

Para ulama Syafi'iah berpandangan larangan membunuh suatu hewan menunjukkan pulakeharaman bagi kita untuk mengkonsumsinya.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved