Fakta Mengejutkan Dibalik Sunda Empire Akhirnya Diungkap Rangga Sasana, Mantan Bupati Ini Melongo!

Fakta Mengejutkan Dibalik Sunda Empire Akhirnya Diungkap Rangga Sasana, Mantan Bupati Ini Melongo!

Editor: Fadhila Rahma
YouTube Indonesia Lawyers Club
Rangga Sasana, Petinggi Sunda Empire 

"Kacau ini halu ini," jawab Roy Suryo.

Lihat videonya mulai menit ke-2:04:

Tanggapan Dedi Mulyadi soal Sunda Empire

Budayawan Sunda Dedi Mulyadi menyebut keberadaan Sunda Empire sebagai fenomena psikologi sosial.

Awalnya, Dedi mengatakan dirinya baru pertama kali mendengar Sunda Empire.

"Saya baru mendengar yang namanya Sunda Empire, karena bagi orang Sunda kerajaan itu tidak dikenal," kata Dedi dalam tayangan Sapa Indonesia Akhir Pekan di KompasTV, Minggu (19/1/2020).

"Orang Sunda lebih mengenal Kerajaan Padjadjaran, Tarumanegara, kemudian Sumedang Larang," lanjutnya.

Menurut Dedi, kerajaan-kerajaan itu secara historis memiliki catatan yang baik dan memiliki filosofi yang baik.

"Orientasi pada kekayaan tidak terlalu tinggi, malah hampir tidak ada," ucap Dedi.

"Tapi orientasinya membangun peradaban hidup dalam kesetaraan yang dibangun dalam semangat silih asah, silih asih, dan silih asuh," imbuhnya.

Menurut Dedi, banyak warisan dari kerajaan-kerajaan tersebut berpengaruh banyak bagi masyarakat Sunda modern.

"Sebenarnya kan kebanyakan orang yang terobsesi terhadap masa lalu itu tidak memahami sejarah secara utuh," jelas Dedi.

Budayawan Sunda, Dedi Mulyadi, menyebut keberadaan Sunda Empire sebagai fenomena psikologi sosial, dalam tayangan KompasTV, Minggu (19/1/2020).
Budayawan Sunda, Dedi Mulyadi, menyebut keberadaan Sunda Empire sebagai fenomena psikologi sosial, dalam tayangan KompasTV, Minggu (19/1/2020). (Capture Youtube KompasTV)

Ia menjelaskan munculnya kerajaan-kerajaan baru itu, termasuk Sunda Empire, sebetulnya adalah euforia semata.

"Tetapi secara umum, sebagian besar, sebuah eksklusivisme berpikir tentang kerajaan-kerajaan hari ini lebih didasarkan pada sebuah euforia," katanya.

Euforia itu termasuk keinginan menggunakan seragam dan keinginan mencari harta secara instan.

"Euforianya, satu, ingin menggunakan seragam yang kadang semi-militer," jelas Dedi.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved