Penjelasan Lutfi Alfiandi, Fotonya Viral Bawa Bendera Merah Putih Ikut Demo dari Medsos

Lutfi Alfiandi (21), pemuda yang fotonya viral karena membawa bendera Merah Putih, menjalani sidang kembali di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin

Editor: Yandi Triansyah
tangkapan layar @kompastv
Lutfi Alfiandi Pemuda Pembawa Bendera Saat Demo Diperiksa sebagai Terdakwa. 

SRIPOKU.COM, JAKARTA -- Lutfi Alfiandi (21), pemuda yang fotonya viral karena membawa bendera Merah Putih, menjalani sidang kembali di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (20/1/2020).

Lutfi Alfiandi (20) mengaku awal mula ikut unjuk rasa di kawasan parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, lantaran adanya broadcast dari media sosial.

Ia mengatakan, ajakan unjuk rasa di media sosial itu ditujukan untuk STM dan mahasiswa.

"Awalnya dapat broadcast dari media sosial tentang ajakan aksi unjuk rasa, ada juga di Instagram ramai," ujar Lutfi saat pemeriksaan di PN Jakpus, Senin (20/1/2020).

Setelah mendapat pesan itu, ia juga janjian dengan temannya yang bernama Beng-beng pada 30 September siang sekira pukul 14.00 WIB.

"Beng-beng ajakin saya, lalu saya ke rumah dia dulu, baru berangkat sama-sama naik motor ke belakang DPR," kata Lutfi.

Sesampainya di belakang DPR, Lutfi melihat situasi sudah ramai dan ricuh.

Lutfi Alfiandi (20), pemuda yang fotonya viral sedang menggenggam bendera Merah Putih saat kerusuhan di kawasan DPR, Jakarta, September 2019, tak kuasa menahan tangis usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (8/01/2020) siang.
Lutfi Alfiandi (20), pemuda yang fotonya viral sedang menggenggam bendera Merah Putih saat kerusuhan di kawasan DPR, Jakarta, September 2019, tak kuasa menahan tangis usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (8/01/2020) siang. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Ia juga mengatakan, dirinya dan temannya, Beng-beng sempat berpencar lantaran kondisi sudah ricuh.

"Pokoknya ricuh, udah ramai terus kami berpencar satu sama lain," kata dia.

Lutfi mengatakan, dirinya sempat mengaspirasikan pendapatnya di kawasan DPR.

Meski tak mengerti apa yang dirasakan, ia mengaku hanya ikut-ikutan orator saat itu.

"Saya unjuk rasa tentang RKUHP (Rancangan Kitab Umum Hukum Pidana), ikut dengan cara mengikuti spontan yang ramai-ramai itu," ujar dia.

Namun, setelah ia di jalan pulang ke rumah, Lutfi dan temannya diberhentikan oleh polisi di depan Polres Jakarta Barat.

Saat itu, ia dianggap membuat keonaran saat unjuk rasa.

"Saya dibawa ke Polres, sementara temen saya cuma diperiksa-periksa aja," tutur dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved