Layanan Berbayar Diberlakukan, Mulai 1 Februari 2020, Ada Smartphone tak Bisa Lagi Pakai WhatsApp
Layanan Berbayar Diberlakukan, Mulai 1 Februari 2020, Ada Smartphone tak Bisa Lagi Pakai WhatsApp
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Bahkan, induk perusahaan WhatsApp, Facebook, sudah mengonfirmasi aturan ini pada tahun 2020, meski waktu tepatnya belum dijelaskan secara detail.
• CATAT Mulai 1 Februari 2020, Ada Smartphone yang tak Bisa Lagi Pakai WhatsApp, Ini Penyebabnya!
Keuntungan Bagi Pengguna
Bagi pengguna WhatsApp berbayar, maka nantinya mereka dipastikan tidak akan lagi melihat iklan, seperti saat aplikasi ini masih gratis. Berbeda setelah pemberlakukan ini, WA akan terdapat iklan seperti Facebook.
Rencana untuk meraup keuntungan ini, WhatsApp akan mendapatkan keuntungan dari iklan yang akan tampil di smartphone pengguna yang menginstal aplikasi pesan instan ini.
Selain dari iklan, dengan cara tidak menggratiskan lagi WhatsApp bagi pengguna juga menjadi keuntungan bagi anak perusahaan Facebook ini.
• Tips Aman untuk Mencegah WhatsApp Disadap dengan 3 Cara Ini hingga Kunci WhatsApp Pakai Sidik Jari!
Polemik Iklan WhatsApp
Ternyata, rencana pemberlakukan iklan pada aplikasi yang sangat populer ini sudah terlebih dahulu diketahui dari pendirinya, yakni Brian Acton serta Jun Koum.
Mereka berdua memutuskan untuk keluar dari perusahaan yang didirikannya karena mereka menolak keputusan adanya iklan serta WhatsApp berbayar di aplikasi yang mereka kembangkan itu.
Meski dua pendirinya keluar, namun pemilik Facebook, Mark Zuckerberg tetap bersikukuh menghadirkan iklan pada aplikasi yang didirikan oleh Brian dan Jun tahun 2009 ini.
Diketahui, WhatsApp awal mulanya diciptakan hanya untuk pengguna iPhone. Namun berkembang bisa digunakan oleh BlackBerry, OS Android, Windows Phone serta Symbian.
Dalam waktu setahun setelah diluncurkan, WhatsApp menempati posisi ketiga aplikasi yang paling laris diunduh melalui Ovi Store.
Sebelum WhatsApp berbayar, dulunya aplikasi ini memang diciptakan untuk diunduh secara gratis.
Aplikasi yang dapat digunakan melalui nomor ponsel ini seiring berjalannya waktu, mulailah muncul kompetitor, seperti Telegram.
Bahkan, pendiri Telegram Pavel Durov menyerukan para pengguna WhatsApp untuk meninggalkan aplikasi tersebut karena alasan keamanan.
Ia beralasan, salah satu perusahaan dari Israel memata-matai aplikasi tersebut melalui spyware yang mereka buat. Bahkan, soal kebocoran data pengguna pun ia lontarkan.