Kisah Sosok Penolong Anak yang Lahir Tanpa Anus di Muratara, Rela Jadi 'Pengemis' untuk Galang Dana!
Kisah Sosok Penolong Anak yang Lahir Tanpa Anus di Muratara, Rela Jadi 'Pengemis' untuk Galang Dana!
Kisah Sosok Penolong Anak yang Lahir Tanpa Anus di Muratara, Rela Jadi 'Pengemis' untuk Galang Dana!
SRIPOKU.COM., MURATARA - Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.
Mungkin hadist Nabi Muhammad SAW inilah yang menjadi landasan Zahruddin Hodsay untuk menolong sesama.
Ia rela meluangkan waktunya menggalang dana untuk membantu orang sakit yang mau berobat namun tak punya biaya.
"Saya sering menyebutnya dengan istilah menjadi 'pengemis' buat orang lain," kata Zahruddin Hodsay kepada Tribunsumsel.com, Minggu (12/1/2020).
Kali ini Zahruddin menggalang dana dari para donatur untuk membantu pengobatan Insan Muttaqim, anak yang lahir tanpa anus.
Insan Muttaqim anak dari Jon Kanedy dan Sri Mulyana, warga Desa Batu Gajah, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Zahruddin mengaku prihatin dengan nasib Insan Muttaqim, selama 13 tahun menjalani hidup dengan kondisi feses (tinja) yang selalu keluar sedikit demi sedikit tanpa ia sadari.
• Sriwijaya FC Masih Belum Umumkan Nasib Enam Pemain, Termasuk Dua Pemain Lokal Sumsel Ini!
• VIRAL Megathrust Sebabkan Gempa & Tsunami Dahsyat Lebih dari 8 SR Terjadi di Sulawesi, Ini Faktanya
• Instagram Hapus Postingan Tentang Qassem Soleimani Atas Perintah AS, Juru Bicara Iran Bereaksi
Insan Muttaqim tidak memiliki anus saat lahir 13 tahun silam dan sudah dilakukan operasi pembuatan anus saat ia berumur 3 hari.
Namun kontrol yang tidak rutin dilakukan orangtuanya karena faktor ekonomi membuat anus yang dimiliki Insan tidak sempurna.
"Sekarang penyakitnya semakin parah, dia harus dioperasi, orangtuanya kerja serabutan, tidak punya biaya untuk operasi, saya kasihan, saya bantu galang dana," katanya.
Berkat hasil penggalangan dana yang dilakukan Zahruddin, akhirnya Insan Muttaqim bisa dioperasi di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.
"Alhamdulillah, berkat donasi para darmawan akhirnya Insan bisa menjalani operasi, ini tahap satu, namanya operasi colostomy, bagian usus besar yang dijahit menempel di lubang dinding perut," katanya.
Setelah tahap satu ini kata Zahruddin, akan dilakukan operasi tahap dua yaitu memperbaiki anus yang pernah dibuat saat Insan berumur 3 hari.
Zahruddin menceritakan awalnya bertemu dengan Insan Muttaqim ketika ia berkunjung ke Mts Al-Khoiriyah Desa Batu Gajah, tempat Insan sekolah.