Reaksi Pihak Istana Dengar Kasus Pemerkosaan Reynhard Sinaga di Inggris: Mencoreng Wajah Indonesia

Sekretaris Kabinet Pramono Anung prihatin dengan kasus Reynhard Sinaga dan menyebut jika kejadian ini sungguh mencoreng nama Indonesia.

Kompas.com via Tribunnews
Reaksi Pihak Istana Dengar Kasus Pemerkosaan Reynhard Sinaga di Inggris: Mencoreng Wajah Indonesia 

Sejumlah korban diperkosa berkali-kali oleh Reynhard Sinaga dan difilmkan dengan menggunakan dua telepon selulernya, satu untuk jarak dekat dan satu dari jarak jauh.

Dalam sidang vonis, Jaksa Penuntut Iain, Simkin, memaparkan dampak pemerkosaan yang dialami para korban.

Salah seorang korban dipastikan hadir dalam sidang ini.

 

Para korban mengalami trauma mendalam, dan sebagian "mencoba bunuh diri" akibat tindakan biadab Reynhard Sinaga.

"Bila tidak ada ibu saya, saya mungkin sudah bunuh diri," kata Simkin mengutip seorang korban.

Pejabat dari unit kejahatan khusus, Kepolisian Manchester Raya, Mabs Hussain, menyebutkan, pemerkosaan berantai ini adalah " kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah hukum Inggris". 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istana: Kasus Reynhard Sinaga Mencoreng Wajah Indonesia"

Reynhard Sinaga selfie dan noda darah di pintu apartemennya.
Reynhard Sinaga selfie dan noda darah di pintu apartemennya. (The Sun)

Foto-foto Apartemen Tempat Reynhard Sinaga

Reynhard Sinaga mengejutkan masyarakat Indonesia.

Pada Senin (6/1/2020), Reynhard Sinaga dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris.

Kasus Reynhard Sinaga merupakan kasus pemerkosaan terbesar di Inggris sepanjang sejarah.

Pria asal Indonesia ini didakwa dalam 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 pria seperti dilansir TribunStyle.com dari Kompas.com.

Sejumlah korban diperkosa berkali-kali oleh Reynhard Sinaga.

Dilansir oleh TheSun.co.uk, Selasa (7/1/2019), total korban yang diperkosa Reynhard Sinaga sebenarnya mencapai 195.

Hal tersebut diketahui polisi melalui video rekaman yang disimpan Reynhard Sinaga di HP maupun laptop miliknya.

Peristiwa tersebut berlangsung dalam kurun waktu dua setengah tahun dimulai dari 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved