Breaking News

Hari Kartini di Palembang akan Ada Rekor MURI Pembuatan Bolu Kojo Labu Kuning, Pesertanya tak Biasa

Kegiatan dikemas sehari semalam dengan berbagai kegiatan mulai dari pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) bolu kojo labu kuning.

Editor: Refly Permana
sripoku.com
AUDIENSI -- Tim Sripo-Tribun terdiri dari Kepala Newsroom Sripo-Tribun Hj Weny Ramdiastuti, Area Manager Tribun Se-Sumatera MF Ririen Kusumawardhani dan Pemimpin Perusahaan Sripo Tribun M Taufik Zuhri beraudiensi dengan Ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Herman Deru didampingi Wakil Ketua Hj Fauziah Mawardi Yahya, di kantor TP PKK Provinsi, Senin (6/1/2020). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - SRIWIJAYA POST dan Tribun Sumsel bekerjasama dengan Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Sumsel dan IMA Chapter Palembang kembali akan menggelar event akbar memperingati Hari Kartini tahun 2020, pada 17 April mendatang.

Kegiatan dikemas sehari semalam dengan berbagai kegiatan mulai dari pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) bolu kojo labu kuning dengan motif blongsong terbanyak, battle of chef menu ikan pepes oleh Ketua TP PKK se-Sumatera, hingga penganugerahan Kartini Milenial Award (KMA) 2020.

Rencana ini terungkap saat tim Sripo-Tribun terdiri dari Kepala Newsroom Sripo-Tribun Hj Weny Ramdiastuti, Area Manager Tribun Se-Sumatera MF Ririen Kusumawardhani dan Pemimpin Perusahaan Sripo Tribun M Taufik Zuhri beraudiensi dengan Ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Herman Deru didampingi Wakil Ketua Hj Fauziah Mawardi Yahya, di kantor TP PKK Provinsi, Senin (6/1/2019).

Kegiatan ini lanjutan menyusul sukses rekor MURI yang pernah dipecahkan di tahun 2019 lalu berupa
Apel Seribu Perempuan Sumsel Berkebaya dan Berkain Jumputan di Griya Agung.

"Jadi tahun ini, kita akan bikin acara yang lebih seru, berskala se-Sumatera dan nasional, karena akan melibatkan istri-istri gubernur dari 11 provinsi di Pulau Sumatera serta perwakilan IMA dari seluruh Indonesia yang secara bersamaan menggelar Rakernas dengan tuan rumahnya IMA Chapter Palembang," kata Hj Weny Ramdiastuti menjelaskan.

Dikatakan bolu kojo salah satu pangan khas Sumsel yang begitu memasyarakat.

Selain itu, selama ini belum ada rekor MURI untuk pembuatan bolu kojo khas Sumsel.

"Tadi ada masukan dari ibu Fauziah agar bahannya dari labu kuning (labu parang), kita setuju sekali, karena ini berarti kegiatan ini akan mengangkat petani labu yang tersebar di Sumsel," katanya seraya menambahkan resep pembuatan bolu kojo labu kuning akan dimintakan dari chef yang sudah ahlinya.

Selain rekor MURI, tambah Weny, juga akan digelar Battle of chef (lomba masak) pepes ikan yang akan melibatkan peserta dari Ketua TP PKK provinsi se Sumatera.

"Jadi istri-istri gubernur didampingi wakilnya akan berlomba membuat pepes ikan sesuai dengan khas daerah masing-masing," katanya.

Kegiatan akan semakin seru dengan kehadiran bazaar kuliner dan sembako untuk kebutuhan bulan Ramadan, sarapan bersama serta kegiatan bermanfaat lainnya.

Ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru mendukung kegiatan besar ini.

"Rasanya baru kemarin ya, kita memecahkan rekor 1000 apel perempuan berkebaya berkain jumputan dan menari sebiduk di sungai Musi. Tahun 2020 ini harus lebih sukses lagi," kata, Febrita atau biasa disapa bu Febi ini.

Dia mengingatkan untuk pemecahan rekor MURI pembuatan bolu kojo labu kuning agar dibuat monumental.

"Saya usul bolu kojonya dibentuk menyerupai jembatan Ampera misalnya, jadi saat difoto atau dinilai bagus," katanya.

Febi siap ikut menyukseskan kegiatan yang akan melibatkan lebih dari 150 komunitas ini.

"Kita akan libatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan TP PKK Kabupaten/kota dan kecamatan se-Sumsel. Istri-istri Camat dari seluruh Sumsel harus ikut, kita siap bantu," kat Febi.

Sementara Wakil Ketua TP PKK, Hj Fauziah Mawardi menambahkan, labu parang (kuning) salah satu potensi pertanian yang berlimpah di Sumsel. Labu parang juga sangat kaya gizi dan vitamin.

"Makanya sayang kalau cuma bolu kojo saja, kenapa tidak kita manfaatkan labu parang ini, supaya ekonomi petani terangkat," kata Fauziah.

Labu parang sangat baik dikonsumsi balita, juga orangtua dan lansia.

"Mengandung rendah kalori dan tinggi serat. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menajamkan penglihatan, menurunkan tekanan darah. Banyak sekali manfaatnya. Juga mempercantik kulit," jelas Fauziah.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved