Sriwijaya FC Cuci Gudang
Curhat Suporter Saat Sriwijaya FC Cuci Gudang Dengan Melepas 14 Pemain Diantaranya Asal Sumsel
Curhat Suporter Saat Sriwijaya FC Cuci Gudang Dengan Melepas 14 Pemain Diantaranya Asal Sumsel
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Curhat Suporter Saat Sriwijaya FC Cuci Gudang Dengan Melepas 14 Pemain Diantaranya Asal Sumsel
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Sriwijaya FC telah resmi melepas sebanyak 14 pemain diantaranya dua nama pemain asli asal Sumsel, dengan banyaknya pemain yang tak diperpanjang membuat para pendukung hingga masyarakat Palembang, Sumatera Selatan berkomentar beragam.
Seperti salah satu kelompok suporter CAPO Ultras Palembang Qusoi menyatakan, memahami dilepasnya dua pemain lokal Sumsel Hapit Ibrahim dan Rizsky Dwi Ramadhana bersama 12 pemain lainnya dari skuad Sriwijaya FC untuk musim kompetisi Liga 2 Indonesia 2020.
"Masalah pemain daerah gubernur sudah menitipkan empat orang dari Piala Gubermur kemarin, mungkin itu pertimbangannya untuk melepas pemain asli Sumsel," kata pentolan CAPO Ultras Palembang ini.
Menurut Qusoi dirinya berpikir dengan adanya empat pemain muda asli asal Sumsel maka tidak mungkin ada penambahan lagi pemain lokal.
"Seperti diketahui sudah ada empat pemain muda asli Sumsel ditambah 2 pemain senior hal ini mungkin jadi pemikiran manajemen dan jajaran pelatih, oleh karena itu dua pemain senior tersebut harus dilepas," ungkap Qusoi.
• BREAKING NEWS:Sriwijaya FC Cuci Gudang, 14 Pemain Dilepas, 2 Nama Diantaranya Pemain Asli Sumsel
Ia kembali menekankan jika coach anyar Sriwijaya FC Budiardjo Thalib sudah merancang pemain yang direkrut.
"Bagus juga dilepas dengan kondisi kompetisi masih lama, jadi mereka bisa mencari klub. Masalah pemain lain yang mau dilepas saya lihat banyak pemain tua seperti Siswanto, Anis Nabar. Silahkan saya yakin Budoardjo Thalib sudah memikirkan di benaknya sudah ada pemain yang direkrut," bebernya.
Ia justru memuji jika manajemen sekarang ini terlebih dahulu menunjuk pelatih barulah merekrut pemain sesuai skema dari pelatih.
"Jelasnya Budiardjo Thalib dibebankan untuk bisa masuk Liga 1 Indonesia akan sedikit berat dengan banyak nya persaingan khususnya di wilayah barat," katanya.
Qusoi menambahkan, jangan berpikir dulu juara, tetapi yang penting lolos Liga 1 Indonesia. Cukup dua tahun berturut-turut terbenam di Liga 2 Indonesia.
"Masalah HZ mundur kalau saran kami kembalikan kembali Pak Bariyadi sebagai Manajer," ujarnya.