SFC Update

Pelatih Sriwijaya FC Budiardjo Thalib Ungkap Peran Keluarga di Balik Kesuksesan

Klub profesional Sriwijaya FC yang akan kembali mempersiapkan skuatnya untuk mengarungi kompetisi Liga 2 yang dijadwalkan diputar pada Maret 2020

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ, HANDOUT
Pelatih Sriwijaya FC, Budiardjo Thalib 

Pelatih Sriwijaya FC Budiardjo Thalib Ungkap Peran Keluarga di Balik Kesuksesan

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Klub profesional Sriwijaya FC yang akan kembali mempersiapkan skuatnya untuk mengarungi kompetisi Liga 2 yang dijadwalkan diputar pada Maret 2020 ini bersama Head Coach barunya Budiardjo Thalib yang dijadwalkan hari ini Sabtu (4/1/2020) tiba di Palembang.

Segudang kesuksesan diraih pelatih yang baru saja membawa Klub Persik Kediri menjadi kampiun Liga 2 2019 sekaligus promosi naik kasta Liga 1.

Berikut wawancara wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz dengan pelatih kelahiran Makassar 4 Juli 1970 yang akrab disapa Budi Jo.

Wawancara dengan Pelatih Sriwijaya FC Budiardjo Thalib, Telepon Istri Sebelum Tanding

SRIPOKU.COM: Coach Budi, anda berprofesi sebagai pelatih kepala maupun asisten sudah keliling berpindah klub.

Memasuki musim kompetisi Liga 2 2020 bersama Sriwijaya FC kenapa tidak boyong keluarga yang di Makassar.

Budi Jo: Besok saya dipanggil ke Palembang.

Kalau keluarga gak ikut ke Palembang karena anak-anak saya pada kuliah dan sekolah di Makassar.

Tapi kalau manajemen suruh datang, Insya Allah bisa paling sekalian berlibur temani seminggu.

Alhamdulillah monggo lihat kerja seperti apa di Palembang.

Istri saya Rahmaningsih.

Anak saya ada tiga.

Anak yang pertama namanya Andini Marshanda Ramadani (18) kuliah semester 1 di Universitas Muslim Indonesia (UMI).

Kemudian yang nomor dua namanya Aditya Futsal Ramadan (15) kelas 1 SMAN 16 Makassar.

Dan yang nomor tiga namanya Airin Visa (baru usia 2 tahun).

BREAKING NEWS: Besok Budiardjo Thalib ke Palembang, Ini Agenda yang Dijalaninya untuk Sriwijaya FC

SRIPOKU.COM: Meski berada jauh di Kota Makassar (Sulawesi Selatan), Anda memiliki semacam ritual komunikasi dengan istri yang tidak boleh ditinggalkan sebelum pertandingan maupun setelah laga usai. Bisa diceritakan.

Budi Jo: Saya pasti telepon ke rumah (Makassar).

Sebelum laga, biasanya mulai menelepon istri pagi.

Saat itu, biasanya saya masih berada di hotel ketika away.

Atau berada di mes saat pertandingan digelar di kandang.

Setelah pertandingan selesai, kembali ke hotel, saya telepon lagi. Biasanya setelah Magrib.

Rutinitas telepon keluarga memang cukup dilakukan dua kali sehari.

Sebab, sepanjang pertandingan berlangsung, saya harus fokus ke pertandingan.

Tidak ingin ada gangguan selama pertandingan berlangsung.

Saya pasti matikan HP.

Begitu pertandingan berakhir, baru menyalakan kembali ponsel.

Saya selalu minta doa dan dukungan dari keluarga. Istri dan anak-anak.

Bisa mendengar suara mereka menambah semangat saya.

Dukungan keluarga sangat membantu secara psikologis.

Ketika menang, kebahagiaan itu akan dibagikan ke keluarga.

Namun ketika kalah, support keluarga dapat memulihkan kekecewaan secepatnya sehingga bisa segera bangkit.

Budiardjo Thalib Ternyata Suka Pempek, Hingga Puji Home Base Sriwijaya FC Dengan Kata-kata Ini

SRIPOKU.COM: Pas laga final Liga 2 Indonesia melawan Persita di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (25/11/2020), Anda memboyong dua anak yang sudah besar.

Istri dan si kecil kenapa tidak sekalian diajak?

Budi Jo: Andini Marsanda Ramadani dan Aditya Futsal Ramadani, mereka ikut menonton di stadion.

Istri tetap berada di Makassar.

Ia mengasuh putri ketiga kami, Airin Fiza yang masih berusia dua tahun jadi ridak bisa ikut ke Bali, karena masih terlalu kecil.

Senang rasanya anak-anak bisa melihat langsung.

Mereka berfoto membawa trofi Liga 2.

SRIPOKU.COM: Anda disebut spesialis pembawa klub promosi.

Setidaknya ada 7 klub yang diasuh jadi juara.

Lima di antaranya, termasuk Persik Kediri, mampu naik kasta Liga 1.

Untuk lima klub yang dibawa promosi, selain Persik, ada Persiko Kotabaru, Perssin Sinjai, Cilegon United, dan Perssu Sumenep.

Capaian prestasi tersebut, Anda tentu memiliki pelatih panutan Budi para senior.

Kabarnya panutan Anda itu Rahmad Darmawan dan Iwan Setiawan?

Budi Jo: Dari coach RD (Rahmad Darmawan) saya meniru ketenangannya.

Dan komunikasi yang baik ke pemain.

Sementara dari Coach Iwan, kecerdasan mantan arsitek Persebaya dan Borneo FC itu.

Dari dua pelatih bisa dipelajari dan mengolaborasi dengan karakternya. Saya serap dan saya improvisasi sendiri.

Ini Alasan Pelatih Sriwijaya FC Budiardjo Thalib atau Budi Jo tidak Boyong Keluarga ke Palembang

SRIPOKU.COM: Anda disebut bukan tipe pelatih yang menerapkan banyak aturan kepada pemainnya.

Agar tidak membuat jarak dengan anak asuh. Anda memposisikan sebagai bapak dan orangtua.

Budi Jo: Dengan cara tersebut, saya lebih mengenal karakter pemain.

Apalagi saat saat di Persik kemarin kita berada satu atap dengan beberapa pemain yang berasal dari luar Kediri. Kami tinggal di mes.

Di luar lapangan, pemain kerap curhat.

Baik soal strategi permainan sepakbola atau masalah pribadi, seperti asmara dan keluarga.

Karena saya memposisikan sebagai bapak, mereka tidak canggung.

Namun di lapangan, saya bukan tipe pelatih yang menganakemaskan pemain.

Bagi saya, semua pemain sama. Siapa yang paling siap akan dimainkan dalam setiap laga.

Saya akan berbeda di dalam dan luar (lapangan). Di luar, saya bisa bercanda dan tertawa dengan pemain.

Saya mohon dukungan semuanya, masyarakat Sumatera Selatan, suporter, media.

Semoga Tim Sriwijaya FC bisa meraih targetnya dan lolos Liga 1.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved