Pengakuan Tersangka Pembunuh Sani
Pesan Terakhir Ruslan Sani, Driver Online Tewas Dibegal Bikin Haru, Begini Ancaman Hukuman 2 Pelaku
Pesan Terakhir Ruslan Sani, Driver Online Tewas Dibegal Bikin Haru, Begini Ancaman Hukuman 2 Pelaku
Menyisakan duka bagi keluarga, pegawai RSMH Palembang dan juga komunitas Gojek dan Grab, beginilah Pesan Terakhir Ruslan Sani, Driver Online Tewas Dibegal Bikin Haru, Begini Ancaman Hukuman 2 Pelaku.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Pesan Terakhir Ruslan Sani, Driver Online Tewas dibegal Bikin Haru.
Ruslan Sani, Kasir Honorer RSMH Palembang, yang juga juga Driver Online ini tewas dibegal, Sabtu (28/12/2019) sekitar pukul 22.00 dan tubuhnya dibuang dua pelaku Abib Samudra alias Abi atau Iwan (40) dan Sulaiman (36), di Kompleks Griya Asri.
Dijelaskan pula terkait dengan kepastian bahwa Ruslan Sani tewas dibegal, maka ada penjelasan Ancaman Hukuman 2 Pelaku dari Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setyadji
Sebelumnya, Ruslan Sani memang sempat membuat postingan haru di facebook, di Grup komunitas Gojek dan Grab, dan menggambarkan keadaannya sebagai Driver Online yang juga bekerja sebagai Kasir Honorer RSMH Palembang,
Sebagai seorang ayah Ruslan Sani mengaku dalam postingannya sangat senang ketika pulang melihat anak dan istrinya selalu tersenyum, postingan inilah menjadi viral, karena kata-kata menyetuh dari Ruslan Sani.
Tulisan Ruslan Sani ini, juga Bikin Haru dan Duka Mendalam komunitas Gojek dan Grab, juga rekannya sesama pegawai RSMH Palembang, yang terkenang dengan prilaku santun dan peduli dari Ruslan Sani.
"Pantang lelah, demi melihat senyum indah dan memberi nafkah anak istri."
Demikian postingan dari Ruslan Sani menggambarkan keadaannya, sebagai seorang ayah.
Seperti diketahui, Ruslan Sani memposting disertai Video anak kecil yang bertemu ayahnya, dan hanya alam hitungan detik, di mana sibocah dalam video yang diposting mendiang Ruslan Sani, ini hanya sebentar bertemu sang ayah atau bebera detik saja, tetapi sudah berpisah lagi, karena sang ayah bekerja sebagai Supir Bus Pariwisata antar Kota.
Melihat inilah Ruslan Sani terharu dan membuat postingan, bahwa dia mengaku teringat dengan anak istrinya dan apapun dia lakukan dan bekerja keras nan halal, demi membahagiakan dan melihat senyum dari anak maupun istrinya.
Hal inilah yang dikenang oleh para rekan-rekannya sesama Driver Online di komunitas Gojek dan Grab, yang menilai Ruslan Sani adalah sosok pekerja keras dan juga peduli sesama.
Sebagai sosok senior, Ruslan Sani dikenal sebagai teman dan panutan karena kerap memberikan saran dan masukan bagi sesama rekan-rekannya di komunitas Gojek dan Grab.
Postingan lainnya yang tak kalah menyehtuh dari Belina Beny, teman akrab almarhum Ruslan Sani sebagai berikut:
Selamat jalan Mamang Luka@ Ruslan Sani, semoga Husnu Khatimah di tempatkan di surganya Allah yang terindah. Terimakasih kebaikanmu, nasihatmu, takkan pernah kami lupakan Mang. Jujur masih dak percayo persaaan baru kemaren diajak jalan jalan oleh mamang (emoji menangis)...
Postingan terakhir Ruslan Sani ini, kemudian capture dan dipostin kembali oleh Jaka Aria, rekan sesama dari Ruslan Sani di Grup komunitas Gojek dan Grab di facebook.
Sejumlah tanggapan dari rekan-rekan Ruslan Sani, yang turut berduka dan mengutuk keras dua pelaku.
Ayu Cutexs: Bakar idop2 tu lah begal ni...dk usah ksihh mpunnn jhanamm bgsatt
Ario Wanata: Selamat jalan kawan seperjuangan di online.. Turut berdukacita
Wildan Komse: Tpi budak kecik yg baju biru itu klu bukn anknyo yo ....semoga husnul khotima
Ania Anya: Wildan Komse mmg bkn tp psotingan terakhir dy menceritakan isi hatinya.. Krna beliau sgt menyanyangi anaknya.
Roman Picisan: Husnul khotimah...PERGIMU SYAHID KAWAN......
Ejak Sony:
Itu mang Ruslan Sani upload Vidio budak kecik
Yang nyegat bapak nyo , bapak nyo supir pariwisata ,
Antar kota, Terus di kasih duet bertemu hanya hitungan detik Bae,
Antara bapak samo budak Kecik itu.
Ania Anya: Ismed Ismail aamiin.. Ini kwn nyo kerja d rsmh.. Kmi jg sngt kehilangan beliau,krna beliau org yg sgt baik hati,ramah sllu teresenyum sm semua org.. Suka menolong.. Insya Allah beliau syahid,aamiin..
Ismed Ismail: Ania Anya ooh...
Sama saya jg teman rekan kerja nya...
Saya driver Go-Jek...
Ini peringatan untuk kita sebagai driver
Bahwa lebih berhati-hati lagi..
Salam satu aspal...
#semoga yg begal tau bahwa betapa sakitnya kehilangan keluarga tercinta...#nyawabayarnyawa....
Ruslan Sani Korban Sadis Dua Begal
Seperti diketahui, Korban diketahui bernama Ruslan Sani (43) warga RSS-C Griya Harapan Blok 3 E Kecamatan Sako Palembang, dibegal oleh dua pelaku dan dibuang di perumahan Griya Asri Gandus.
Ia ditemukan warga sudah bersimbah darah.
Berbagai luka tusuk akibat kekerasan ditemukan di tubuh Ruslan Sani (43), driver taksi online di Palembang yang tewas usai menjadi korban perampokan oleh penumpangnya sendiri.
Dokter tim forensik RS Bhayangkara Palembang, Kompol dr Mansuri Spkf mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar korban perampokan yang dialami Ruslan Sani, ditemukan sejumlah luka tusuk dan benturan benda tumpul di tubuh korban, serta adapula bekas jeratan di leher korban.
"Atas permintaan keluarga, kita hanya melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah. Dari hasil tersebut diketahui ada luka tusuk dibagian kepala, leher dan dada korban," ujarnya, Minggu (29/12/2019).
Mengaku Dendam Kepada Ruslan Sani
Dua pelaku begal sadis, Abib Samudra alias Abi atau Iwan (40) dan Sulaiman (36), yang diketahui dua pelaku pembunuhan Ruslan Sani, Driver Online sempat menyatakan punya motif lain dalam melakukan aksinya.
Hal tersebut terungkap ketika kedua tersangka begal yang menewaskan Ruslan Sani, saat dihadirkan dalam gelar perkara Polrestabes Palembang Senin (30/12/2019).
Iwan mengaku selama empat jam sejak pukul 16.00 hingga 20.00, dia menggunakan ponsel milik Sulaiman sempat 20 kali membatalkan orderan. Pada akhirnya, orderan tersebut masuk ke ponsel korban Ruslan Sani.
"Jujur pak kami sebenarnya tidak ada nian merampok apalagi membunuh korban. Saat itu kami hanya ingin memberikan pelajaran dengan korban," katanya.
"Karena beberapa waktu lalu korban perrnah menyerempet keponakan saya yang saat itu masih SD, sedang jalan kaki di dekat flyover , Jakabaring, dan saat itu korban tidak tanggungjawab," ungkap Iwan, saat perkaranya digelar Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji didampingi Kasat Reskrim, Kompol Nuryono, Seninn (30/12/2019).
Sulaiman yang tercatat sebagai warga Jalan Untung Suropati, Jeluntung, Provinsi Jambi ini mengakui jika baru satu bulan mengenal Abib saat bertemu di sekitar jembatan Ampera dan bercerita sedang mencari mobil yang pernah menabrak keponakannya.
“Saya cuma bantu dia (Abib-red) pesan taksi online pakai ponsel saya," ujarnya.
"Katanya cuma mau memberi pelajaran, tidak sampai ada niat membunuh, dia melawan dan mencoba menusuk saya, tapi saya tahan dan balikkan pisau kena perutnya," ujar Abib.
Sementara itu, terkait tuduhan bahwa korban sempat ditembak memakai airsoftgun, Sulaiman yang sempat dua jam bersembunyi di rawa-rawa sampai akhirnya menyerahkan diri memastikan bahwa, itu tidak pernah terjadi karena senjata itu tidak ada peluru dan gas nya.
“Saya jamin tidak ditembak, korban hanya dipukul,” ucapnya.
Meski ada pengakuan demikian, Dua tersangka ini tetap terancam hukuman mati.
Diancam Hukuman Mati
Namun, apapun alibi dan pengakuan tersangka, keduanya tetap diancam dengan hukuman mati, karena melakukan pembunuhan berencana.
Hal itu ditegaskan Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji saat memaparkan kedua tersangka.
"Kedua pelaku dijerat pasal berlapis. Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan Pasal 127 KUHAP tentang penyalahgunaan narkotika," kata Anom di Mapolrestabes Palembang, Senin (30/12/2019).
"Kedua pelaku diancam hukuman maksimal yakni hukuman mati," tegas Anom.
Berdasarkan hasil penyelidikan, lanjut Anom, kedua tersangka Sulaiman dan Iwan merencanakan pembunuhan terhadap Ruslan Sani sopir taksi online tersebut.
Hal itu dibuktikan dengan temuan beberapa bukti catatan riwayat pemesanan taksi online.
"Ditemukan beberapa catatan riwayat pemesanan taksi online yang beberapa kali gagal oleh tersangka Sulaiman," jelas Anom.
Beberapa barang bukti berupa alat-alat kejahatan juga menjadi indikasi kuat perampokan dan pembunuhan berencana tersebut.
"Motifnya karena kedua tersangka ingin menguasai barang berharga milik korban dan aksi perampokan disertai pembunuhan memang direncanakan," papar Anom.
Saat mengeksekusi korban di wilayah Gandus, masih kata Anom, Sulaiman yang duduk di samping korban menghujamkan pisau ke tubuh korban.
Sementara tersangka Iwan yang duduk di belakang menjerat leher korban menggunakan tali.
"Korban mengalami tujuh luka tusukan di wajah, dada dan perut," kata Anom.
Selain tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti yang digunakan dalam melancarkan aksi kejahatan dan barang hasil kejahatan.
"Barang bukti yang diamankan berupa pisau, replika senjata api air softgun dan tambang plastik milik tersangka serta sebuah mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi BG 1442 RP," jelas Anom.
