Banjir Bandang di Lahat
Banjir Bandang di Lahat, Herman Deru akan Pinjam Jembatan Bailey agar Warga Desa Keban tak Terisolir
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berencana akan menggunakan Jembatan Bailey milik Kementerian PUPR sebagai langkah menanggulangi putusnya Jembatan
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Sudarwan
Banjir Bandang di Lahat, Herman Deru Pinjam Jembatan Bailey agar Warga tak Terisolasi
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berencana akan menggunakan Jembatan Bailey milik Kementerian PUPR sebagai langkah menanggulangi putusnya Jembatan Mulak Ulu yang menghubungkan jalan lintas Kabupaten Lahat.
Jembatan bailey adalah jembatan rangka baja yang umumnya digunakan sebagai jembatan darurat yang bersifat sementara.
Dengan jembatan ini diharapkan warga tidak terisolir sampai perbaikan jembatan dilakukan.
Seperti yang diketahui, Jembatan Mulak Ulu atau dikenal Jembatan Ayek Muluk yaitu jembatan yang menghubungkan jalan lintas Kabupaten Lahat dengan Jalan lintas Muaraenim, putus diperkirakan Minggu sore.
Putusnya jembatan diduga disebabkan air sungai meluap akibat hujan deras yang mengguyur dari malam hingga pagi.
Tak hanya itu sejumlah rumah warga Desa Keban Agung Kecamatan Mulak Sebingkai juga dikabarkan ikut hanyut terbawa arus yang sangat deras.
Akibat putusnya jembatan ini sejumlah desa terisolir dan tidak bisa ke Lahat.
Seperti Desa Lesung Batu, Desa Airpuar, Pajar Bulan, Mengkenang dan Lawang Agung.
Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru mengungkapkan peminjaman Jembatan Bailey telah dikoordinasikan dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah V.
"Kita berharap agar masyarakat tidak terisolir. Dinas PUBM-TR saya instruksikan untuk menyiapkan sejumlah langkah-langkah penanganan," ujar Herman Deru, Senin (30/12/2019).
Sementara itu, Kepala Dinas PUBM-TRSumsel, Darma Budhi mengaku sudah melakukan pemasangan rambu-rambu peringatan di beberapa titik rawan.