Gerhana Matahari Cincin di Sumsel
Fenomena Gerhana Matahari Cincin Cuma Ada di 25 Daerah, Sumsel Diprediksi tak Dilewati Karena Ini
Fenomena Gerhana Matahari Cincin Cuma Ada di 25 Daerah, Sumsel Diprediksi tak Dilewati Karena Ini
Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
Gerhana matahari cincin terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris.
Saat itu, piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dibandingkan piringan matahari.
Ketika puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin, yakni gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
Kepala Biro Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Akhmad Taufan Maulana menjelaskan, fenomena GMC tidak hanya melewati beberapa wilayah Indonesia, melainkan juga melalui Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Srilangka, Samudra India, Singapura, Malaysia, dan Samudra Pasifik.
GMC pada 26 Desember 2019 dapat diamati di sedikit Afrika bagian timur, seluruh wilayah Asia, Samudra India, Australia bagian utara, dan Samudera Pasifik berupa Gerhana Matahari Sebagian.
Fenomena alam GMC diprediksi akan dimulai pukul 12.15 WIB, berupa gerhana matahari sebagian.
Pada pukul 12.17 WIB akan memasuki fase puncak. Waktu puncak ini merupakan waktu terbaik untuk mengamati fenomena GMC.

GMC akan berakhir di Indonesia pada pukul 12.19 WIB.
Gerhana matahari sebagian
Selain di 25 kabupaten dan kota tersebut, gerhana matahari sebagian juga bisa disaksikan di beberapa wilayah di Pulau Jawa.
Gerhana yang akan terlihat dari wilayah di Pulau Jawa mencapai 70-80 persen.
Sementara, wilayah selatan Papua menjadi daerah paling sedikit mengalami GMC dengan 20 persen.
Jika cuaca cerah, masyarakat Jakarta dan Bandung juga dapat mengamati GMC ini.
Bagi masyarakat di Jakarta, besaran GMC yang akan terjadi adalah sekitar 72 persen, dan di Bandung akan terjadi sekitar 70 persen.
Waktu GMC paling awal diprediksi akan terjadi di Aceh mulai pukul 10.03 WIB.
Sementara wilayah paling terakhir adalah Papua pada pukul 14.37 WIT.