Selain Jembatan Ampera, Ini 13 Objek Wisata Lainnya yang tak Kalah Menarik di Kota Palembang
Selain Jembatan Ampera, Ini 13 Objek Wisata Lainnya yang Tak Kalah Menarik, Hanya ada di Kota Palembang
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Selain Jembatan Ampera, Ini 13 Objek Wisata Lainnya yang Tak Kalah Menarik, Hanya ada di Kota Palembang
Kota Palembang merupakan salah satu kota tertua di Indonesia dan memiliki banyak sejarah.
Kota Palembang merupakan Ibukota Provinsi Sumetara Selatan (Sumsel) dan termasuk salah satu kota metropolis di Indonesia dan juga kota terbesar kedua di Pulau Sumatera.
Kota Palembang dikenal atas keberadaan dan sejarah Kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan terbesar pada masa itu.
Berbicara soal wisata, beragam lokasi objek wisata yang ada di Palembang. Bahkan ada lokasi wisata yang sudah diakui dunia.
• Ini 3 Tempat Wisata di Muratara, Ada Danau Rayo, Danau Bukit Layang, dan Taman Bunga Agropolitan
Dari hasil rangkuman Sripoku.com, berikut 10 lokasi objek wisata bagi siapa saja saat berkunjung ke Kota Palembang.
1. Jembatan Ampera dan Sungai Musi
Jembatan Ampera (Amanat penderitaan rakyat) adalah sebuah jembatan di Kota Palembang.
Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.

2. Pelataran Benteng Kuto Besak Palembang atau BKB Palembang dan Museum SMB (Sultan Mahmud Badaruddin) II
Pelataran Benteng Kuto Besak Palembang atau BKB Palembang, masih menjadi lokasi favorit warga untuk mengisi liburan.
Lokasi Pelataran BKB Palembang berada persis di samping aliran Sungai Musi Seberang Ilir dengan pemandangan Jembatan Ampera.
Sedangkan Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II adalah museum di kota Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia.
Museum ini didirikan di bekas bangunan rumah residen kolonial Sumatra Selatan abad ke-19.
Bangunan ini juga menjadi gedung dinas pariwisata Palembang.
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II menampilkan koleksi tekstil, senjata, pakaian tradisional, kerajinan, dan koin Sumatra Selatan.
Kebun-kebun museum dipenuhi dengan artefak dari zaman Sriwijaya, misalnya patung Ganesha dan Buddha.


3. Alquran Al Akbar
Al Quran Al-Akbar atau yang juga sering disebut Al Quran Raksasa yang berada di kota Palembang beralamat di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Gandus Palembang.
Terdapat 30 juz ayat suci Al-Quran yang berhasil dipahat/diukir ala khas Palembang dalam lembar kayu dan menghabiskan kurang lebih 40 meter kubik kayu tembesu dengan biaya tidak kurang Rp 2 miliar, dimana masing-masing lembar ukuran halamannya 177 x 140 x 2,5 sentimeter dan tebal keseluruhannya termasuk sampul mencapai 9 meter.
Al-Quran yang terdiri dari 630 halaman ini juga dilengkapi dengan tajwid serta doa khataman bagi pemula.
Setiap lembar terpahat ayat suci Al-Quran pada warna dasar kayu cokelat dengan huruf Arab timbul warna kuning dengan ukiran motif kembang di bagian tepi ornamen khas Palembang yang sangat indah dipandang dan enak dibaca.
Proses pembuatannya sendiri memakan waktu relatif lama, sekitar tujuh tahunan.
Alquran Raksasa ini terbesar dan pertama di dunia dalam bentuk Al Quran 30 juz yang di buat pada media dari kayu jenis tembesu.
Alquran terbesar ini sebelum resmi dipublikasikan, sengaja di pajang seluruh ayat-ayat suci di dalam ruang pamer Masjid Agung Palembang selama tiga tahun untuk mendapat koreksi dari seluruh umat.
Pada akhir 2011, Al-Quran ini dinilai layak untuk dipublikasikan dan pada Senin, 30 Januari 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama seluruh delegasi konferensi parlemen Organisasi Konferensi Islam (OKI) meresmikan penggunaan Al-Quran yang disebut sebagai Al-Quran terbesar yang dicetak di atas lembaran kayu tembesu.

4. Kampung Kapitan
Kampung Kapitan yang terletak di Kelurahan 7 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang memiliki sejarah panjang dan kental dengan budaya khas Bumi Sriwijaya.
Nuansa Thionghoa dipadu dengan melayu menjadi pusat peradaban warga Palembang khususnya seberang ulu untuk beraktivitas hingga beribadah dari zaman dahulu.
Dari itu, Kampung Kapitan dengan sejarah panjangnya sekarang dijadikan cagar budaya Kota Palembang dan banyak kegiatan dilaksanakan, misalnya perayaan cap go meh tiap tahunnya.
"Dengan sejarah panjang yang kental budaya Sriwijaya di Palembang, Tahun 2012 lalu ada pengusaha kaya dari Brunei Darussalam menawar dengan harga Rp250 M," ungkap Mulyadi Tjoa yang merupakan ahli waris keturunan 14 Kampung Kapitanpada Sripoku.com, Kamis (15/2/2019).

Kota Palembang penuh dengan lokasi wisata yang memiliki nilai sejarah dan budaya. Salah satunya Objek Wisata Situs Arkeologi Bukit Seguntang Palembang.
Memang Bukit Siguntang tidak begitu populer dibandingkan objek wisata lainnya seperti Jembatan Ampera.
Namun Bukit Siguntang Yang berlokasi di Kelurahan Bukit Lama Kecamatan IB I Palembang ini memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi.
Bukit Siguntang merupakan wilayah tinggi di Kota Palembang yang ketimggiannya sekitar 29-30 meter dari permukaan laut. Bukit Siguntang merupakan tempat sakral yang menyimpan cerita dan kisah dari sejarah Kerajaan Sriwijaya.


6. Pulau Kemaro
Objek wisata satu ini sangat terkenal di Palembang, Sumsel. Bahkan cukup populer di Indonesia dan mancanegara.
Pulau Kemaro namanya. Ini merupakan sebuah daratan yang berada di tengah-tengah perairan Sungai Musi.
Lokasinya sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro terletak di daerah industri di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju serta Sungai Gerong.
Pulau Kemaro saat ini merupakan tempat rekreasi yang sangat terkenal di Sungai Musi. Pulau Kemaro memiliki daya tarik yang tak kalah dengan objek wisata lainnya di Palembang.
Jika berada di Palembang, rugi rasanya tak mengunjungi sebuah daratan yang memiliki sejuta pesona.

7. Kawasan Jakabaring Sport City (JSC)
Jakabaring Sport City (JSC) atau Kompleks Olahraga Jakabaring adalah kompleks dari berbagai fasilitas olahraga di Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia.
Kompleks di atas lahan seluas 325 hektar ini terletak di wilayah Seberang Ulu sejauh 5 km dari pusat kota Palembang.
Berbagai event olarga internasional sering digelar di kawasan JSC. Kini kawasan JSC menjadi pilihan bagi warga jika ingin menikmati liburan di Kota Palembang.

8. Taman Wisata Alam (TWA) Hutan Punti Kayu
Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu adalah sebuah taman atau hutan wisata dan rekreasi keluarga di Palembang, Sumatra Selatan.
Terletak di tengah kota Palembang - tepatnya di kawasan Km.7 Palembang, Punti Kayu menjadi tempat liburan favorit yang ramai dikunjungi warga kota Palembang khususnya pada akhir pekan dan hari-hari libur.
Kawasan ini dilengkapi dengan fasilitas flying fox, taman bermain, miniatur 7 keajaiban dunia, danau, waterpark, dan berbagai hiburan lainnya.
Punti Kayu merupakan hutan pinus dalam kota terbesar di Indonesia. Selain menjadi tempat favorit wisata tengah kota, Punti Kayu berkontribusi dalam penyerapan karbon dioksida dan mengimbangi pembangunan kota Palembang yang cukup pesat. Punti Kayu telah mendapat beberapa penghargaan Adipura dalam usahanya mempertahankan hutan konservasinya. Lebih dari 80% lahan Punti Kayu adalah lahan konservasi yang hingga saat ini masih sangat terjaga.

9. TPKS (Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya)
Tak hanya dikenal sebagai kota pempek, ternyata Palembang juga memiliki tempat-tempat bersejarah.
Salah satunya ialah Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS). TPKS ini berlokasi di wilayah kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gandus Palembang. TPKS ini merupakan lokasi ditemukannya prasasti Kedukan Bukit.
Dulunya tempat ini bernama Situs Karanganyar yang diresmikan oleh Presiden Suharto pada tanggal 22 Desember 1994. Namun semakin berkembangnya zaman, TPKS kini bisa menjadi salah satu tempat hiburan di kota Palembang.

10. Kampung Al Munawar
Kampung Arab merupakan salah satu kampung tertua yang ada di Kota Palembang.
Keberadaannya di tepi Sungai Musi tepatnya di Kelurahan 13 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang hingga kini tetap mempertahankan keasliannya, sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dinamakan Kampung Arab Al-Munawar tak terlepas dari peran Pemerintah Belanda yang melakukan pendekatan dengan menunjuk seorang kapten bernama Ahmad Al-Munawar dari Etnis Arab sekira tahun 1825 silam.

11. Mesjid Cheng Hoo

Masjid Cheng Hoo Palembang sebenarnya bernama Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang.
Masjid bernuansa Muslim Tionghoa yang berlokasi di Jakabaring Palembang ini didirikan atas prakarsa para sespuh, penasehat, pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel, dan serta tokoh masyarakat Tionghoa di sekitar Palembang.
Masjid yang didirikan warga keturunan ini juga memiliki imam baru yang sudah hafal 30 juz dari kitab suci umat Islam, Al-Quran yaitu Choirul Rizal.
Selain itu, Mesjid yang dibangun dengan perpaduan unsur Cina, melayu, dan nusantara ini sudah menyelesaikan beberapa bagian masjid seperti rumah imam, pagar sekeliling, dan mengaktifkan Tempat Pendidikan Al-Quran untuk anak-anak secara gratis.
Pembangunan masjid ini diawali dengan peletakkan batu pertama 2003. Modal awal pembangunan masjid itu sekitar Rp 150 juta dari hasil kumpul-kumpul dengan kawan-kawan di PITI.
Tanah tempat masjid berdiri merupakan hibah dari pemerintah daerah dan baru diresmikan pada 2006.
12. Masjid Agung Palembang

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo atau biasa disebut Masjid Agung Palembang adalah sebuah masjid paling besar di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
Masjid ini didirikan pada abad ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. Saat ini, Masjid Agung Palembang telah menjadi Masjid regional di kawasan ASEAN.
Masjid ini menempati kompleks seluas 15.400 meter persegi, di kawasan 19 Ilir, di mana merupakan salah satu Kampung Asli Palembang dan Arab yang telah lama didiami.
13. Monumen Perjuangan Rakyat
Monumen Perjuangan Rakyat Palembang merupakan monumen yang menyimpan berbagai cerita, gambaran, dan peralatan yang dipakai saat Perang Lima Hari Lima Malam di Palembang, di mana perang tersebut melibatkan seluruh rakyat untuk melawan penjajah.
Monumen ini berdiri kokoh di pusat kota dan nggak jauh dari Jembatan Ampera. Tempat wisata ini cocok banget untuk kamu yang suka belajar sejarah.

• Sejarah Benteng Kuto Besak Palembang yang Kini Jadi Destinasi Wisata Andalan di Palembang