Kisah Dua Warga Muaraenim Selamat Saat Bertemu Harimau, Jaraknya Hanya 15 Meter.
Sukaesih (45) dan Wilas (65) masih terlihat cemas saat ditemui di kediamannya, Senin (24/12/2019).
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Yandi Triansyah
Laporan Wartawan Sripoku.com Ardani Zuhri
SRIPOKU.COM, MUARAENIM,-- Sukaesih (45) dan Wilas (65) masih terlihat cemas saat ditemui di kediamannya, Senin (24/12/2019).
Kedua warga Desa Pulau Panggung, Kecamatan Semende Darat Laut, Kabupaten Muaraenim ini baru saja selamat dari maut.
Saat beraktivitas membersihkan rumput di kebun milik mereka, keduanya melihat harimau dari jarak dekat.
Dari informasi dihimpun, Selasa (24/12/2019), kejadian tersebut berawal ketika kedua warga tersebut sedang membersihkan rumput dikebun tiba-tiba merek melihat harimau seukuran anak Sapi dari jarak yang cukup dekat yaitu sekitar 15 meter.
Melihat hal tersebut Karena ketakutan, mereka hanya duduk berdiam diri menunggu sampai harimau pergi.
Kapolres Muaraenim AKBP Afner Juwono melalui Kapolsek Semende AKP Fery membenarkan adanya harimau berkeliaran di areal perkebunan Pagar Embun yang dilihat oleh dua warga tersebut.
Diduga hewan tersebut merupakan harimau yang memakan korban di Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak, Kabupaten Lahat beberapa waktu yang lalu.
Sebab kawasan hutan tersebut masih satu kawasan dengan lokasi kejadian tewasnya korban akibat diterkam harimau sebelumnya.
Diperkirakan harimau tersebut masih berada disekitar Hutan Ataran Pagar Embun Desa Muara Dua.
“Kami menghimbau masyarakat untuk sementara tidak melaksanakan aktivitas di kebun sampai situasi benar-benar kondusif lagi,” kata dia.
Sebelumnya, seorang warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu, Lahat, Sumatra Selatan tewas diduga diterkam harimau Minggu (22/12/2019).
Dilaporkan Sripoku.com, Jefri, perangkat desa setempat yang turut mengevakuasi Asfani mengatakan saat ditemukan tubuh Suwadi sudah tak lagi utuh.
"Dugaanya dan menurut warga korban dimakan harimau. Korban di kebun sendiri jadi tidak ada warga lain yang melihat. Selain berkebun kopi korban sedang menunggu buah duren (durian), "terang Jefri.
Rahmat, adik ipar Asfani mengatakan, kakaknya telah berada di pondok kopi selama tiga minggu.