Warga Lahat Tewas Diterkam Harimau
Belum Pastikan Asfani Diterkam Harimau di Lahat, BKSDA Ungkap 2 Fakta Baru Terkait Kondisi Korban
Belum Pastikan Asfani Diterkam Harimau di Lahat, BKSDA Ungkap 2 Fakta Baru Terkait Kondisi Korban
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Hendra Kusuma
Bikin gempa warga Lahat setelah beredarnya korban diterkami harimau, khususnya BKSDA Belum Pastikan Asfani Diterkam Harimau di Lahat, namun BKSDA Ungkap 2 Fakta Baru Terkait Kondisi Korban.
SRIPOKU.COM, LAHAT-Belum Pastikan Asfani Diterkam Harimau di Lahat, BKSDA Ungkap 2 Fakta Baru Terkait Kondisi Korban.
Korban Asfani ditemukan dalam kondisi mengenaskan, karena tubuhnya sudah tercerai berai dan tidak utuh. Bahkan seperti Korban Mutilasi, itulah potongan tubuhnya bahkan mengalami kerusakan.
Diperkirakan, korban Diterkam harimau sudah berlangsung lebih dari 24 jam.
Seperti diketahui, kondisi potongan tubuh korban di temukan, sekitar 40 meter dari lokasi kejadian.
Asfiani merupakan warga Lahat Minggu (22/12) dan diterkam harimau, bahkan dengan tubuh tercerai-berai, alias terpisah-pisah, Kepala Tak Utuh dan Tubuh Lainnya Raib.
Meski demikian, pihak BKSDA belum mau memastikan apakah korban diterkam Harimau atau binatang lainnya masih perlu diselidiki, namu BKSDA Ungkap 2 Fakta Baru Terkait Kondisi Korban.
Berikut ini, diungkapkan BKSDA mengenai kondisi terakhir korban, apakah memang benar diterkam harimau.
Terkait dengan hail ini Kepala Resort Balai BKSDA Sumsel SKW II Lahat RKW Isau Isau VII, Raswandi, belum bisa memastikan adanya dugaan jika korban tewas akibat diterkam harimau karena belum dilakukan verifikasi.
Namun, menurutnya, BKSDA baru akan ke lokasi besok untuk mengidentifikasi apakah harimau atau bukan.
Meski demikian, dikatakanya wilayah kejadian juga masuk wilayah jelajah harimau.
Saat ditanya apa yang akan dilakukan BKSDA jika ternyata harimau, terebih sudah memakan beberapa korban,
Raswandi, berkilah jika BKSDA kesulitan lantaran harimau itu, yang belakangan kontak dengan manusia berada di wilayah Hutan lindung sehingga pihaknya tidak bisa masuk.
Tunggu Hasil Otopsi
Terkiat dengan Tewasnya Suwandi (57) warga Desa Pajar Bulan Kabupaten Lahat Sumatera Selatan yang diduga karena dimakan harimau, begitu menggegerkan warga, Minggu (22/12/2019).
Sebab, sebelumnya sudah ada 3 warga kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam yang tewas mengenaskan ketika berada di kebun akibat dimakan harimau.
Kepala BKSDA Sumsel Genman Suhefti Hasibuan saat dikonfirmasi,
Minggu (22/12/2019), belum ada pihak yang bersedia memberikan keterangan pasti terkait penyebab tewasnya Asfani apakah oleh harimau atau bukan.
Termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan yang juga belum bersedia angkat bicara terkait penyebab pasti tewasnya korban.
"Karena untuk mengetahui penyebab secara jelas terkait meninggalnya korban merupakan kewenangan dari dokter yang mengidentifikasi," ujarnya.
Selain itu, dikatakan Genman, saat ditemukan oleh keluarganya di TKP, korban sudah dalam keadaan meninggal.
"Sehingga tidak ada saksi mata yang bisa menjelaskan pasti penyebab korban meninggal," ucapnya
Genman berujar, apabila dilihat berdasarkan pengelolaan kawasan, lokasi TKP diindikasikan merupakan kewenangan dari KPH Semendo.
Hal ini berdasarkan hasil pengecekan anggota BKSDA Sumsel yang datang ke RSUD Lahat.
Yakni didapat informasi bahwa TKP penemuan jenazah berada di Lekung Benuang.
Dugaan kuat bahwa daerah tersebut berada di dalam kawasan hutan lindung Bukit Jambul Gunung Patah.
Yang apabila dilihat secara administrasi pemerintahan,
TKP penemuan korban diduga berada di wilayah Desa Fajar Bulan - Mulak Ulu Kabupaten Lahat.
"Sesuai fungsi dan kewenangannya BKSDA sumsel siap untuk mendampingi KPH Semendo dan aparat kepolisian dalam olah TKP ke lapangan," ujarnya.