Tergerus Perkembangan Zaman, BMKM Sumsel Ajak Wanita Minang Lestarikan Baju Karuang
Bundo Kanduang Badan Musyawarah Keluarga Minang (BMKM) provinsi Sumsel menggelar festival dan lomba baju kuruang basiba di Gedung BMKM Sumsel.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Di era modern seperti saat ini penggunaan pakaian adat seakan tergerus zaman, para generasi muda mulai enggan menggunakan mengenakan baju adat yang merupakan ciri khas suatu daerah.
Melihat kondisi miris tersebut, Bundo Kanduang Badan Musyawarah Keluarga Minang (BMKM) provinsi Sumsel menggelar festival dan lomba baju kuruang basiba di Gedung BMKM Sumsel jalan Soekarno Hatta Palembang, Sabtu (20/12/2019).
• 6 Resep Masakan Padang Minang yang Lezat dan Mudah untuk Dicoba di Rumah, Dijamin Ketagihan!
Ketua Bundo Kanduang BMKM sumsel, Supriati mengatakan para wanita minang yang merantau di provinsi Sumsel sudah jarang memakai baju karuang dalam berbagai kegiatan sakral seperti akad nikah, akikah, ngunduh mantu dan acara adat lainnya.
Dampak dari perubahan zaman yang semakin modern, membuat para wanita minang lebih memilih menggunakan pakaian modern ketimbang baju karuang.
"Kita ingin melestarikan baju karuang budaya Minangkabau. Zaman sekarang wanita minang umumnya lebih suka pakai pakaian modern daripada baju karuang," katanya.
• Video: Pria Minang Padang Sumatera Barat Nikahi Bule Prancis Resepsi di Cindakir Bungus Teluk Kabung
Ia menjelaskan, festival baju karuang ini diikuti oleh 87 orang wanita minang yang berada di Palembang.
Baju karuang ini sendiri memiliki banyak arti bagi para wanita minang dalam menjalankan perannya sebagai ibu dan seorang istri.
Melalui kegiatan yang baru pertama kali digelar ini, Supriati mengajak para wanita minang jangan melupakan akar rumpun meskipun berada di tanah rantau.
"Kami harap wanita minang terus menggunakan baju karuang meski zaman telah modern. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan budaya minang," ungkapnya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Sumsel, Fitriana mengaku sangat mengapresiasi kegiatan festival baju karuang basiba. Meski berada di perantauan namun para wanita minang tetap tidak meninggalkan identitas mereka.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud beragamnya budaya yang ada di Nusantara dan harus terus digalakkan lagi ke depannya.
" Festival ini wujud betapa pedulinya wanita minang terhadap pakaian adat. Meski sedang merantau tetap jangan melupakan akar budaya kita," kata dia.