3 Anggota Kopassus, 1 Polisi Gugur di Tangan KKB di Papua, Disandera 7 Jam, Terakhir Asal Pagaralam
Deretan Anggota Kopassus Gugur Ditangan KKB di Papua, Disandera 7 Jam, No Terakhir Asal Pagaralam
3 Anggota Kopassus, 1 Polisi Gugur di Tangan KKB di Papua, Disandera 7 Jam, Terakhir Asal Pagaralam
SRIPOKU.COM - Aktivitas KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Papua memang sudah kerap meresahkan sejumlah pihak, terutama TNI dan Polri.
Kelompok separatis ini kerap menyerang anggota TNI dan Polri.
Para KKB Papua ini menunjukkan kekejamannya dengan cara intimidasi, kekerasan fisik, perampokan, pemerkosaan dan perampasan serta penjarahan harta benda.
Baru-baru ini kembali anggota Kopassus ditembak KKB di Papua.
Kekejaman kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua telah menewaskan sederet anggota TNI saat sedang bertugas mengamankan Papua.
• BREAKING NEWS: Anggota Kopassus Serda Ramadhan Asal Pagaralam Gugur di Papua
• Anggota Kopassus Asal Pagaralam Serda Ramadhan Gugur di Saat Massa-massa Akhir Tugas di Papua
• Keluarga Ungkap Sebab Gugurnya Serda Ramadhan, Anggota Kopassus Asal Pagaralam yang Gugur di Papua
Berikut deretan anggota Kopassus gugur di tangan KKB di Papua dikutip Sripoku.com dari berbagai sumber.
Briptu Heidar
Briput Heidar, polisi gugur disandera KKB di Puncak Papua, sempat dihajar hingga ditemukan sejumlah luka tembakan di bagian vital.
Melansir Kompas.com, Anggota Direskrim Polda Papua Briptu Heidar, gugur setelah disergap dan disandera oleh KKB di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua.

Melansir Kompas.com, Polri mengungkapkan bahwa Briptu Heidar meninggal dengan luka tembak di sejumlah bagian di tubuhnya.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, memaparkan, kejadian tersebut bermula pada Senin (12/8/2019) pukul 11.00 WIT.
Briptu Heidar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor.
Saat melintas di Kampung Usir, Briptu Heidar dipanggil oleh temannya yang merupakan warga setempat, sehingga Bripka Alfonso memberhentikan kendaraannya.
Selanjutnya, Briptu Heidar menghampiri temanya tersebut sedangkan Bripka Alfonso menunggu di atas motor.
Pada saat Briptu Heidar mengobrol dengan temannya tersebut, tiba-tiba sekolompok orang datang dan langsung menyeret Briptu Heidar ke semak-semak.
Setelah kejadian tersebut, Bripka Alfonso langsung kembali dengan sepeda motor dan melaporkan peristiwa tersebut ke pos polisi di Kago, Kabupaten Puncak.
• TERNYATA Korban Kriminal Otak Serangan KKB Papua yang Masih 17 Tahun Ini Tak Cuma TNI, Sipil Juga
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Rudolf Rodja membenarkan jenazah Briptu Heidar sudah ditemukan.
Ia mengungkapkan, jenazah Briptu Heidar kini dievakuasi ke Puskesmas Ilaga.
“Benar, (Briptu Heidar) sudah meninggal,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja, Senin (12/8/2019) petang.

1. Pada tanggal 12 Agustus 2019 pukul 11.30 WIT, telah terjadi Penculikan dan Penyanderaan terhadap Briptu Haedar anggota Brimob dari Satgas Nemangkawi (wilayah Ilaga) BKO Satgas Gakkum Ditreskrim Polda Papua oleh kelompok Jambi Mayu Telenggen.
2. Adapun Kronologis Kejadian :
A). Pkl 11.00 WIT Briptu Haidar mendapat kan telepon dari Jambi Mayu Telenggen untuk meminta Gula dan Kopi, dan Briptu Haidar menyiapkannya.
B). Pada pukul 11.20 WIT Briptu Haidar di temani oleh seniornya Bripka Alfonso Wakum berangkat membawa gula dan kopi ke tempat pertemuan yang sudah di tentukan di ujung Kampung Jerembaga Ilaga.
C). Pada pukul 11.30 WIT Briptu Haidar dan Bripka Alfonso Wakum menggunakan kendaraan motor jenis Trail Kawasaki tiba di tempat pertemuan tersebut.
D). Pada saat tiba di tempat pertemuan Jambi Mayu Telenggen mengajak Briptu Haidar untuk turun lagi ke bawah jalan yang sudah dekat dengan PT Unggul.
E). Dengan Ajakan Jambi Mayu Telenggen, Briptu Haidar mengikuti nya karena alasan dari Jambi Mayu Telenggen kalau dia naik keatas merasa tidak enak kalau dia di lihat oleh orang suku Dani yang berada di atas.
F). Pada saat Briptu Haidar berjalan mendekati Jambi Mayu Telenggen, Bripka Alfonso Wakum sudah mencurigai dengan keadaan sekitarnya , sehingga Bripka Alfonso Wakum memutar motornya untuk kembali.
G). Pada saat Bripka Alfonso Wakum memutar motornya dan akan turun, dia melihat sekelompok KKSB berjumlah kurang lebih sepuluh orang lengkap dengan senjata keluar dari sebelah kiri dan kanan jalan dan langsung menahan Briptu Haidar dan menghajarnya.
H). Dan pada saat itu juga Bripka Alfonso Wakum di tembak oleh kelompok KKSB tersebut pada jarak kurang lebih 10 meter, akan tetapi tidak mengenainya, karena saat itu Bripka Alfonso Wakum langsung melompat ke semak - semak sebelah kirinya dan langsung meloloskan diri dan bersembunyi di salah satu honai warga, dan setelah itu langsung lari keatas dan meminta bantuan kepada rekan Tim Satgas Nemangkawi dengan menggunakan HT.
3. Giat Pengejaran terhadap KKSB yang dilaksanakan oleh Aparat Gabungan TNI Polri:
1). Pukul 12.00 WIT aparat Gabungan TNI Polri berjumlah 105 Personel yang terdiri dari anggota Polsek, Satgas Maleo Kopassus, Yonif 751 Raider, Brimob dan Timsus Polda Papua melaksanakan pengejaran kepada KKSB yang sudah membawa satu personil Timsus Polda atas nama Haidar .
2). Pukul 12.30 WIT pada saat pasukan sedang melaksanakan pengejaran terjadi penembakan yang di laksanakan oleh KKSB kepada aparat yang sedang melaksanakan pengejaran.
3). Pada Pukul 13.00 WIT masih terdengar tembakan sebanyak 5 kali tetapi jaraknya sangat jauh berada di gunung sebelah kiri dari pada Kampung Mudigdog.
4). Pukul 13.40 WIT Bapak Sekda atas nama Abraham Bisai dan LO Polda Kab Puncak AKBP H. Hutabarat tiba di TKP dan Bapak Sekda sudah memerintahkan kepada Kadistrik Gome Bapak Nius Tabuni untuk bisa berkomunikasi dengan kelompok KKSB untuk bernegoisasi agar supaya satu orang anggota Timsus Polda atas nama Briptu Haidar dapat di bebaskan.
5) Pukul 17.30 WIT Briptu Heidar ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, lokasinya tidak jauh dari tempat penyanderaan.
6) Adapun penyebab Kematian Briptu Heidar disebabkan luka tembak pada kepala bagian atas dan bagian leher
7) Jenazah kini sudah berada di Puskemas Ilaga dan tim medis tengah membersihkannya untuk dapat segera diterbangkan esok hari ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky

Pada saat melakukan patroli terjadi baku tembak antara Satgas Gakum TNI-Polri vs KKB Papua
Pada saat baku tembak itulah mengakibatkan dua prajurit TNIgugur yaitu Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky
Satgas Gakum TNI bersama Polri lantas melakukan pengejaran dan terus memperketat keamanan
"Pada saat melaksanakan patroli keamanan, terjadi kontak tembak yang mengakibatkan dua prajurit TNI gugur yaitu Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky,
Pasca kontak tembak, Satgas Gakum TNI-Polri terus melakukan pengejaran untuk menangkap kelompok kriminal bersenjata yang melarikan diri ke dalam hutan dan memastikan terjaminnya keamanan masyarakat menjelang perayaan Natal" tutup akun akun @puspentni
Kronologi kejadian lebih rinci dijelaskan oleh pihak keluarga Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar
Melansir dari Tribun Medan dalam artikel 'Detik-detik Gugurnya Prajurit Kopasus Lettu Erizal Sidabutar, Ditembak saat Menyelamatkan Anggotanya', hal ini diceritakan oleh Aiptu Rukur, ayah almarhum Lettu Erizal
Aiptu Rukur menceritakan, ia mendapat informasi kalau anaknya tertembak saat berusaha menarik tubuh anggota lain
"Dari cerita kawan-kawannya, dia ini mau menolong Rizky. Serda Rizky ini anggotanya, orang Kalibata (Jakarta Selatan-red).
Sudah duluan kena tembak. Jadi, pas mau menolong anggotanya yang tergeletak, mungkin mau dia tarik, dia tertembak juga. Dia ini Danru," ungkap Aiptu Rukur.
Lettu Inf Erizal Zuhry Sidabutar akan dimakamkan di kampung halamannya yaitu di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Sementara Serda Rizky Ramadhan akan disemayamkan di rumah dinas asrama Cijantung dan pemakaman dilaksanakan di TMP Kalibata pada tanggal 19 Desember 2019.
Yth. Kaops
Cc : Wakaops, Kasetops
Ijin melaporkan rencana serpas Jenazah Alm. Lettu Inf Erizal dan Alm. Serda Rizky Ramadhan, pada Rabu, Tgl 18 Desember 2019, dari Timika ke tempat masing-masing, sbb :
1. Alm. Lettu Inf Erizal
- Rute : Timika - Makasar - Jakarta - Medan
- Pukul : take off14.40 WIT, landing 18.40 WIB
- Pendamping : Kapten Inf Suprianto
- Pesawat :
Garuda (Timika - Makasar - Jakarta/)
Garuda (Jakarta - Medan /pukul 20.00 WIB - tiba di Kualanamu pukul 22.15 WIB)
- Dari Kualanamu menuju rumah duka menggunakan jalan darat (ambulans jenazah) ke Kec. Sidikalang Kab. Dairi untuk selanjutnya dilaksanakan pemakaman
2. Alm. Serda Rizky Ramadhan
- Rute : Timika - Makasar - Jakarta
- Pukul : take off 14.40 WIT, landing 18.40 WIB
- Pesawat : Garuda (Timika - Makasar - Jakarta/)
- Rencana disemayamkan di Rumdis Asr. Cijantung
- Pemakaman dilaksanakan di TMP Kalibata pada Tgl. 19 Desember 2019
Demikian dilaporkan, apabila ada perkembangan situasi akan dilaporkan lebih lanjut.
Serda Ramadhan
Serda M Ramadhan anggota Kopassus asal Kota Pagaralam dikabarkan gugur saat bertugas mengamankan wilayah Republik Indonesia di Papua, Kamis (19/12/2019).
Informasi yang dihimpun Sripoku.com, Sabtu (21/12/2019) menyebutkan, Muhammad Ramadhan ini gugur, namun belum diketahui secara pasti apakah karena kontak senjata pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 pukul 08.30 WIT atau bukan.
Kontak senjata dengan kelompok KKSB terjadi di daerah Putigapa, Distrik Ugimba, Kabupaten Intan Jaya Papua.
• Anggota Polisi Ayah dari Prajurit Kopassus yang Gugur Ditembak Ini, Sampaikan Pesan untuk KKB Papua!
Korban ini merupakan warga Kota Pagaralam yang tinggal di Desa Talang Sawah Kecamatan Pagaralam Utara.
Dikabarkan jenazah Ramadhan ini telah diberangkatkan dari Sungapa menuju Timika dan akan langsung diberangkatkan ke rumah duka di Pagaralam.
Kabar gugurnya Serda M Ramadhan di Papua sudah sampai di telinga ayahnya, Ikmaludin. Disambangi di kediamanya di Desa Talang Tinggi Kelurahan Dempo Makmur Kota PagaralamSabtu (21/12/2019) pagi, Ikmaludin mendapat kabar ini dari Polres Pagaralam.
Dikatakan Ikmaludin, anaknya itu sebenarnya sudah mendekati masa-masa terakhir tugas di Papua. Sayangnya, ia keburu gugur di sana.
Dari SMA, Ikmaludin mengenal anaknya sebagai sosok yang disiplin.
Ia aktif di berbagai organisasi, salah satunya adalah paskibra.
• BREAKING NEWS: Anggota Kopassus Serda Ramadhan Asal Pagaralam Gugur di Papua
Dia lulus menjadi anggota TNI AD di tahun 2015 dan bergabung di Kopassus pada 2018.
Adapun Papua menjadi tempat perdana ia menjalani tugas.

"Dia sekarang masih bujang.
Dia itu anak kedua," kata Iklamudin.
Di rumah duka yang berlokasi di sudah mulai ramai didatangi masyarakat. Bersama kelaurga, mereka menunggu kedatangan jenazah yang kabarnya akan diberangkatkan hari ini dari Papua.