Pembunuh Wina Sembunyi di Empatlawang
Pembunuh Mahasiswi di Bengkulu, Wina Mardiani, Sempat Iris Perut Sendiri di Empatlawang
Pardi, yang tak lain penjaga kos Wina, berhasil diamankan aparat kepolisian sehingga terungkap motif pembunuhan yang ia lakukan.
SRIPOKU.COM - Beragam cerita terjadi ketika aparat kepolisian hendak menangkap Pardi (29), pria yang diduga sudah menghabisi nyawa seorang mahasiswi berparas cantik, Wina Mardiani (20).
Motor milik korban yang sempat digadaikan Pardi diduga menjadi alasannya.
Seperti diketahui, Wina ditemukan tidak bernyawa di sekitar kosannya. Jasadnya ditemukan warga terkubur di kawasan perkebunan tak jauh dari kosan tempat dirinya berada.
Pasca penemuan itu, Pardi selaku penjaga kos tempat Wina tinggal melarikan diri mengendarai motor milik korban yang selanjutnya ia gadaikan. Polisi lalu menahan istri Pardi untuk dimintai keterangan.
• Fakta Baru Pembunuhan Mahasiswi Cantik Wina Ardiani, Pelaku Gadaikan Motor Hingga Polisi Tahan Istri
Setelah beberapa hari, terduga kuat pembunuh mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu itu berhasil ditangkap di Empat Lawang, Sumatera Selatan, pada Rabu (18/12/2019).
Kapolres Bengkulu AKBP Pahala Simanjuntak mengatakan, setelah menjadi buronan, Pardi kabur ke Empat Lawang.
Penjaga indekos tempat Wina tinggal itu juga sempat bersembunyi di dalam hutan di kawasan Empat Lawang.
Setelah serangkaian penyelidikan, polisi menangkap pelaku di rumah keluarganya.
Namun, pelaku sempat berusaha bunuh diri dengan melukai perut dan gantung diri.
• Mischa Chandrawinata Nyesal tak Penuhi Keinginan Dylan Carr Sebelum Tabrakan, Ammar Zoni Nangis Pilu
"Pelaku berusaha bunuh diri dengan cara menusuk perut menggunakan pisau dan gantung diri saat polisi masih bernegosiasi dengan pihak keluarga," ujar Pahala, Jumat (20/12/2019).
Wina sebelumnya dikabarkan hilang selama tiga hari.
Berkat pencarian warga dan pihak keluarga akhirnya jenazah Wina ditemukan.
Jenazah Wina ditemukan saat anggota keluarganya menemukan sandal milik Wina di belakang indekos.
Polisi mengarahkan pemeriksaan ke istri Pardi, TK.
TK mengakui bahwa suaminya yang membunuh Wina. Motifnya karena pelaku merasa dendam dan sakit hati diminta untuk memperbaiki motor korban yang rusak karena pernah ditabrak oleh pelaku.