Liga 1 2019
Marko Simic Sejajar dengan Ronaldo soal Hattrick dari Penalti
Hal istimewa dari pertandingan itu adalah hattrick yang dilesakkan Marko Simic seluruhnya berasal dari eksekusi penalti.
Bagi seorang pemain, mencetak hattrick lewat eksekusi penalti dalam satu pertandingan tergolong hal yang tidak biasa terjadi.
Komparasinya dengan pesepak bola level top, prestasi itu juga pernah dibukukan oleh Ronaldo Luis Nazario de Lima.
Striker legendaris timnas Brasil ini melakukannya ke gawang timnas Argentina pada laga kualifikasi Piala Dunia 2006.
Tepatnya berlangsung pada 2 Juni 2004, Brasil mengalahkan musuh bebuyutannya itu dengan skor 3-1.
Seluruh gol Selecao dilesakkan oleh Ronaldo melalui eksekusi penalti, masing-masing menit ke-16, 67', dan 90+3'.
Ronaldo memperoleh semua hadiah tendangan penalti itu berkat jerih payahnya sendiri melakukan aksi individu menawan yang dilanggar paksa oleh pemain musuh.
Kalau mencari perbandingan lebih kekinian di sepak bola Eropa, hattrick via penalti juga pernah dilakukan bomber uzur Athletic Bilbao, Aritz Aduriz.
Dalam partai fase grup Liga Europa 2016-2017, Aduriz tiga kali menjebol gawang Genk lewat titik putih.
Pencapaian Aduriz lebih keren karena dia juga dua kali menjebol gawang melalui open-play hingga memborong lima gol dalam kemenangan 5-3 Bilbao atas Genk!
Kembali ke rekor Marko Simic, perihal tiga gol penalti yang diciptakan striker subur Persija itu mengundang reaksi dari kubu Madura United.
Pelatih Madura, Rasiman, mengungkapkan kekecewaan sambil menyindir keputusan wasit Thoriq Alkatiri yang memberikan 3 hukuman penalti buat sang tamu.
"Saya ucapkan selamat, dia layak mendapat penghargaan Guinness World Records dan rekor MURI juga kalau perlu," kata Rasiman seusai laga.
"Dia mencatat hadiah penalti terbanyak dalam satu babak. Tapi mudah-mudahan bisa mengubah pikiran kita semua bahwa teknologi itu memang dibutuhkan," ujar Rasiman.
Menurutnya, bantuan dari penggunaan VAR (Video Assistant Referee) sangat diperlukan untuk menentukan keputusan krusial seperti itu agar berimbang.
"Kalau kata VAR penalti, ya oke. Tadi saya sempat bertanya ke Mister Al-Mukarram Thoriq. 'Mas Thoriq kalau berdiri di tempat saya bagaimana?", katanya.
"Dia malah bilang, 'demi Allah saya hanya menjalankan tugas'. Yang saya tak mengerti kok bisa dia segitunya," kata Rasiman lagi.