Hilang 1 Hari, Nelayan Rantau Bayur Banyuasin Ditemukan Tinggal Separuh Badan, Dimangsa Buaya Muara
Hilang Satu Hari, Nelayan Rantau Bayur Banyuasin Ditemukan Tinggal Separuh Badan, Dimangsa Buaya Muara
SRIPOKU.COM-Hilang 1 Hari, Nelayan Rantau Bayur Banyuasin Ditemukan Tinggal Separuh Badan, Dimangsa Buaya Muara.
Sidik Kamseno (40), warga Desa Pagar Bulan Rantau Bayur Banyuasin ditemukan tewas dengan tubuh terpotong di kawasan Sungai Bangke, Desa Sungsang 4, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Sidik Kamseno merupakan Nelayan Rantau Bayur Banyuasin, sehari-hari dia bekerja sebagai pencari kepiting bersama beberapa rekannya di peraian Sungsang Banyuasin.
Selama ini tak ada halangan apapun yang ditemuinya, namun Sabtu (7/12/2019) malam, Sidik Kamseno hilang selama satu hari, dan kemudian ditemukan pada Minggu (8/12/2019) dengan kondisi tinggal Separu Badan atau terpotong.
Diduga Sidik Kamseno dimangsa Buaya Muara saat mencari kepiting di kawasan Perairan Sungsang tersebut.
Maklum di lokasi itu merupakan tempat atau habitat dari Buaya Muara.
Adapun kronologis kejadian, bermula ketika Sidik Kamseno dak 7 nelayan pencari kepiting lainnya bertolak dari Desa Pagar Bulan Rantau Bayur ke kawasan Sungai Bangke, Desa Sungsang 4, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, pada Sabtu (7/12/2019).
Kepala Seksi Wilayah II Taman Nasional Sembilang, Affan Absori mengatakan, saat korban berangkat dengan menggunakan satu kapal bersama tujuh rekannya menuju Sungai Bangke, Desa Sungsang 4, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, untuk berburu kepiting.
Setelah tiba di lokasi, para nelayan itu menyebar dengan perahu yang lebih kecil untuk mencari kepiting.
Namun, menjelang sore korban mendadak tak kembali ke kapal hingga akhirnya dicari.
"Setelah dicari, kondisi korban ditemukan hanya setengah badan, diduga dimangsa buaya," kata Affan dikonfirmasi melalui ponsel, Senin (9/12/2019).
Menurut Affan, lokasi tersebut memang habitat wilayah muara serta para satwa liar lainnya, seperti harimau dan burung migran.
"Nelayan tradisional selalu mencari kepiting di wilayah itu dan memang lokasinya merupakan habitat buaya Muara. Nelayan juga sering melihat buaya disana," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BKSDA Sumsel Genman Suhefti Hasibuan menambahkan, daerah tersebut memang merupakan habitat buaya.
Dengan adanya kejadian ini, sambungnya, menambah panjang deretan kasus konflik antara manusia dengan satwa yang dilindungi.