Berita OKI

Kisah Seriang Kuning, Putri Keturunan Jawa Beragama Islam di OKI dan Legenda Negori Silop.

Ketenaran Puteri Seriang Kuning tersiar ke segala penjuru, setelah ia dipertemukan dengan Puyang Yusuf dan Puyang Ismail penguasa Negori Silop.

Editor: Tarso
TRIBUN SUMSEL.COM/Nando zein
Makam Seriang Kuning yang Melegenda di Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. 

Akibatnya pendatang tersebut memutuskan untuk menetap menjadi penduduk kampung, dan tidak mau meninggalkan kampung.

"Singkat cerita, Ayah Putri Sri Ayu ini mengumpulkan para keluarga serta beberapa kerabatnya, untuk membahas daerah tempat tinggal terutama ingin menjadikan daerah itu sebagai daerah kekuasaan, yang berarti ada yang harus menjadi pemimpin," terangnya.

Selanjutnya, mereka juga mulai mencari nama yang pantas disematkan untuk daerah itu.

Kemudian setelah beberapa bulan, tokoh yang memiliki ilmu sakti dalam kampung tersebut saling membantu mendirikan bangunan sederhana yang dijadikan istana.

"Kala itu, mereka menyebutnya sebagai Keraton. Setelah daerah itu dijadikan kekuasaan kecil yang bernama Keraton, maka daerah itu berkembang menjadi pusat perdagangan," bebernya.

Setelah pusat perdagangan menjadi maju, Ayah Putri Sri Ayu lantas mengadakan rapat kembali bersama sahabatnya Puyang Haji Hasan, Puyang Haji Husin, dan Puyang Haji Muhammad Amin.

"Mereka berkumpul untuk membicarakan rencana mereka, ingin mendirikan perkampungan yang mana diberi nama daerah Kuto Rajo,"

"Daerah Kuto Rajo itu, dijadikan sebagai daerah tempat berkumpulnya para tamu Raja-Raja dari berbagai kerajaan kecil di Negeri Andalas serta tanah Jawa," tandasnya.

Pesatnya perkembangan daerah kekuasaan mereka, memotivasi Ayah Putri Sri Ayu, untuk mengutus salah seorang putra kelahiran daerah Jawa yang bemama Raden Sidokerso.

"Utusan ini dikirim untuk menghuni sebuah daerah baru, dan daerah itu lantas diberi nama Sido Kerso yang diartikan mereka sebagai daerah yang akan menjadi pusat pertemuan persidangan," terangnya.

Daerah Sido Kerso ini lalu dijadikan tempat pengadilan. Setelah daerah pengadilan dibangun, orangpun berdatangan untuk menguji peradilan itu.

Makam Seriang Kuning, yang melegenda berlokasi di Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Makam Seriang Kuning, yang melegenda berlokasi di Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. (TRIBUN SUMSEL.COM/Nando zein)

Sejarah Lama Terulang, Ada Kekuatan Besar Satukan Kuryana dan Johan di Pilkada OKU 2020

Sumiati Warga Gelumbang Tewas Ditabrak dan Diseret Kereta Api Sejauh 30 Meter, Kondisinya Tragis

BREAKING NEWS: Tiga Ekor Harimau Berkeliaran di Desa Pematang Bango Curup Jare Kota Pagaralam

"Puyang Haji Hasan memberi amanat bahwa di daerah itu harus dihuni oleh orang yang pandai memecahkan permasalahan, serta orang yang pintar bersilat lidah yang mampu mempertahankan kebenaran dan peradilan suatu permasalahan," katanya.

Suatu hari, tersiar kabar bahwa akan ada para perampok datang mengacau, yang datang dari daerah seberang pulau.

Maka mereka sebagai penguasa hukum di Keraton membuat suatu pusat penjagaan yang mereka sebut wilayah Keno.

"Di wilayah ini penduduknya harus disarankan agar menikah dengan sesama orang daerah itu sendiri, sebab dihawatirkan kalau orang luar yang dikawinkan bukan tidak mungkin akan menimbulkan permasalahan," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved