Sejarah Hari Ini, Kecelakaan Lion Air JT 538 di Bandara Adi Sumarmo 15 Tahun Lalu, 23 Orang Tewas
Tepat pada 30 November 2004 lalu sebuah kejadian nahas menimpa para penumpang dan awak pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 538.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Sudarwan
Sejarah Hari Ini, Kecelakaan Lion Air JT 538 di Bandara Adi Sumarmo 15 Tahun Lalu, 23 Orang Tewas
SRIPOKU.COM - Sejarah hari ini, tepat pada 30 November 2004 lalu sebuah kejadian nahas menimpa para penumpang dan awak pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 538.
15 tahun lalu, tepatnya pada Selasa (30/11) sore, Pesawat Lion Air jenis MD-82 tergelincir di Bandar Udara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah.
Dalam kecelakaan tersebut, pesawat dengan nomor penerbangan JT 538 mengangkut 156 penumpang jurusan Jakarta-Solo.

Akibat kecelakaan yang terjadi, 23 penumpang tewas dan 61 lainnya luka-luka.
Melansir pemberitaan Harian Kompas, 1 Desember 2004, pesawat tersebut tidak dapat dikendalikan pilot Dwi M dan kopilot Steven L.
Pesawat kemudian menabrak pagar di ujung landasan dan jatuh di sebuah pemakaman penduduk di Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak.
• Nenek Usia 117 Tahun Ini tak Mau Pasang Seat Belt di Pesawat, Ini yang Dilakukan Pramugara Lion Air!
Dilansir oleh Wikipedia, Pada 30 November 2004, pesawat MD-82 milik Lion Air dengan kode penerbangan JT 538 tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Adi Sumarmo di Solo dan menewaskan 26 orang.
Pesawat tersebut lepas landas dari Jakarta dengan tujuan Surabaya (transit di Solo) pada pukul 17.00 WIB sambil membawa 146 penumpang.
Menurut penuturan salah seorang penumpang, cuaca pada saat keberangkatan sudah buruk karena adanya hujan besar disertai petir.
Saat pendaratan pada sekitar pukul 18.15 WIB, menurutnya, pesawat terasa seperti tidak dapat dihentikan dan akhirnya masuk ke sawah di bandara sebelum akhirnya berhenti di dekat kuburan.
Pesawat tersebut patah di tengah, tepatnya di bagian tulisan 'Lion' pada badan pesawat.
Beberapa pengurus NU, termasuk Ketua Komisi VIII DPR, Drs.KH Yusuf MuhammadLML, juga termasuk penumpang yang meninggal.
Berdasarkan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), penyebab kecelakaan adalah karena landasan pacu yang tergenang air atau peristiwa yang dikenal sebagai hydroplanning sehingga pesawat tergelincir dan tidak dapat dikendalikan dan mengalami overshoot/overrun (meluncur keluar landasan).
Keadaan ini juga diakibatkan kesalahan pilot yang tidak mengikuti prosedur mendarat (seperti tidak mengaktifkan spoiler).
• KNKT Ungkap 9 Faktor Penyebab Kecelakaan Lion Air JT610 yang Menewaskan 189 Penumpang & Awak Pesawat
Dilansir oleh Kompas.com, saat kejadian evakuasi dilakukan mulai pukul 18.20 WIB.
Hujan membuat kondisi lokasi kecelakaan becek dan genangan air bercampur minyak avtur yang tumpah dari tangki bahan bakar pesawat yang bocor.
Bahkan para petugas sampai menutup akses ke bandara dan hanya memperbolehkan ambulans untuk berlalu lalang membawa korban ke rumah sakit.
Kejadian nahas yang yang menjadi luka bagi tanah tanah ini membuat warga turut membantu menggandeng penumpang yang luka dan masih bisa berjalan ke tepi jalan.