SEA Games Filipina 2019

Pasca Visum RS Bhayangkara, Oknum Pelatih Senam SEA Games Tak Puas Minta Shalfa Tes Keperawanan Lagi

Pasca Visum RS Bhayangkara, Oknum Pelatih Senam SEA Games Tak Puas Minta Shalfa Tes Keperawanan Lagi

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Pasca Visum RS Bhayangkara, Oknum Pelatih Senam SEA Games Tak Puas Minta Shalfa Tes Keperawanan Lagi 

Hasil Visum RS Bhayangkara

Setelah dilakukan visum dan tes keperawanan di RS Bhayangkara, maka diungkapkan jika Shalfa tetap virgin atau perawan dan hal itu dibuktikan dengan visum dari RS bahwa selaput darahnya masih utuh.

"Tanggal 20 November, divisum di RS Bhayangkara hasilnya selaput darah dia masih utuh."

Tak Puas Minta Tes Keperawanan di Gresik

Namun apa yang didapatkan oleh orang tua Shalfa, bahwa sang pelatih tidak percaya. Dia meminta Shalfa kembali tes keperawanan di RS Gresik.

"Setelah keluarga mendapatkan hasil visum itu kemudian keluarga menyampaikan melalui WA kepada pelatih, pelatih meragukan, minta tes ke dua kali di RS Gresik, ini yang menjadi pertanyaan kami," kata Imam.

Lapor ke Jokowi, Menpora dan KONI

Merasa diperlakukan tak adil, maka pihak orang tua Shalfa melaporkan ke Presiden Jokowi, Kemenpora dan KONI.

Imam pun menambahkan, tak ada keterangan berupa surat otentik dan lainnya terkait tudingan Oknum Pelatih Senam tersebut.

Sehingga melapor kepada Jokowi.

Imam mengatakan, Ia menilai pelatih harusnya mengantongi hasil pemeriksaan medis sebelum mengklaim kalau Shalfa tak lagi perawan. Namun saat pemulangan Shalfa, tim pelatih tak menyerahkan surat keterangan atau hasil tim medis apapun.

Menanggapi kabar ini, Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) memastikan pencoretan Shalfa ke SEA Games 2019 tak berkaitan dengan masalah keperawanan, melainkan penurunan prestasi yang dialami atlet asal Kota Kediri tersebut.

Persani berjanji akan menjatuhkan sanksi kepada pelatih jika terbukti benar menuding salah satu atletnya tidak perawan sehingga dicoret dari pelatnas SEA Games 2019.

Menurut aktivis perempuan dan konsultan gender Tunggal Pawestri, membesarnya polemik seputar masalah keperawanan di masyarakat karena masyarakat Indonesia dan negara masih percaya pada mitos.

"Kenapa ini masih jadi masalah besar? Ya, karena masyarakat dan bahkan institusi negara masih memelihara mitos," kata Tunggal kepada CNNIndonesia.com, Jumat (29/11).

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved