SFC Update
Manajer Tim Hendri Zainuddin Beberkan Penyebab Gagalnya Sriwijaya FC Raih Tiket Liga 1
Hasrat ingin satu musim saja mengarungi Liga 2, ternyata Sriwijaya FC harus kembali mengarungi Liga kasta ke-2 Indonesia itu selama satu musim lagi
Manajer Tim Hendri Zainuddin Beberkan Penyebab Gagalnya Sriwijaya FC Raih Tiket Liga 1
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC belum bisa move on pasca gagal meraih satu tiket ke Liga 1 musim depan, Senin (25/11) lalu.
Hasrat ingin satu musim saja mengarungi Liga 2, ternyata Sriwijaya FC harus kembali mengarungi Liga kasta ke-2 Indonesia itu selama satu musim lagi.
Apa yang dirasakan tim saat ini? Bagaimana kondisi tim saat peluit panjang ditiupkan wasit pada pertandingan perebutan juara ke-3 Liga 2 yang menghasilkan Laskar Wong Kito harus kalah 0-1 dari Persiraja, Senin (25/11) lalu.
Berikut tanya jawab Tribun Sumsel/Sriwijaya Post dengan Wakil Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) sekaligus Manajer Tim Sriwijaya FC Hendri Zainuddin, Rabu (27/11/2019) :
TS/SP: Bagimana kondisi tim Sriwijaya FC pasca lawan Persiraja dan gagal raih satu tiket Liga 1?
HZ: Tim habis peluit panjang wasit, semua sedih, menangis, kecewa, gado-gadolah rasanya. Begitu juga di ruang ganti, sangat hening sekali. Suasana setelah itu Mas Kas Hartadi (pelatih Sriwijaya FC) menyatakan bahwa dia gagal bawa tim ke Liga 1, akhirnya tangisan pemain pecah.
Baru kali itu saya lihat pemain gagah-gagah nangis, terharu.
TS/SP: Bagaimana menurut anda kekalahan kemarin? Apakah pantas?
HZ: Kalahnya kalah menyakitkan.
TS/SP: Dari pertandingan kemarin banyak yang menerka bahwa Sriwijaya FC diperlakukan tidak adil. Terbukti beberapa kali handsball tapi tidak juga diberikan penalti. Apakah Sriwijaya FC merasa terdzalimi?
HZ: Kalau itu saya tidak melihat itu. Wasit ada penilaian tersendiri atau bagaimananya. Yang pasti kita melihat itu masih dalam tahap wajar saja. Saya saja soal kemelut itu tidak tahu, kita tahu karena ada tanyangan di TV.
Jadi permainan bola itu keputusan wasit antara peluit dengan otak itu harus imbang. Jadi soal non teknis itu kita abaikan saja dan evaluasi tim sendiri.
TS/SP: Mungkin manajemen sudah mencatat sedikit kekurangan Sriwijaya FC selama satu musim, puncaknya di perebutan juara 3 kemarin?
HZ: Di tim kita ini kelemahannya itu fluktuatif, kadang bagus, kadang jelek, kadang jelek sekali. Hari ini pemainnya tampil bagus, yang besok jelek. Tidak ada pemain yang konstan (tidak berubah) di tim ini. Bagus nanti mental jatuh, jadi sulit untuk kita untuk menyatukan permainan yang seirama.
Puncaknya saat kita lawan Persita di babak semifinal dan kita masih bagus. Beda dengan tim lain, seperti Persik Kediri, Persita yang bagus mainnya. Kalau kita kan kadang bagus, kadang jelek. Itu yang bikin kita sudah untuk melakukan strategi-straegi pelatih.
TS/SP: Jadi semua pemain serta pelatih kemana?
HZ: Tim dan jajaran pelatih setelah main dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.