Mayat Wanita Di Kontrakan Teman Prianya

Ahua Diduga Tewas karena Korban Pembunuhan, Kasat Reskrim Sebut Ada Tanda Kekeasan

"Kami masih menyelidiki dan mengungkap penyebab kematian korban, terlebih ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban," ujar Kasat Reskrim.

Editor: Tarso
TRIBUN SUMSEL.COM/M Ardiansyah
Tim Identifikasi Polrestabes Palembang saat mengidentifikasi mayat Ahua alias Panijem (49) yang ditemukan di bedeng kontrakannya Kelurahan Sukamaju Sako Palembang, Selasa (26/11/19). 

SRIPOKU.COM, COM, PALEMBANG - Terkait tewasnya Panijem alias Ahua di dalam rumah kontrakannya,
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Yon Edi Winara mengungkapkan, setelah mendapat laporan dari warga Polsek Sako Palembang bersama tim identifikasi Polrestabes Palembang langsung mendatangi lokasi kejadian.

Identifikasi dilakukan terhadap jenazah korban dan juga di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, pihaknya juga meminta keterangan saksi-saksi, terkait orang terakhir yang bersama korban.

"Diduga ada tanda kekerasan di tubuh korban. Kami masih menyelidiki dan mengungkap penyebab kematian korban, terlebih ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban," ujarnya.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, jenazah korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Palembang guna dilakukan visum.

Lebih bagus lagi, bila pihak keluarga mau melakukan otopsi sehingga lebih pasti penyebab kematian korban.

"Saksi-saksi baik dari anak maupun tetangga akan kami mintai keterangan. Kasus ini, masih dalam penyelidikan," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga seputaran Bedeng Amisa Jalan Wijaya RT 37 RW 01 Kelurahan Sukamaju Kecamatan Sako Palembang heboh dengan ditemukannya mayat seorang perempuan paruh baya Selasa (26/11/2019) sekitar pukul 12.15.

Mayat yang kemudian diketahui bernama Panijem alias Ahua (49) itu memang tinggal di Bedeng kontrakan teman prianya bernama Musrid alias Yudi.

Ditemukannya mayat wanita Paruh Baya ini bermula ketika Riki Hermanto (25) menelpon ibunya tetapi tidak ada jawaban.

"Karena tidak ada jawaban, aku berupaya menghubungi Yudi tetapi tidak ada jawaban juga. Ponsel Yudi juga tidak aktif," ujar Riki, ketika ditemui di Kamar Mayat RS Bhayangkara, Selasa (26/11/2019).

Karena tidak ada jawaban baik menghubungi korban maupun temannya Yudi, akhirnya Riki meminta adiknya Merry (24) untuk mendatangi rumah kontrakan Yudi.

Merry, berupaya menggedor pintu kontrakan Yudi dari luar. Akan tetapi, dari dalam rumah sama sekali tidak ada jawaban.

Beberapa kali digedor, tetap saja tidak ada jawaban dari dalam rumah.

"Karena adik aku mau kerja, jadi dia bilang mau berangkat kerja dulu. Nanti ke situ lagi," ujar warga Jalan PU Komplek Karya Sejahtera Blok B 6 Kelurahan Kenten Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin ini.

"Jadi kami baru ke sana lagi setelah adik keluar istirahat. Baru ke sana lagi, tidak tahunya kejadian sudah seperti ini," ungkapnya lirih. 

Laporan wartawan Tribun Sumsel.com/M Ardiansyah

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved