Berita Palembang

Si Manusia Gerobak di Kota Palembang Ini Sering 'Kucing-Kucingan' dengan Petugas

Tarna si Manusia Gerobak harus berjuang melawan kerasnya hidup di perkotaan bersama dua orang anak dan satu istri diatas sebuah gerobak kecil.

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/RAHMALIYAH
Gerobak yang dipakai Tarna dan keluarganya Si Manusia Gerobak. Gerobak ini sebagai alat untuk memulung sekaligus tempat tinggal mereka di Kota Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Tinggal di kota besar seperti Palembang, tanpa bekal pendidikan bahkan pekerjaan membuat Tarna si Manusia Gerobak harus berjuang melawan kerasnya hidup di perkotaan bersama dua orang anak dan satu istri diatas sebuah gerobak kecil yang sudah usang.

Tinggal dan menjadi manusia gerobak bukanlah keinginannya, namun dikarenakan tak punya tempat tinggal ia terpaksa harus memboyong keluarga kecilnya setiap kali berkeliling mencari barang bekas untuk kemudian ia jual ke pengepul.

Dari hasil inilah kemudian dipergunakan untuk menyambung hidup.

Panas sinar matahari dan dinginnya angin malam sudah menjadi makanan sehari-hari. Pria asal Lampung itu mengaku hampir dua tahun berada di Palembang.

Tanpa bekal identitas lengkap, ia mengaku sempat takut dan khawatir jika nanti terjaring razia oleh Dinas Sosial.

"Setiap keliling ada rasa khawatir juga kalau ada razia dadakan. Sering kucing-kucingan semisal ada razia," ujarnya saat dijumpai di kawasan Jalan A Rivai, Senin (25/11/2019).

Empat Lawang Galakkan Wisata Arung Jeram untuk Promosi Pariwisata, Sungainya Banyak Alur Jeram

Sama-sama Melaju Kecang, Dumptruck dan Motor Beradu Kambing di PALI, Seorang Tewas di Lokasi

Berkedok Warung Makan, Warung di Kecamatan Tanjung Lago Banyuasin Ini Bertebaran Alat Kontrasepsi

Bagi mereka, gerobak bukan hanya alat untuk mengangkut barang-barang bekas. Gerobak roda dua itu juga menjadi tempat tinggal.

Kehidupan Tarna dan keluarga kecilnya jauh dari kata sempurna.

"Tidur kita berimpitan dalam gerobak. Mandi pun di sungai yang keruh, sehari-hari cuma mulung," keluhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Palembang, Heri Aprian mengatakan, Manusia Gerobak sudah lama menjadi perhatian untuk ditertibkan.

Setidaknya, mereka tidak ke jalan protokol dan dikhawatirkan menyebabkan lalulintas dan ketertiban terganggu.

Dikatakan juga, pihaknya sudah sering melakukan patroli kepada mereka yang berkeliaran, terutama yang masuk ke kawasan kota, jalan-jalan protokol seperti Jalan Jenderal Sudirman.

"Biasanya mulai siang mereka sudah berkeliaran hingga malam hari. Ini bukan fenomena baru," ujarnya.(cr26)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved