Berita Empat Lawang

Pasokan Kurang, Harga Sayur Kubis di Pasar Pulau Mas Tebing Tinggi Mengalami Kenaikan

Kenaikan harga sayur kubis di pasaran karena dipicu kurangnya pasokan sayur tersebut dari tingkat petani yang menjualkan hasil panen kebun mereka.

Penulis: Awijaya | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/AWIJAYA
Salah seorang pedagang Kubis dipasar Pulau Emas Kecamatan Tebing Tinggi Empat Lawang, Minggu (24/11/2019) 

Laporan wartawan sripoku.com, Awijaya

SRIPOKU.COM,EMPATLAWANG - Dalam satu pekan terakhir ini harga sayur kubis di kawasan pasar Pulau Emas Tebing Tinggi mengalami kenaikan.

Sebelumnya harga jenis sayur kubis tersebut yang hanya Rp 3.000 perkilogramnya, kini tembus Rp 5.000 perkilogramnya.

Menurut beberapa pedagang, kenaikan harga kubis di pasaran karena dipicu kurangnya pasokan sayur tersebut dari tingkat petani yang menjualkan hasil panen kebun mereka.

Kurangnya para petani menjualkan hasil kebun mereka ini diperkirakan disebabkan lahan perkebunan mereka kesulitan mendapatkan air untuk menyiram atau membasahi areal perkebunan mereka meskipun sekarang sudah mulai hujan di bebepa daerah.

Seperti halnya dikatakan Ikbal (40), salah seorang pedagang kubis dikawasan pasar Pulau Emas Tebing Tinggi.

Ia mengatakan, kenaikan harga sayur kubis saat ini dipicu karena kurangnya pasokan dari petani yang memasok barang mereka ke tingkat agen dan penjual.

Akibat kurangnya pasokan, sementara permintaan akan sayuran tersebut masih tinggi, sehingga harga penjualannya melonjak cukup tinggi.

Lemahnya Pengawasan Pemkab,Proyek Pembangunan Fisik Dikerjakan Asal Jadi

Mulai 26 November - 6 Desember 2019 Maskapai Garuda Layani Penerbangan Ke Jakarta Dengan Airbus

Pembobol Koperasi 20 Ilir Palembang vs Polisi Tekab Kejar-Kejaran,Begini Nasib Si Bandit Minta Ampun

"Sudah hampir sepekan ini harga sayur kubis mengalami kenaikan, yang semula harga di patok Rp 3.000 perkilogram naik sekitar Rp 2.000, sehingga sekarang menjadi Rp 5.000 perkilogramnya. Kita juga tidak bisa memungkiri kenaikan harga ini, karena memang pasokan dari petani kurang," kata Ikbal kepada wartawan,Minggu (24/11/2019).

Menurutnya, untuk di tingkat pedagang harga kubis yang dijual masih dalam keadaan relatif tidak terlalu tinggi, dalam artian mudah dijangkau oleh konsumen.

Kendati demikian, kenaikan harga kubis juga tidak berpengaruh pada harga sayur mayur lainya.

"Meskipun ada kenaikan harga jenis sayur-mayur lainnya tidak begitu tinggi," terangnya.

Lebih jauh Ikbal mengatakan, biasanya dirinya membeli kubis langsung dari agen yang berada di Kota Lubuk Linggau lalu dibawa ke pasar Pulau Emas Tebing Tinggi.

Sehingga, harga jualnya disesuaikan dengan ongkos transportasi membawa barang tersebut dari agen hingga tiba di pasaran Tebing Tinggi.

"Kami membelinya dari agen, bukan dari petani, maka dari itu harga kubis di tingkat pedagang dan pembeli di pasar juga sudah tinggi. Selain itu juga, harga jualnya sudah termasuk ongkos angkut, ya kita mengambil keuntungan cukup sedikit," katanya. (cr27)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved