Tawuran Berujung Maut Mahasiswa HKBP Nommensen di Medan Rojer Siahaan Tewas, Hanya Dipicu Hal Sepele
Tawuran Berujung Maut Mahasiswa HKBP Nommensen di Medan Korban Rojer, Hanya Dipicu Hal Sepele
Tawuran Berujung Maut Mahasiswa HKBP Nommensen di Medan Korban Rojer, Hanya Dipicu Hal Sepele
SRIPOKU.COM, MEDAN-Tawuran Berujung Maut Mahasiswa HKBP Nommensen di Medan Korban Rojer, Hanya Dipicu Hal Sepele
Terungkap sudah, bagaimana peristiwa Tawuran Berujung Maut Mahasiswa HKBP Nommensen di Medan.
Pemicunya tak lebih dari kesalahanpahaman antara mahasiswa dua Fakultas di HKBP Nommensen di Medan, yang kemudian menewaskan mahasiswa Pertanian, Rojer Siahaan.
Bagaimana cerita Rojer Sihaan kemudian tewas ditusuk dalam Tawuran Berujung Maut Mahasiswa HKBP Nommensen di Medan
Diungkapkan oleh pihak kepolisian, jika Tawuran Berujung Maut Mahasiswa HKBP Nommensen di Medan Korban Rojer, Hanya Dipicu Hal Sepele.
Adapun kronologisnya, bermula dari pertandingan futsal antara dua Fakultas yakni, antara mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen, Kamis (21/11/2019).
Usai pertandingan futsal terjadi cekcok mulut antara mahasiswa dua fakultas Universitas HKBP Nommensen di Jalan Sutomo, Kelurahan Perintis kemerdekaan, Kecamatan Medan Timur, Jumat (22/11/2019) siang tersebut.
Namun ketegangan itu berakhir, tetapi belum mereda, sehingga pada esok harinya mereka berkumpul di dalam kampus
Karena masih panas, mereka kemudian terlibat tawuran antar sesama mahasiswa.
Akibat tawuran tersebut ada dua orang menjadi korban. Satu meninggal dunia dan satu lagi mengalami luka bacok di bagian kepala bernama Rojer Siahaan.
"Korban yang saat ini baru kita identifikasi dari teman-teman Pertanian. Satu meninggal dunia dan satu lagi masih dirawat karena ada luka bacok di kepala," kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto di dalam kampus Universitas HKBP Nommensen, Jumat (22/11/2019) petang.
"Korban meninggal berinisial RS. Sedangkan yang luka masih kami dalami," sambungnya.
Dadang berharap pihak rektorat, mahasiswa dan aparat bekerja sama menyelesaikan permasalah. Dia juga mengimbau kepada semua pihak untuk bisa menahan diri dan mendinginkan situasi.
"Mereka yang berbuat harus bertanggung jawab. Untuk yang diamankan kita masih melakukan penyelidikan," jelas Dadang.