Gadis Cantik Ini Pilih Jadi Tukang Ojek Online Ketimbang Jadi Simpanan Om-om, Akui Sering Ditelpon!

Kisah Gadis Cantik Bangga Jadi Tukang Ojek Daripada Simpanan Om-om, Rela Hasil Keringat Sendiri

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
RiauSky.Com
Gadis Cantik Ini Pilih Jadi Tukang Ojek Online Ketimbang Jadi Simpanan Om-om, Akui Sering Ditelpon! 

Gadis Cantik Ini Pilih Jadi Tukang Ojek Online Ketimbang Jadi Simpanan Om-om, Akui Sering Ditelpon!

SRIPOKU.COM - Memilih profesi, tentu hak setiap orang.

Setiap pekerjaan yang dilakukan sekecil apapun pasti memiliki nilai dan harga.

Terelebih pekerjaan tersebut dikerjakan secara halal

Apapun pilihannya, tentu semua sudah melalui pertimbangan.

Seperti halnya gadis cantik bernama Vivi Novia Putri (24) ini.

Awalnya Vivi dilarang orangtua saat memilih berprofesi sebagai pengemudi ojek online.

Berikut ulasan selengkapnya dikutip Sripoku.com dari Tribunnews.com.

Kisah Nyata Seorang Istri, Mantan Suami Kembali Nafkahi Anak, Urusan Dipermudah Baca Sholawat Ini!

Ojol
Kisah Gadis Cantik Bangga Jadi Tukang Ojek Daripada Simpanan Om-om (Tribun Lampung - Tribunnews.com)

Novi menceritakan awalnya dilarang orangtua, ketika waktu itu melamar menjadi pengemudi ojek online.

"Pas mau daftar itu ditelepon Papa, kamu di mana? Saya jawab daftar jadi driver Gojek. Terus Papa jawab, cewek kok kerja jadi tukang ojek, nggak ada kerjaan lain tah. Saya jawab lagi nggak apa-apa nyoba dulu aja," ujar gadis lulusan SMA 13 Bandar Lampung tersebut.

Vivi mengatakan, orangtuanya saat itu khawatir jika terjadi apa-apa.

"Orangtua saya cuma khawatir kenapa-kenapa saya nya. Ya itu wajar, apalagi saya kan cewek. Berangkat jam setengah delapan pagi, pulang sampai rumah jam tujuh malam," katanya.

Menurutnya kerja jadi driver ojek online lebih santai karena tidak diatur pimpinan atau bos.

"Kerja santai, nggak ditekan bos, tapi tetap harus punya target profesional sesuai SOP yang ada di perusahaan, " ujarnya.

Menyinggung apakah pernah digoda penumpang laki-laki atau pria saat bekerja, ia menjawab pernah di-sms atau telepon tetapi tidak dijawab.

Karena kemungkinan penumpang pria tersebut sengaja menyimpan nomor telepon yang ada di aplikasi Gojek.

"Ya ada yang WA, sms atau telepon ke nomor saya, tapi saya diamkan saja. Kecuali ada konfirmasi dulu dari siapa dan keperluan apa. Kan nomor saya ada di aplikasi. Saya nggak pernah bedakan penumpang itu cowok apa cewek," jelasnya.

Resep dan Bahan Pempek Palembang, Berikut Cara Pembuatannya Lengkap dengan Resep Cuko, Dijamin Mudah

Ojol
Kisah Gadis Cantik Bangga Jadi Tukang Ojek Daripada Simpanan Om-om (RiauSky.Com)

Vivi menyampaikan, tertarik menjadi pengemudi ojek daring karena gemar mengendarai kendaraan roda dua, hobi jalan-jalan, dan senang memiliki teman baru.

Sebagai pengemudi Go-Jek sehari rata-rata ia berhasil mengumpulkan pundi-pundi 16 poin.

Dari segi penghasilan rata-rata berhasil mengumpulkan Rp 100 ribu per hari.

Artinya, 30 hari bekerja, Vivi meraup penghasilan Rp 3 juta per bulan.

Terkait kesannya menjadi pengemudi GO-Jek, lulusan SMA Negeri 13, Bandar Lampung ini bangga memiliki penghasilan hasil keringat sendiri.

Ia pun bersyukur membantu orangtua melalui penghasilan yang dimilikinya.

Ojol Wanita
Kisah Gadis Cantik Bangga Jadi Tukang Ojek Daripada Simpanan Om-om (YuKepo.com)

Kebanggaan lain yang dirasakan Vivi memiliki banyak teman baru melalui lini masa Instagram.

Sebelum menjadi pengemudi Go-Jek ia memiliki 1.200 pengikut (follower).

Hanya tempo dua bulan, pasca menjadi pengemudi Go-Jek, pemilik akun Instagram @vivinoviaputri ini kini memiliki 16.500 pengikut berdasarkan pantauan Tribun per 15 September pukul 18.50 WIB.

Lady jek yang kerap kongkow bersama komunitas pengemudi ojek daring di sekitaran Kantor Pos Way Halim, Bandar Lampung ini mengaku tak malu bekerjaa sebagai pengemudi Go-Jek.

Dalam satu unggahan foto di Instagram 23 Agustus lalu, ia menulis status: "Gausah malu apapun pekerjaan kamu, selagi itu halal jalanin aja. Mending jadi tukang ojek daripada jadi simpenan om om."

Status tersebut mendapat ribuan likes dan komentar warganet.

Amalan Doa Nabi Ibrahim saat Pagi Hari agar Dilimpahkan Rezki & Doa untuk Anak yang Sholeh-Sholehah

Kisah Driver Ojol yang Bawa Kabur Jenazah Bayi 6 Bulan dari Rumah Sakit, Miris dan Bikin Haru!

Jenazah bayi yang tengah berada di kamar mayat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang mendadak hilang pada Selasa (19/11/2019) siang.

Mayat tersebut atas nama Ramadhan Khalif Putra yang berusia 6 bulan.

Mayat bayi tersebut hilang ketika orangtua mengurus surat administrasi kepulangan jenazah.

Yani, orangtua mayat bayi, terlihat bingung setelah mengetahui jenazah anaknya tak lagi berada di kamar mayat.

Hal tersebut membuat Yani bingung, karena ia tidak tahu soal kejadian tersebut.

“Kami tidak tahu, soalnya kami sedang mengurus surat-surat ini di lantai empat,” ujar Yani saat ditemui TribunPadang.com di RSUP M Djamil Padang.

Dia tidak tahu siapa yang membawa jenazah tersebut.

Sebelumnya sempat beredar di media sosial WhatsApp, screnshoot chat yang menyebutkan bahwa, keluarga tidak bisa membawa pulang jenazah bayi karena keluarga memiliki piutang kepada pihak rumah sakit.

Kisah Driver Ojol yang Bawa Kabur Jenazah Bayi 6 Bulan dari Rumah Sakit, Miris dan Bikin Haru!
Kisah Driver Ojol yang Bawa Kabur Jenazah Bayi 6 Bulan dari Rumah Sakit, Miris dan Bikin Haru! (instagram)

“Innalillahi wainna ilaihi rojiun, telah berpulang adik/anak saudara kita dgn
Nama: Muhamad Khalif Putra
Umur: 6 bulan
Penyakit: kelenjer getah bening
DAN SEKARANG PIHAK KELUARGA tidak bisa membawa jenazah alm pylang untuk di kebumikan..karena pihak keluarga punya hitang biaya selama perawatan di rs m jamild sebesar 24 juta lebih,” tulis pesan yang tersebar.

Pesan tersebut beredar di sejumlah grup WhatsApp, termasuk grup WhatsApp wartawan.

Diduga, atas pesan tersebut sejumlah orang berinisiatif untuk membawa mayat bayi untuk keluar dari rumah sakit.

Namun, Yani sebagai orangtua mayat bayi mengaku telah selesai mengurus surat kepulangan jenazah.

Pihak rumah sakit, kata dia, tidak keberatan untuk membawa jenazah bayi pulang, meski pihaknya berutang.

"Saya ucapkan terima kasih kepada pihak rumah sakit, telah membantu dan mempermudah mengurus mengeluarkan anak saya," katanya.

Terkait dengan kesalahpahaman yang terjadi, Yani meminta maaf kepada pihak RSUP M Djamil.

"Kami sebagai pihak keluarga meminta maaf, kalau ada hal yang tidak menyenangkan hati dari pihak rumah sakit," katanya.

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil Padang, Gustafianof membantah bahwa telah menahan jenazah bayi atas nama Ramadhan Khalif Putra.

“Bayi yang ditahan di rumah sakit, itu tidak benar,” ujarnya kepada TribunPadang.com.

Sebenarnya, kata dia, pasien yang meninggal dunia di rumah sakit itu, butuh waktu 2 jam untuk memastikan betul-betul meninggal.

“Kalau mati suri bagaimana?” ujar dia.

Barulah kemudian pihak keluarga melakukan pengurusan administrasi.

Saat orangtua mengurus administrasi, kata Gustafianof, mayat bayi tersebut dibawa oleh sejumlah orang.

“Di kamar mayat, ada yang menunggui rekan-rekan ojek online. Tiba-tiba mereka bawa pulang ke rumah (duka), tanpa sepengetahuan orangtua,” ujarnya.

Alasan driver ojek online bawa paksa mayat bayi

Sejumlah driver ojek online dari berbagai komunitas di Padang membawa paksa jenazah bayi yang tengah berada di kamar mayat RSUP M Djamil Padang, Selasa (19/11/2019).

Mayat bayi tersebut atas nama Ramadhan Khalif Putra, yang masih berusia 6 bulan.

Nanda, Ketua Komunitas Driver Urang Minang yang juga ikut saat membawa jenazah bayi mengungkapkan alasan membawa kabur jenazah bayi tersebut.

Ia mengungkapkan, dari pukul 9.00 WIB, sudah membantu pihak keluarga untuk mengurus administrasi kepulangan jenazah Ramadhan Khalif Putra.

"Kami diopor kian ke mari, tidak tahu ujung masalahnya, buat selanjutnya Dedek Alif (Ramadhan Khalif Putra) kami ambil paksa buat dibawa ke rumah duka," jelasnya, Selasa (19/11/2019).

Dia beralasan karena jenazah sudah sekitar empat jam lebih di sana.

Ia mengatakan, jasad Ramadhan Khalif Putra tertahan di RSUP M Djamil Padang karena terbentur biaya.

"Karena umum, tidak BPJS, jadi untuk mengeluarkannya butuh biaya sekitar 25 juta rupiah," jelasnya.

Menurutnya, tindakan tersebut dilakukan mereka sebagai bentuk solidaritas karena ayah dari jenazah merupakan driver ojol.

Selain itu, Wardiansyah yang juga merupakan driver ojol mengatakan, bahwa penjemputan tersebut akibat ketidakmengertian mereka tentang aturan yang ada di rumah sakit.

"Karena minimnya informasi, inilah langkah yang kami ambil sebagai manusia," jelasnya.

Ia mengaku sebelumnya telah melakukan penggalangan dana untuk pengobatan Ramadhan Khalif Putra.

Penjelasan pihak rumah sakit

Direktur Utama RSUP M Djamil Padang, Dr Yusirwan Yusuf angkat bicara.

Dia membantah bahwa pihak rumah sakit menahan mayat bayi untuk dibawa pulang karena piutang.

“Setiap yang meninggal di rumah sakit ini ada prosedurnya dan aturannya," kata Dr Yusirwan Yusuf, Selasa (19/11/2019).

Dia mengatakan, persoalan terjadi seolah pihak rumah sakit menahan mayat bayi karena keluarga tidak membayar biaya perawatan.

“Rumah Sakit M Djamil ini adalah milik pemerintah. Gak ada istilahnya orang yang tertahan gara-gara tidak bayar," katanya.

Dijelaskannya, untuk biaya di rumah sakit akan dicarikan jalannya, seperti meminta bantuan ke Basnaz, Dinas Sosial.

Pihaknya, kata dia, juga perlu melaporkan setiap pasien pulang.

"Keuangannya dan semuanya harus dilaporkan. Tapi, tidak harus tidak punya uang tidak boleh pulang. Apalagi sudah meninggal," ujarnya.

Dijelaskannya, bahwa dalam persolan ini diduga adanya miss komunikasi yang terjadi.

"Pasiennya, ya administrasi diurus dahulu, yang tidak mampu kita sediakan. Ambulan kita juga siap untuk mengantarkan," ujarnya.

Untuk pengurusan administrasi tersebut, kata dia, tentu membutuhkan waktu.

“Cuma mungkin tertahan 1 atau 2 jam, karena mengurus administrasi, seperti surat pernyataan, siapa yang bertanggung jawab," katanya. (TribunPadang/Rezi Azwar/Debi Gunawan)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved