Hidup dengan Satu Paru-paru, Komedian Ini Jelaskan Bahayanya Menjadi Perokok Pasif!

Hidup dengan Satu Paru-paru, Komedian Ini Jelaskan Bahayanya Menjadi Perokok Pasif!

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Refly Permana
Kolase Sripoku.com/Instagram
Hidup dengan Satu Paru-paru, Komedian Ini Jelaskan Bahayanya Menjadi Perokok Pasif! 

Hidup dengan Satu Paru-paru, Komedian Ini Jelaskan Bahayanya Menjadi Perokok Pasif! 

SRIPOKU.COM - Komedian Bopak Castello atau yang bernama asli Indrayana Bidwy ini sudah dua tahun kesulitan bernapas, dikarnakan dirinya hanya ada satu paru-parunya yang berfungsi.

Bopak mengaku jika penyakitnya yang menyerang ini membuat fungsi paru-parunya hanya tinggal satu.

Bopak harus menjalani hidup sehat dan menjaga kesehatannya.

Meski hanya satu paru-paru, bagian kanan saja, ia merasa kesehatannya sudah membaik.

Namun dirinya tetap menghimbau semua orang untuk tetap menjaga kesehatan.

"Alhamdulillah kesehatan udah lumayan, Istilah paru kan udah separo, tinggal kita yang jaga dengan baik, gitu aja lah," terangnya.

Raul Lemos Sindir Perselingkuhan, Kelakuan Asli Krisdayanti di Rumah Terekam, Sendal Jepit Kesorot!

Asal Usul Sapaan Jokowi untuk Presiden Joko Widodo, Ternyata Sapaan Akrab dari Seorang Sahabat

Electric Fun Run, Peserta Terkejut Dapat Beragam Hadiah, Berucap PLN Semoga Lebih Baik

Dilansir dari Tribunnews, Bopak juga menjelaskan penyebab dirinya hanya punya satu paru-paru.

Bopak kemudian mengalami gangguan paru-paru pada tahun 2017.

"Katanya (dokter) pola hidupnya, sih. Karena kan perokok pasif dan mungkin penyakit lama juga," ungkap Bopak.

Komedia Bopak ini bersyukur bisa cepat mendeteksi penyakit yang dialaminya tersebut.

Dia pun cepat melakukan langkah pengobatan ke dokter di sebuah rumah sakit. Meski kondisinya kini sudah membaik, Bopak diminta untuk rutin melakukan kontrol ke dokter.

“Sekarang sudah berobat jalan dan kontrol setiap minggu. Kontrolnya selama enam bulan berturut-turut, tapi nanti kontrolnya jadi tiap dua minggu sekali,” ungkapnya.

Menjadi perokok pasif yang dialami oleh Bopak ini juga dialami oleh almarhum Sutopo, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.

Electric Fun Run palembang Dimeriahkan Ziyan Vokalis Zigaz, Ajak Peserta Nyanyi Bareng

Nasdem Diminta Tarik Menterinya dari Kabinet Jika Pakai Politik Dua Kaki, Manuver Surya Paloh

Kronologi Jambret di Lubuklinggau Timur, Diamuk Massa Pasca Tabrak Tiang Tenda Hajatan

Selama 1,5 tahun almarhum melawan kanker paru-paru, bahkan ia bukan perokok aktif.

Almarhum sempat berpesan bahwa asap rokok yang mengudara akan sangat merugikan orang lain di sekitarnya.

Dilansir dari Kompas.com, dalam penjelasan laman resmi American Cancer Society, para perokok pasif sebenarnya menghirup dua jenis asap dari pembakaran tembakau.

Pertama, asap yang dihembuskan perokok aktif.

Kedua, jenis asap dari ujung rokok atau cerutu yang memiliki konsentrasi tinggi agen penyebab kanker (karsinogen) dan lebih toksik dibanding asap biasa.

Jenis asap kedua ini memiliki partikel lebih kecil dibanding asap pertama yang dihembuskan langsung oleh perokok, sehingga lebih mudah masuk ke paru-paru dan sel-sel tubuh lain.

"Ketika non-perokok terpapar kedua jenis asap ini, mereka disebut perokok pasif. Mereka (perokok pasif) juga mengisap nikotin dan bahan kimia beracun sama halnya seperti perokok aktif," tulis American Cancer Society.

Banyak studi membuktikan asap rokok dapat menyebabkan kanker.

Syahrini Tampil Cetar Reino Barack Justru Ketahuan Pakai Baju Lama, Postingan 2 Tahun Lalu Dibongkar

Bukan Kasihan, Ini yang Buat Ruben Onsu Pilu saat Ketemu Betrand Peto, Luluh saat Dipanggil Ayah!

Akrab, Bukan Pak atau Mas, Ini Sapaan Wishnutama ke Mendikbud Nadiem Makarim, Gaul

Dilansir dari Alodokter, dampak kesehatan akibat rokok merupakan masalah yang terjadi secara global.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat lebih dari 7 juta kematian terjadi akibat penyakit yang ditimbulkan oleh asap rokok setiap tahunnya.

Sekitar 890.000 kasus kematian tersebut terjadi pada perokok pasif di seluruh dunia.

Ketika dihembuskan oleh perokok, asap rokok tidak hilang begitu saja. Asap rokok dapat bertahan di udara hingga 2,5 jam.

Asap rokok akan tetap ada meski tidak terdeteksi oleh indera penciuman maupun penglihatan Anda. Hal ini juga berlaku di tempat tertutup yang tidak luas, seperti di dalam mobil.

Bahkan, asap rokok mungkin masih ada dalam jumlah besar meskipun orang tersebut telah berhenti merokok.

Studi menunjukkan, anak-anak yang orangtuanya merokok lebih rentan sakit, memiliki lebih banyak infeksi paru-paru seperti bronkitis dan pneumonia, lebih mudah batuk dan sesak napas, juga lebih mungkin mengalami infeksi telinga.

Selain hal itu, perokok pasif anak-anak juga berisiko mengalami serangan asma atau memperburuk gejala asma.

"Beberapa risiko itu mungkin kecil, tapi hal ini dapat berkembang dengan cepat. Pikirkan pengeluaran, kunjungan dokter, obat-obatan, kehilangan waktu sekolah, dan sering kehilangan waktu kerja untuk orang tua yang harus tinggal di rumah dengan anak yang sakit. Dan ini tidak termasuk ketidaknyamanan yang dialami anak," ujar laman tersebut.

Pada anak-anak yang sangat muda, SHS juga meningkatkan risiko masalah yang lebih serius, termasuk sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

"Perokok pasif sangat mungkin mengalami penyakit lain, hingga kematian," imbuh ahli.

Tanpa disadari, asap yang dihirup perokok pasif dapat memengaruhi fungsi jantung dan pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke bagi yang tidak merokok.

Wishnutama Resmi Pamit dari NET, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tinggalkan Pesan Haru

Mengenal Pahlawan di Hari Pahlawan, Kala Bung Hatta Jadi Teladan Para Jomblo

Hamil Tua, Lina Malah Ditinggalkan Suaminya, Fakta Mantan Istri Sule Hamil Duluan, Rizky Febian Syok

Efek Buruk Asap Rokok

Asap tembakau mengandung sekitar 4000 bahan kimia dan lebih dari 50 di antaranya telah dikaitkan dengan kanker.

Menghirup asap rokok dapat berdampak buruk, baik sementara maupun dalam jangka panjang.

Terpajan asap rokok dapat menimbulkan gejala seperti mata teriritasi, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, dan pusing.

Setidaknya, dalam asap rokok terkandung beberapa jenis bahan kimia, seperti hidrogen sianida (gas yang sangat beracun yang digunakan dalam senjata kimia dan pengendalian hama), benzene yang ditemukan pula di dalam bensin, formaldehida (bahan pengawet yang digunakan untuk membalsem mayat), dan karbon monoksida (gas beracun yang ditemukan di dalam knalpot mobil).

  • Pada orang dewasa yang tidak merokok

Senantiasa menghirup asap rokok secara pasif dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang kanker paru-paru sebanyak 25 persen.

Selain itu, perokok pasif juga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. 

Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, dan gagal jantung. Asap rokok yang dihirup juga dapat menyebabkan adanya pengerasan arteri, atau yang disebut dengan aterosklerosis.

Hal ini dapat disebabkan oleh lemak, kolesterol, dan zat lainnya (seperti bahan kimia pada rokok) yang terbentuk di dinding arteri.

Pengerasan pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri dan menghalangi aliran darah.

  • Pada ibu hamil

Wanita hamil yang dalam masa kehamilannya terpajan asap rokok berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi seperti keguguran, bayi lahir mati, dan bayi dengan berat badan di bawah rata-rata.

  • Pada anak-anak

Anak-anak yang menghirup asap rokok lebih berisiko terserang kondisi seperti:

  1. Asma
  2. Pilek
  3. Infeksi telinga dan sistem pernapasan seperti pneumonia dan bronkitis
  4. Alergi
  5. Meningitis
  6. Batuk
  7. Infeksi telinga tengah yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran
  8. Sindrom kematian bayi mendadak
  9. Bukan hanya kesehatan anak perokok pasif yang terganggu, kemampuan akademik anak juga lebih rendah dibandingkan anak yang tidak terpajan asap rokok.

Selain itu, anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang merokok cenderung menjadi perokok saat mereka besar nanti. Jadilah contoh yang baik bagi anak Anda dengan berhenti merokok.

Selain baik untuk kesehatan anak, berhenti merokok juga mendatangkan manfaat bagi kesehatan Anda sendiri.

  • Tips Terhindar dari Asap Rokok

Terdapat beberapa tempat yang patut diwaspadai oleh perokok pasif. Langkah-langkah pencegahan bisa diterapkan pada tempat-tempat tersebut, di antaranya:

Anda bisa meminta dengan sopan kepada perokok agar tidak merokok ketika bersama Anda. Jika hal itu tidak berhasil, Anda bisa menjauh agar tidak menghirup asap rokoknya.

Membuat rumah terbebas dari asap rokok merupakan salah satu cara terbaik yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan keluarga.

Larang siapa pun yang ingin merokok di dalam rumah.

Asap rokok bisa ditemui di sejumlah tempat umum seperti bus, warung dan kafe.

Jika Anda memutuskan untuk pergi ke tempat umum, usahakan untuk memilih tempat atau area non-smoking yang terbebas dari asap rokok. Beberapa restoran dan mal telah menetapkan peraturan larangan merokok di tempat umum dengan membuat tempat khusus bagi para perokok.

Selain itu, Anda juga dapat menggunakan masker atau penutup mulut saat ke luar rumah. Untuk meminimalisir menghirup asap rokok.

Mengenal Pahlawan di Hari Pahlawan, Kala Bung Hatta Jadi Teladan Para Jomblo

Hamil Tua, Lina Malah Ditinggalkan Suaminya, Fakta Mantan Istri Sule Hamil Duluan, Rizky Febian Syok

8 Artis Ini Sukses Perankan Pahlawan Nasional, No. 3 Perankan Tokoh Penting dalam Dua Film Sekaligus

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved