Jatuh Cinta Memang Menyenangkan, Bisakah Memutus Cinta Tanpa Menyakiti Pasangan?
Jatuh cinta memang menyenangkan. Namun, kita juga tak bisa menghindari perpisahan. Tak jarang perpisahan adalah solusi terbaik dari hubungan yang tak
Jatuh cinta memang menyenangkan. Namun, kita juga tak bisa menghindari perpisahan. Tak jarang perpisahan adalah solusi terbaik dari hubungan yang tak bisa dilanjutkan.
SRIPOKU.COM - Jatuh cinta memang menyenangkan. Namun, kita juga tak bisa menghindari perpisahan.
Mengakhiri hubungan dengan kekasih, apalagi jika hubungan sudah dibina cukup lama, sering kali menjadi momentum yang membuat kita tidak nyaman. Namun, tak jarang perpisahan adalah solusi terbaik dari hubungan yang tak bisa dilanjutkan.
Kita sering kali terlalu fokus dengan pihak yang "dibuang", tetapi jarang menempatkan diri sebagai pihak yang memutuskan hubungan. Padahal, memutuskan hubungan juga tidak mudah.
• Hindari Komentar Ini pada Sahabat yang Putus Cinta
• Tak Mudah Galau Meski Habis Putus Cinta, 4 Zodiak Cewek Ini Terkenal Punya Hati Setegar Batu Karang
• Ramalan Bintang Cinta Sabtu 2 November 2019: Pacar Taurus Sebal, Aries Gagal Move On
Namun, ada sejumlah hal yang bisa kita lakukan untuk membuat putus cinta sedikit lebih tidak menyakitkan.
1. Pilih waktu dan tempat yang netral
Memang tidak pernah ada waktu yang tepat untuk memutuskan hubungan dengan seseorang, tetapi setidaknya jangan pilih waktu ulang tahunnya, detik-detik ia pergi kerja, atau bahkan ketika sedang berhubungan intim.
Kamu bisa meminimalisasi kecanggungan dengan memilih lokasi yang pribadi (hindari putus lewat telepon) dan sejauh mungkin dari waktu-waktu libur panjang.
Ketika kamu sudah tahu kamu harus memutuskan hubungan, simpanlah rencana itu untuk dirimu sendiri hingga waktunya tiba.
2. Jangan jadikan perbincangan panjang
Ketika kamu melakukan perbicangan tentang memutuskan hubungan, cukup lakukan satu kali saja. Jika kamu perlu mengirimkan suatu pesan, setidaknya tunggu satu bulan.
Jika kamu ada di kelompok pertemanan yang sama, bersikap seolah dirimu dan pasangan baik-baik saja mungkin terlalu terburu-buru. Namun, terus membicarakan tentang putus tersebut hanya akan memperpanjang rasa sakit.
Jadi, jika pasanganmu (yang akan jadi mantan) tersebut nantinya terus-menerus ingin membicarakan hubungan kalian yang sudah berakhir, lebih baik kamu mengatakan, "Aku tidak bisa membicarakan hal ini lagi. Aku tahu rasanya, aku terlalu tak punya hati, jadi aku minta maaf."
3. Hindari hal klise
Hal paling minimal yang bisa kamu lakukan adalah memegang kata-kata sendiri. Setidaknya, atur dengan baik kalimat yang akan kamu katakan sehingga ketika momentum itu tiba, katakan apa maksudmu, dengan singkat dan jelas, lalu selesaikan.
4. Jujur
Namun, jangan terlalu jujur. Apa pun alasanmu sebenarnya, alasan kamu memutuskan hubungan tak perlu dikomunikasikan terlalu eksplisit.
Bahkan jika seseorang memohon kepadamu untuk memberi alasan yang spesifik, mengungkapkannya terlalu rinci jarang menjadi opsi yang baik.
Alasan-alasan yang terlalu spesifik sering kali akan menyakitkan dan rasa sakit itu bertahan hingga berbulan-bulan, bahkan tahun.