Pria Satu Ini Ternyata Driver Ojek Online (Ojol) Pertama di Indonesia, Predikat Driver Gojek 001!

Pria Satu Ini Ternyata Driver Ojek Online (Ojol) Pertama di Indonesia, Predikat Driver Gojek 001!

SRIPOKU.COM - Pria Satu Ini Ternyata Driver Ojek Online (Ojol) Pertama di Indonesia, Predikat Driver Gojek 001!

Jumlah driver ojek online kian hari makin bertambah. Saat ini, jumlahnya diperkirakan sudah mencapai jutaan orang.

Lalu siapakah yang menjadi driver pertama di Indonesia ? Pasti banyak yang bertanya-tanya akan hal ini.

Ya, Mulyono (52), menjadi salah satu orang yang berkontribusi dalam sejarah berdirinya perusahaan transportasi online di Indonesia, yaitu Go-Jek.

Dilansir dari channel youtube ANTV News Plus, Mulyono atau yang akrab disapa Pak Kumis merupakan pengemudi pertama Go-Jek dan diberi kode khusus, "driver 001'".

Mulyono dulunya merupakan pria biasa yang bekerja sebagai pengemudi ojek pangkalan di kawasan Jakarta Selatan.

• Dari Polri Menjadi Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian Diberi Seabrek Beban, e-KTP Salah Satunya

• Prediksi Susunan Pemain Persela Lamongan vs Persebaya Surabaya, Adu Tajam Alex-David

• Ditinggal Ajun Perwira, Jennifer Jill Lakukan Tindakan Nakal di Mobil, Mendadak Ngaku Kawin Lagi!

"Saya dulu hanyalah ojek pangkalan biasa, terus saya mendapatkan informasi kalau ada ojek yang bisa terhubung langsung dengan call center, kemudian saya tertarik dan saya cari alamat perusahaan tersbut," kata Mulyono.

Kebetulan, kantor perusahaan Go-Jek saat pertama kali berdiri, berada dekat dengan tempatnya mangkal sebagai ojek pangkalan.

"Awalnya saya ragu pas sampai, kok gedungnya seperti ini, jadi udah saya meyakinkan diri dan akhirnya saya mendaftar, Berawal (masuk) Go-Jek di Jalan Kerinci (dekat Pasar Mayestik), saya masuk Agustus 2010, (perusahaan) berawal dari garasi mobil. Kantornya ukuran 5x7 meter," ujar Mulyono

Mulyono kemudian mengajak rekan-rekannya di pangkalan. Namun hanya dua orang yang ikut bergabung dengannya.

• Mertua Raffi Ahmad, Rieta Amilia Sedih Raffi Ahmad Pamit, Pesan Ibu Nagita Buat Warganet Berespon

Pernah Mengalami Buruk

Pria kelahiran Sragen tersebut lalu menceritakan, tranformasinya dari seorang pengemudi ojek pangkalan menjadi pengemudi ojek online menemui jalan berliku.

Belum banyaknya pengemudi ojek online di Jakarta dan sekitarnya dahulu membuat Mulyono mendapatkan berbagai intimidasi, khususnya dari para pengemudi ojek pangkalan.

Intimidasi yang paling menakutkan adalah saat dirinya diancam dengan golok oleh sejumlah tukang ojek pangkalan.

"Kami sering banget diintimidasi sama (pengemudi) opang-opang. Saya pernah ditimpuk, saya di Graha Raya pernah dikalungin golok, tetapi saya pasrah, saya mencari nafkah dan tidak mengganggu," ujar Mulyono.

Bahkan dirinya pernah dikejar segerombolan tukang ojek pangkalan (opang), saat ia menerima pesanan di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Meski demikian, lanjut dia, menjadi pengemudi ojek online juga membuatnya menemui berbagai pengalaman mengesankan.

Tapi karena saya tidak ingin ini terjadi terus, akhirnya Mulyono mulai melakukan pendekatan dengan Opang, dan membujuknya ikut untuk bergabung.

"allhamdulillah lama kelamaan akhirnya mereka ikut gabung meski tak semuanya, pokoknya saya berkeyakinnan selama kita benar kita akan diberi jalan," kata Mulyono.

Salah satu pengalaman yang berkesan bagi dirinya saat perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta, dimana ia mengantar warga negara asing (WNA) ke kawasan Cinere, Depok.

Saat menjemput WNA tersebut, Mulyono menemui pelanggannya terlihat menangis di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.

"Itu customer saya jemput dengan menangis, saya, kan, bingung. Saya bilang 'Kenapa Miss?'. Jadi sudah lebih dari dua jam dia order Go-Jek, tidak ada yang ambil, karena mungkin jauh, sekitar 15 kilometer dari GBK.

Akhirnya saya ambil, intinya itu customer merasa berterima kasih sekali, karena saya antar sampai tujuan," katanya.

• Video Link & Live Streaming Inter Milan vs Dortmund, Rivalitas Italia - Jerman

Dekat dengan Nadiem (Pendiri Gojek)

Mulyono mengaku dekat dengan Nadiem Makarim.

Ia sesekali bertegur sapa dengan Nadiem via telepon atau chatting.

Sebab, konsistensinya sebagai mitra setia di Gojek membuat Mulyono dikenal Nadiem.

Tak jarang, pertemuan Nadiem dengan Mulyono mengaduk-aduk emosi.

"Kalau ketemu saya, Pak Nadiem selalu memeluk saya dan selalu meneteskan air mata. Ya mungkin pola pikirnya, ini loh orang-orang pendobrak saya (dari awal)," ungkapnya.

"Sering enggak, sesekali saya menanyakan kabar di wa. Nyapa aja," bebernya.

Menjadi pengemudi ojek Go-Jek rupanya tidak hanya meninggalkan kesan suka dan duka bagi Mulyono.

Pria berusia 52 tahun tersebut mengaku perekonomian keluarganya membaik sejak beralih profesi menjadi pengemudi ojek online.

"Dengan tarif Rp 4.000 per kilo (meter), wah luar biasa, sejahtera. Ya (penghasilan terbesar) di kisaran Rp 6 juta sampai Rp 7 juta," ujar Mulyono.

• Ramalan Bintang Cinta Rabu 23 Oktober 2019: Leo Tidak Bahagia, Scorpio Cukup Yakin, Libra Agresif

Anaknya diberi nama 'Nadiem'

Bahkan, karena kekaguman Mulyono kepada sosok Nadiem, anak kelimanya diberi nama Nadiem Saputra.

Mulyono memberi nama itu agar anaknya tumbuh besar seperti Nadiem Makarim.

Sebagai orang yang telah menggeluti profesi sebagai pengemudi ojek online lebih dari 8 tahun, Mulyono tentu sudah banyak merasakan asam garam dari pekerjaan tersebut.

Namun, kecintaannya terhadap Go-Jek yang membuat dirinya sampai saat ini bertahan menggeluti profesi ini.

"Saya cengeng mbk orangnya, saya gak minta apa-apa sama gojek, kalau saya dapet reward dari gojek itu adalah kelbihan, intinya saya mengucapkan terimakasih untuk gojek karena sudah dikasih aspriasi.

• Budi Karya Terpilih Jadi Menteri Perhubungan, Ini Respon Keluarga Putra Asli Kebanggan Sumsel Ini

Pertama Kali Ketemu Jokowi

Mulyono bertemu Presiden Jokowi saat acara silatuhrahmi Ojol Senusantara.

"Saya juga itu gak taum tiba-tiba saya dikabarin dan saya disuruh datang ke kemayoran, aku juga gak tau kenapa harus saya, sesampainya disana pengamanan sangat ketat sampai ktp saya difoto duduk harus sopan, ya namanya ada pejabat," kata Mulyono

• Dari Polri Menjadi Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian Diberi Seabrek Beban, e-KTP Salah Satunya

Begitu Cintanya dengan Gojek

Mulyono mengaku Gojek adalah rumah keduanya.

"Saya gak nyangka gojek sebesar ini, saya gak pernah membicarakan nominal yang diberikan gojek, saya bangga saya ikut andil membesarkan gojek, bayangkan dari tahun 2010 hanya saya drivernya dan sampai ke tahun 2019 ini sudah ada 2 juta lebih driver," kata Mulyono.

"Saya tidak akan tergoyahkan meski saya banyak tawaran ke saya, sampai ada yang mengiming-imingi saya gajih, saya pokoknya tetap menjadi driver ojek, sampai akhirnya saya tidak lagi menjadi driver jika saya tak kuat lagi membawa motor, kalau masih mampu saya tetap dengan gojek," ujar Mulyono.

"Apalagi saya kan sudah dari nol dengan gojek, bermula gedungnya hanya sebesar garansi sekarang gedungnya udah begitu mewah, pernah pas saya dateng ke kantor banyak yang tidak mengenal saya, tapi kalau orang lama allhamdulillah mereka masih mengenal saya, bahkan kami suka berpelukan hingga meneteskan air mata jika mengingat perjuangan kami dari nol," kata Mulyono.

Mulyono dan rekannya berharap agar Gojek tetap mengingat para driver.

"harapan saya semoga gojek tak melupakan jasa-jasa driver pendahulunya, dam semoga gojek semakin maju dan memperhatikan hak-hak kesejahteraan mitranya, kami para diver juga pingin menikmati apa yang sudah didapatkan gojek sampai saat ini, karena tanpa driver gojek tidak ada artinya," kata Mulyono.

• Dari Polri Menjadi Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian Diberi Seabrek Beban, e-KTP Salah Satunya

• Prediksi Susunan Pemain Persela Lamongan vs Persebaya Surabaya, Adu Tajam Alex-David

• Ditinggal Ajun Perwira, Jennifer Jill Lakukan Tindakan Nakal di Mobil, Mendadak Ngaku Kawin Lagi!